17. mam?pud.

898 108 0
                                    

"Munafik banget lo jadi manusia, bangsat." geram Eunha.

"Hahaha. Salahin tuh papa lo, yang bodoh jadi orang. Siapa juga yang mau sama kakek-kakek kayak dia? Ewh. Haha." dorongan keras di bahu Eunha membuatnya jatuh tersungkur ke bawah. "Lihat aja, bentar lagi semua harta si tua itu bakal jadi milik gua." lanjutnya kemudian pergi meninggalkan Eunha.

Eunha dengan cepat berlari dari kamarnya dan segera ke kamar mama nya.

"Ma, mama." ucap Eunha.

Eunha terkejut melihat mama nya dengan kondisi mata tertutup. Awalnya, Eunha pikir mama nya lagi tidur. Pas Eunha deketin mama nya, Eunha guncang-guncangin tuh badan mama nya. Tapi, tetep aja mama nya ga bangun-bangun.

Eunha panik,dia harus gimana.

Eunha meraih ponsel yang ada di samping tempat tidur mama nya yang tak lain adalah ponsel mama nya.

"Pa,halo?"

"Ada apa?"

"Mama pa. Mama pingsan."

"Apa sih kamu, jangan ngada-ngada. Tadi pagi mama kamu baik-baik aja gitu loh."

"Eunha ga bohong,pa. Ini mama beneran pingsan. Ayo pa, pulang. Bawa mama ke rumah sakit."

"Ga bisa Eunha, papa baru bisa pulang nanti malam. Suruh bibi Nur lah sana. Papa sibuk."

"Ta--"

Tut tut tut

"Aargh. Gua harus ngapain ini ya ampun." Eunha frustasi sekarang. Dia harus apa, supaya bisa bawa mama nya kerumah sakit.

Hingga akhirnya, Eunha teringat akan sesuatu.

"Ah! Jungkook." Eunha dengan cepat mengetikkan kontak Jungkook di layar ponselnya.

"Halo?"

"Halo. Jungkook, tolong gua kook."

"Kenapa Eunha?" suara Jungkook terdengar panik.

"Mama kook, mama pingsan. Tolong bantuin gua bawa mama ke rumah sakit."

"Hah? Astaga. Oke, bentar gua ke sana."

"Iya kook. Hati-hati ya. Makasih."

Eunha nutup sambungan telponnya, trus temui mama nya lagi.

"Ma, bentar ya. Bentar lagi Jungkook dateng kok ma. Bentar."

Tak lama kemudian, suara bel pintu rumah Eunha berbunyi. Eunha dengan cepat turun dari tangga dan membuka pintunya.

Always With You [EunKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang