14

921 158 5
                                    


Eunbi menutup wajahnya, kepalanya penuh dengan berbagai pertanyaan yang tengah menggemparkan seisi gedung sekolah. Anak muridnya kini tengah mengantri menunggu giliran untuk masuk ke ruangan pendisiplinan. Ia tidak menyangka masalah akan datang bertubi-tubi seperti ini.

Wonwoo adalah donatur terbesar yang selalu terbuka menerima seluruh acara dan urusan sekolah, pasti akan banyak siswa yang mulai menyerang Somi hanya karena berita itu. Dan sampai saat ini belum ada titik terang tentang si penyebar berita.

Minuman kaleng berdiri tegak di dekatnya, Eunbi mengangkat wajah dan mendapati sosok Jeonghan dengan berkas di tangannya. Jujur saja ia merasa bersalah karena sering kali membuat guru olahraga itu menunggunya.

Eunbi melirik minuman tersebut, menghela nafas kemudian. Memikirkan lagi apa yang harus ia lakukan saat ini? Terutama untuk membantu Somi.

Ponselnya berdering, menunjukkan sebuah nama. Jeon Jungkook, pria itu menghubunginya saat ini. Disaat keadaan sedang memburuk dan perasaannya sedang tidak baik.

Eunbi mencoba tetap tenang, melupakan masalah pribadinya dan beranjak dari ruang guru. Mencari Somi yany ia dapati tengah duduk di ruang perpus bersama Daehwi dan Jinyoung. "Bae Jinyoung, kembalilah ke kelasmu. Ini masih jam pelajaran dan Daehwi.. kau juga harus ke kelas" perintah Eunbi.

Dua siswa itu melirik Somi hingga akhirnya seorang gadis yang jadi pendiam itu mengangguk, Daehwi mengusap tangan Somi dan berlalu meninggalkan sahabatnya tersebut dengan Eunbi.

"Mau keluar bersama ku?" Ajak Eunbi menunjukkan layar ponsel yang masih terpampang panggilan masuk dari Jungkook.

Hanya helaan nafas yang terdengar setelah lima menit Eunbi duduk di sebelah Somi, sudah ada Jungkook di hadapan mereka. Dengan wajah lelah apalagi karena pembukaan gedung baru kini ada masalah baru yang menimpa putrinya.

Somi tertunduk, memainkan jemarinya. "Aku akan keluar, bicaralah" Jungkook menahan tangan Eunbi. "Disini saja, aku tidak akan lama" Somi mulai mengangkat wajahnya.

"Aku tau hal ini akan terjadi, dan mungkin memang beginilah seharusnya. Aku tidak akan menemui Somi lagi, aku akan menjadi pamannya dan membiarkan Wonwoo hyung membereskan masalah ini"

"Jeon Jungkook-shi! Kau masih bicara seperti itu?"

"Aku tidak bisa melakukan apapun, hanya Wonwoo hyung yang bisa melakukannya. Dan untuk itu aku akan melepaskan Somi, semua masalah ini terjadi juga karena diriku. Karena kesalahanku dulu"

"Jadi kelahiranku adalah sebuah kesalahan? Appa mau meninggalkanku? Disaat seperti ini?" Somi mengepalkan tangan, suaranya bergetar. "Somi-yah, kau tidak akan mengerti. Wonwoo hyung bisa menjagamu lebih baik, lagipula kau adalah anaknya di mata hukum. Jika appa ikut campur maka semua akan semakin rumit"

"Arasseo, aku paham!" Somi berdiri dari duduknya masuk ke kamar Eunbi dan menutup pintu rapat-rapat. Yah, mereka sedang ada di apartemen Eunbi untuk membicarakan masalah ini.

"Aku tidak percaya kau mengatakan itu, bahkan disaat masalah seperti ini?" Eunbi bicara lirih, "ini demi Somi! Hanya Wonwoo hyung yang bisa menyelesaikan masalah ini!"

"Yah kau benar, kau memang tidak bisa jadi orang tua yang baik untuk Somi. Aku baru sadar, masalah ini saja kau berniat bersembunyi di punggung Wonwoo"

"Hwang Eunbi-ssi! Kau tidak mengerti apapun jadi jangan mengajariku!"

"Aku tidak tau posisimu, tapi aku tau perasaan Somi saat ini. Sepertinya tidak ada yang perlu di bicarakan lagi! Wonwoo akan datang dan sebaiknya kau pergi" Eunbi membalikkan badannya, menahan sesak didadanya karena pembicaraan mereka.

Home Sweet HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang