24. 1 minggu🌚

1.2K 94 7
                                    

Hari ini, Eunha dan ibu Jeon pergi berbelanja untuk besok. Ya, besok adalah hari dimana keluarga Jung dan keluarga Jeon akan bertemu membicarakan perihal pernikahan kedua anak mereka.

Eunha dan ibu Jeon sekarang sedang berada di suatu butik.

"Nak Eunha, kamu pilih dress yang mana? Pilih yang menurut kamu cocok buat kamu pakai besok ya." ujar Ibu Jeon disertai dengan senyuman.

"Ah,iya bu." Eunha memilah beberapa dress dibutik itu.

Eunha tak asal memilih, Ia juga memperhatikan harga yang tertera di dress itu. Harganya pun membuat Eunha melongo.

"Una, pilih aja yang menurut kamu bagus. Nggak usah memikirkan harganya.."

Eunha mengangguk paham.

Sebenarnya, Eunha tak mau seperti ini. Padahalkan, besok baru pembicaraan tanggal pernikahan, namun kenapa harus memakai baju yang harganya setinggi langit.

Selesai memilih baju dan sepatu, Eunha menghampiri ibu Jeon.

"Tante, ini Una udah pilih dress sama sepatunya." ucap Eunha.

"Ya udah, mba tolong bungkus ini ya."

"Baik bu." kata seorang pegawai butik.

Setelah selesai dengan transaksi pembayaran, mereka berdua pun pergi. Ibu Jeon awalnya ingin makan bersama Eunha, tetapi Eunha menolaknya karena masih kenyang. Eunha pun diantar kerumahnya.

---
Eunha sudah siap-siap hari ini, dia memakai dress yang dibelikan calon mertuanya kemarin.

Tak lama kemudian, ponsel Eunha berbunyi. Menampilkan nama seseorang yang sangat dicintainya.

"pagi bunny bantet ku.." suara yang di imut-imutkan menjadi ciri khas calon suaminya itu.

"pagi juga, kelinci bacot ku.." balas Eunha.

"Buruan, pake sepatunya. Ngapain duduk depan kaca sambil senyum-senyum? Udah cantik kok."

"Eh? Kok kamu tahu kalo aku belom pake sepatu? Kamu masang CCTV disini?" Eunha memperhatikan sekeliling.

"Haha enggak. Coba kamu intip jendela sekarang." Eunha menuruti, dan berjalan ke arah jendela. Dan benar, disitu ada Jungkook yang sedang melambaikan tangan nya ke Eunha.

Eunha dengan cepat-cepat mengambil tas kecilnya, dan memakai sepatunya. Ia pun datang menemui Jungkook.

"Kook, kamu kok gak bilang kalo mau jemput aku?" ucap Eunha.

"Hehe, surprise! Btw, kamu cantik hari ini.." Jungkook membelai lembut wajah Eunha.

"Makasih, kamu juga kok.." jawab Eunha dengan tersenyum ke Jungkook.

"Hah? Aku cantik?!"

"Eh eh enggak, maksud aku, kamu juga ganteng.."

"Hah? Kamu ganteng?"

"AU AH KOOK." Eunha pergi meninggalkan Jungkook dan masuk kedalam mobil.

Disamping itu, Jungkook tertawa kecil melihat kelakuan calon istrinya itu.

___
"Jadi, bagaimana kalau tanggal pernikahannya kita tetapkan minggu depan?"

"Nggak kecepatan pa?"

"Lebih cepat lebih baik, ya kan?"

"hahaha"

Jungkook dan Eunha sudah pasti akan menikah minggu depan. Tentunya, mereka berdua sudah tak sabar menanti hal ini. Sehabis menikah, rencananya Jungkook akan melanjutkan kuliahnya dan Eunha akan membuka sebuah kedai hamburger untuk menambah penghasilan mereka nantinya.

Jungkook dan Eunha tak mau pernikahan yang mewah dan megah. Mereka ingin, pernikahan berlangsung secara biasa-biasa saja dan hanya dihadiri oleh teman dan kerabat terdekat mereka dan kedua orang tua mereka saja.

Jungkook juga berkata, lebih baik uang yang ada sekarang digunakan untuk investasi dimasa depan. Dimana, sebagian uangnya akan disisihkan untuk ditabung dan untuk kebutuhan anak-anak mereka nanti.

Sekarang sudah pukul delapan malam, keluarga Jung pamit pulang kerumah. Eunha ikut dengan ayahnya pulang kerumah.

Didalam mobil, mereka berbincang-bincang.

"Ekhem,Yang mau nikah cie.." olok Ayah Eunha.

"Apaan sih pa, Una kan jadi malu. Hehe"

"Anak papa udah besar, jadi istri yang baik buat calon suami kamu ya.." Ayah Eunha merangkul sang anak. "Papa jadi keinget, waktu papa mau nikah sama alm. mama kamu dulu."

"Cerita dong pa." rengek Eunha.

"Dulu, alm. mama kamu orangnya nggak bisa diem banget. Dia itu orangnya rajin banget, dan selalu ngumpulin berkas-berkas yang harus dikerjain sebelum dead line. Makanya dulu, hubungan papa sama alm. Mama kamu putus nyambung putus nyambung. Gara-gara mama mu itu, jarang mau kalo diajak jalan sama papa. Pasti alasan nya selalu 'lain kali aja ya sayang, banyak kerjaan nih.' pasti gitu. Giliran hari minggu, orang-orang waktunya istirahat, dia malah ngerjain berkas-berkas kampret itu lagi. Padahal dulu, boss nya alm. Mama kamu itu papa."

"Loh, kenapa papa nggak mecat mama aja?" tanya Eunha heran.

"Kalo papa mecat alm. Mama kamu, mama kamu ngancem bakal pindah kerja ke luar kota. Kan papa ngga mau, jadinya ya gitu deh."

"Lucu juga ya, mama dulu. Jadi kangen.."

Eunha melihat ayah nya yang sedang merangkulnya saat ini. Ayahnya terlihat sedang meneteskan air matanya, kemudian menghapusnya. Sayang sekali, Ayah dan alm.ibu nya tak bisa menghabiskan sisa hidup bersama.

Eunha memeluk ayahnya dengan erat hingga Eunha pun tertidur pulas didalam pelukan ayahnya.

---
Cieeee yang mau nikah ciee
Kabar dating di real di tunggu ya, buat Eunha sama Jungkook real😆

Btw, mianhae kalo baru sempet publish..

Always With You [EunKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang