BEEEP BEEEP BEEEP
Jam weker itu berbunyi nyaring tepat di pukul 7 pagi.
Walau sinar matahari harusnya mampu menembus jendela apartemen dan membuat siapapun yang di dalamnya terbangun, namun Rian sudah mengantisipasinya dengan menutup rapat menggunakan hordeng kamarnya.
Sengaja,
Rian memang sedang tak ingin segera dibangunkan. Ia hanya ingin dibangunkan oleh suara ibunya.
Knock Knock
"Mass, Bangun Mas...."
"Jangan lupa loh hari ini...." Suara Ibu Rian keras mencoba membangunkan anak semata wayangnya.
Rian mengerang, sekalipun itu kerasnya suara jam weker, namun suara ibu nya lah yang lebih lihai menghipnotisnya untuk segera bangun.
"Iyaa Buuu" Teriaknya.
Rian masih bergumul dikamar dengan selimut membungkus badan kekarnya dan kini berusahan menggapai ponsel yang tergeletak disebelah kasurnya.
Ponsel itu dipenuhi notifikasi yang silih berganti masuk. Rian memilih membuka pesan Clinton terlebih dahulu.
Clinton
Yan, Rian kok gak bilang-bilang sama Mas keterima kerja di Singapore.
Kata Ibu kamu berangkat siang ini?
Jam berapa? Di terminal berapa nanti?
Nakal yah kamu sama Mas
Minta di cium?Membaca pesan Clinton yang seperti orang kebakaran jenggot membuat Rian terkekeh geli sendiri. Dan dengan lihainya Rian segera menjawab pesan singkat tersebut.
Lalu gantian, kini Rian membuka pesan group yang telah menemaninya lebih dari 10 tahun itu. Rian tersenyum bahagia ketika Anthony, Jojo, Ihsan, Kevin bahkan Koh Sinyo memberinya semangat atas keberhasllan yang Rian capai.
"Gilak, Jombi kita jadi orang penting euy"
"Hati-hati ya Jomb si Singapore"
"Bae Bae main sama orang Bule"
Kurang lebih seperti itu lah celotehan teman-temannya di group tersebut, celotehan yang selalu membuat Rian merasa hangat. Yang mungkin setelah ini, Rian akan sangat merindukan mereka.
Rian kini menyibak selimutnya dan beranjak meninggalkan kasur menuju kamar mandi.
Dengan hanya menggunakan celana dalam model brief putih minim, Rian yang sekarang tepat berusia 27 tahun sukses tumbuh menjadi pria super sempurna. Badannya putih bersih mendekati istilah glowing dengan posture tinggi 178 cm.
Otot bicep tricepsnya matang dengan sempurna, ditambah pahatan otot six pack diperutnya yang tampak manis namun tidak berlebihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Begin Again #2 | Rian & Fajar's Story
FanfictionAkan selalu seperti itu... Seperti Rian yang tidak akan pernah mengikhlaskan kepergian Fajar. Dan Fajar yang tetap membiarkan satu potongan puzzle memorinya hilang. Always