Aku unpub karena lupa ngsh gambar 😅
Somi melipatkan kedua tangan, memandangi dua orang yang kini sudah ada di depannya. Ia keluar rumah sakit pagi ini dan langsung menginjakkan kaki di gedung yang biasanga ia benci. Tapi kali Ini Somi sangat merindukkan suasana sekolah.
Sapaan Daehwi setiap pagi, kelas yang berisik. Somi tidak habis pikir bagaimana bisa beberapa bulan lalu ia melewati hari dengan membolos, meninggalkan pelajaran juga melewatkan kenangan mudanya di sekolah.
Bertemu Jinyoung saja membuat dadanya berdebar, perutnya tergelitik hingga Somi harus menahan senyuman sekuat tenaga di depan siswa dengan pakaian tak karuan tersebut.
Niat dari awalnya adalah untuk bertemu Hwang Eunbi, wali kelas terbaik baginya. Sosok yang telah merubah hidupnya jadi lebih baik, dengans sedikit warna. Somi bisa bertemu Jungkook juga karena Eunbi.
Betapa terkejutnya ia ketika Mina menjelaskan bahwa Jeonghan akan jadi wali kelasnya sementara karena belum ada kandidat yang cocok, dan Somi tidak tau perihal tersebut.
Hingga disinilah ia sekarang, di sebuah apartemen setelah memergoki Jungkook dan Eunbi menghabiskan malam bersama. Ia tidak sanggup membayangkan hal yang lebih jauh, bulu kuduknya saja sampai menegang.
"Jadi? Appa, dan.."
"Appa tidur di sofa semalam" potong Jungkook dengan cepat, jujur saja Somi hampir tertawa lepas melihat wajah konyol Jungkook yang salah tingkah. Somi mengenal ayahnya dengan baik, Jungkook dan Eunbi tidak semudah itu melakukannya. Mengingat kedua orang dewasa tersebut sudsh lama melajang.
"Baiklah, lalu? Hwang seonsaeng? Kenapa tiba-tiba begitu?" Somi merubah raut wajahnya, "hanya itu yang bisa ku lakukan"
"Dengan mengundurkan diri? Wonwoo appa sudah membereskan semuanya jadi saem tidak perlu keluar dari sekolah" rengek Somi, "kau terlalu muda untuk paham masalah ini, lagipula kita masih bisa bertemu kan? Haruanya itu tidak masalah"
"Saem ~"
"Appa suka melihatmu manis seperti ini" Jungkook tersenyum hangat menepuk lembut ubun-ubun putri semata wayangnya, sementara Eunbi kembali terdiam dan otaknya mulai berimajinasi kembali.
Melihat situasi ini membuatnya berpikir bagaimana jika ia menjadi bagian dari kehidupan Somi dan Jungkook? Ntah dari mana pikiran liar itu, Eunbi menggeleng dan menepuk pipinya beberapa kali.
Mencoba menyadarkan diri sendiri untuk tetap mengikuti alur, hubungannya dengan Jungkook masih seumur jagung. Belum pantas baginya untuk memikirkan hal itu. Eunbi merutuk karena kegilaannya sendiri.
Jungkook menahan tangan Eunbi yang terus menepuki pipinya sendiri, tentu saja hal itu membuat Somi membeku. Cukup terkejut dengan kejadian tak diduga di depannya.
"Jangan dipukul begitu, lagipula hanya aku yang boleh menyentuhnya" goda Jungkook yang membuat Somi tersedak, dengan cepat Eunbi menepis tangan Jungkook mengingat bahwa Somi masih ada di dekat mereka.
Jungkook mendapatkan cubitan kecil dari Eunbi yang protes karena sikapnya yang terlalu vulgar untuk anak yang masih remaja seperti Somi, berbeda dari pemikiran itu. Somi malah merasa tenang, lega dan nyaman dengan keadaan ini.
Melihat dua orang terkasihnya yang sangat akrab, juga Wonwoo yang mulai memberi kelonggaran agar ia dan Jungkook bisa bertemu sesering mungkin meski kadang ponselnya mendapat serbuan pesan dari Wonwoo.
"Appa akan masakkan sesuatu" Jungkook bangkit dari duduk berlari kecil menuju dapur, Somi bertepuk tangan mengajak Eunbi untuk duduk di ruang makan dan memperhatikkan Jungkook yang mulai beradu dengan bahan dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home Sweet Home
Ficção Adolescente[COMPLETE] 5 Okt 2018 - 25 Des 2018 Ketika seseorang bisa mendapatkan apapun yang ia mau, tapi di sisi lain ia tidak bisa mendapatkan kebahagiaan yang dimiliki orang lain #1sinkook #3sinkook #3somi