Apalah arti sebuah badai jika senyum yang paling teduh bisa terlihat didepan mata.
Rian Ardianto
08. Never Leave You
"
Oke daah lengkap nih" Rian tersenyum menatap leptop di depan matanya.
Aplikasi skype itu kini menjadi media konfrensi pers ala-ala dadakan yang Rian gunakan untuk menghubungi para squad Ciumbrella.
"Yaudah buruan ceritaaa Jomb" Sergah Kevin tampak tak sabaran.
Disisi Kevin sendiri tampak Koh Sinyo sedang asik menggigiti plastik yang kemungkinan berisikan siomay dengan mata fokus menatap layar.
Lalu ada window Anthony, window Jonathan, dan tentu saja window Ihsan.
-
"Guys" ucap Rian perlahan
Rian terdiam beberapa saat tampak mengatur emosinya.
"Akhirnya Aa ketemu"
-
-
-
-
-
-Kata-kata terakhir Rian membuat sontak semua orang kaget.
"Hah serius Jomb?" Nyaris saja Koh Sinyo keselek siomay nya sendiri karena kaget bukan main.
"Kok bisa Jomb"
"Ya Tuhaan, baru elu yang ketemu"
"Tapi gua juga berasa senengnya" kini Anthony yang berkicau.
Rian memberikan anggukan halus dan haru.
"Aaaa Jomb"
"Seneng banget gua aseli"
"Kapan ketemunya?"
"Penasaran gua" Teriak Jojo sampai-sampai ia memajukan muka nya begitu dekat ke camera web nya, membuat window Jojo penuh dengan muka nya se komuk-komuk.
"Iyaa Jomb, gimana? Buru ih ceritain" Ihsan ikut nge gas.
Membuat Rian kini gantian mengatur nafasnya.
"Yaa, ternyata Fajar malah jadi atasan baru gua disini guys " Rian terkekeh sendiri.
-
-
-"Aaaaa dasar lu Jombang"
"Sejauh itu lu nyari Fajar yang ilang, eh tetep balik-baliknya juga ke elu" ucap Ihsan seketika.
"Ngakak deh gua aseli" respon mpin tengil
"Terus gimana? Cidera parsial itu? Bener Jomb?" Tanya Kevin kembali.
Rian terdiam
"Entah guys"
KAMU SEDANG MEMBACA
Begin Again #2 | Rian & Fajar's Story
FanfictionAkan selalu seperti itu... Seperti Rian yang tidak akan pernah mengikhlaskan kepergian Fajar. Dan Fajar yang tetap membiarkan satu potongan puzzle memorinya hilang. Always