Melihat kedua mata mu seperti melihat badai di lautan,
Begitu kuat dan dalam.
Seperti mata Athena.
Dan kini melihatnya kembali,
Aneh, Rasanya ku seperti jatuh cinta untuk ke dua kalinya pada mata yang sama.
- Rian Ardianto
10. Driven Away
Hari kedua, dan Rian sudah sepenuhnya siap menguatkan hati serta mentalnya.
Termenung di kamar mandi, Rian masih memperhatikan tiap detail muka nya di cermin sambil sesekali melakukan senam wajah.
Sudah ada bulu-bulu halus tumbuh mewarnai dagu putihnya.
Rian sigap mengambil mesin shaving serta krim pencukur beraroma mentol yang ia punya.
"Oke Yan"
"Lu bisa"
"Aa harus sembuh"
"Memori nya satu-satu harus gua bangun lagi"
"Gua harus dapet posisi itu"
Ouchh
Rian terlalu berambisi, emosinya membuat gerakan nya tak sengaja terlalu kasar, meninggalkan goresan kecil luka pada dagunya.
"Ah elah" keluhnya sambil meneteskan obat merah.
"Oke, sip, untung kecil nih luka hhaha"
Rian bergegas meninggalkan flat kamarnya menuju kantor penuh semangat.
Dengan bibir yang masih menggigit roti bakar dan tangan yang menggenggam cup latte panas.
Rian tampak buru-buru.
Ia memutuskan mengenakan kemeja biru langit hari ini.
Kemeja kuning cerahnya tidak dapat Rian pakai karena bercak darah Fajar kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Begin Again #2 | Rian & Fajar's Story
FanfictionAkan selalu seperti itu... Seperti Rian yang tidak akan pernah mengikhlaskan kepergian Fajar. Dan Fajar yang tetap membiarkan satu potongan puzzle memorinya hilang. Always