16. don't cry:(

976 108 3
                                    

"Pa, ayo dong. Percaya kali ini aja sama Eunha. Tante Rani itu ga baik buat papa. Dia cuma mau jual saham papa, dan ninggalin papa gitu aja."

"Udah,Na. Udah. Sebegitu bencinya kah kamu sama mama kamu? Dia sekarang udah jadi mama kamu Eunha."

Eunha berdecak kesal melihat respon papa nya.

Jadi, papa Eunha nikah lagi sama perempuan. Nah, perempuannya itu cuma mau morotin harta papa Eunha dan habis itu ninggalin dia gitu aja. Waktu papa Eunha kerja, Eunha sama mama nya selalu aja di siksa sama istri baru papa nya Eunha. Malah, mama nya Eunha lagi sakit parah. Kan kasihan.

"Ck. Eunha ga benci sama tante,pa. Eunha cuma mau ngasih tahu papa kalau tante Rani itu orangnya ga baik pa. Dia cuma mau harta papa doang."

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat Eunha dan papa nya menoleh.

"Loh, papa udah pulang?"

Yap. Siapa lagi kalau bukan ibu tiri Eunha,tante Rani. "Kok tumben cepet?" lanjutnya.

"Hm, iya. Ini tadi Eunha nyuruh papa cepet balik, katanya mau ngomong penting."

"Ngomong apa ya, Eunha?" tanya tante Rani dengan suara lembut sambil memegang bahu Eunha.

"Ga usah pegang-pegang. Munafik lo!" Eunha lari dari ruang tamu ke kamarnya, dsn nutup keras pintunya.

Didalam, Eunha cuma bisa nangis dan nangis. Dia bingung, mau apa sekarang.

"Hiks.. Pa, Eunha mau papa yang dulu. Papa yang dulu kemana? Kembaliin papa Eunha yang dulu.. Hiks.. Hiks.." pipi Eunha masih di tetesi dengan air matanya.

"Eunha, kamu kenapa?"

Pintu kamar Eunha terbuka, dan menampilkan sesosok wanita tua yang sudah lanjut usia disertai dengan wajah yanh sedikit pucat menghampiri Eunha.

"Ha? Eunha ga papa kok," Eunha dengan cepat menghapus air matanya, dan berbalik ke arah mama nya.

"Jangan bohong,Na. Mama tahu, kamu pasti lagi sedih karena lagi-lagi omongan kamu ga dihiraukan sama papa kamu kan?"

Eunha ngangguk. "Kapan sih, papa percaya ma? Eunha udah ga tahan tinggal disini."

Eunha lagi-lagi netesin air matanya. Mama Eunha sempat ngelap air mata Eunha,"Eunha, dengerin mama. Kita harus bisa buktiin ke papa kalo kita itu benar. Kita ga boleh tinggalin papa dengan keadaan yang seperti ini. Kita harus bisa buat papa sadar, gimana pun caranya." mama Eunha bawa Eunha ke dalam pelukannya.

"Hiks.. Iya ma. Eunha heran sama mama, kok masih bisa gitu kuat dalam situasi begini. Ditambah lagi, mama lagi sakit. Sedangkan Eunha? Eunha bahkan udah nyerah aja tuh di awal."

"Mama bertahan karena mama ga mau kehilangan papa kamu,nak. Meskipun papa kamu udah ga ada rasa lagi sama mama, mama tetep ga mau kehilangan papa kamu. Mama seneng kalo lihat papa kamu bahagia, yaa walaupun papa kamu bahagianya sama yang lain, mama tetep seneng kok. Karena ada sesuatu yang masih bertahan dari dulu sampai sekarang di hati mama."

"Apa itu ma?"

"Cinta," mama Eunha ngelepas pelukannya. "Cinta itu harus saling mempercayai dan menjaga satu sama lain. Jangan karena sebuah masalah aja, kita udah mau akhirin hubungan kita. Kita bisa kok balikin sebuah hubungan seperti dulu dengan cara kepala dingin dan diselesaikan dengan baik-baik. Itu sebabnya, mama ga pernah ngelawan atau membantah apa yang di perlakukan tante Rina ke mama. Karena mama tahu, Mama ga sendirian kok. Ada Tuhan yang selalu ada buat mama. Tuhan juga bakal ngatur kehidupan kita yang lebih baik gimana," mama Jung tersenyum ke Eunha hingga menimbulkan kerutan di ujung bibirnya itu.

Always With You [EunKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang