19

15.9K 1.9K 228
                                    

renjun langsung menggunakan helm yang di beri jeno dan naik ke motor. renjun tau bahwa jeno pasti kedingan hanya dengan kaos hitamnya yang basah karna hujan itu, dia langsung memeluk tubuh jeno berniat mengurangi rasa dingin di tubuh jeno. mereka pulang ke asrama menerobos hujan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
sesampai mereka di asrama dengan ke adaan basah karna menerjang hujan yang lumayan deras, mereka berlari masuk ke kamar mereka.

"kau mandi duluan" ucap jeno saat membuka pintu kamar mereka.

"tidak. kau yang duluan. aku tidak terlalu basah karna terhalang tubuhmu"

"seperti ini tidak basah?" jeno menarik pergelangan Hoodienya yang di pakai oleh renjun lalu meremasnya hingga air yang berada dalam hoodie itu keluar.

"tapikan-" ucapan renjun terpotong karna jeno sudah mendorongnya ke kamar mandi.

"jangan banyak bicara. cepat mandi" jeno sedikit mendorong renjun dan menutup pintu kamar mandinya.

"mendorong orang dengan seenak jidatnya huh" gunam renjun lalu bergegas mandi.

jeno berjalan ke lemari mengambil handuk dan pakaian gantinya lalu berdiri di depan pintu kamar mandi menunggu renjun . air terus menetes dari celana dan bajunya dan dia memutuskan untuk membuka bajunya. 10 menit menunggu, akhirnya renjun membuka pintu kamar mandinya. dia keluar menggunakan bathrobe (ku gatau namanya intinya yang kaya kimono :v) yang di gantung di kamar mandi. renjun terkejut saat melihat tubuh jeno yang tidak menggunakan baju dengan celana jeansnya dan sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk.

'mengapa dia menunggu di depan pintu? untung saja aku menggunakan bathrobe ini. bila aku hanya menggunakan handuk yang menutupi tubuhku.. oh tidak tidak jeno itu mesum' batin renjun.

"mandi lah" ucap renjun keluar dari kamar mandi

"hm" jawab jeno langsung melesat masuk.

renjun berjalan kelemarinya dan berpakaian menggunakan celana di atas lutut dan hoodie yang oversize miliknya lalu duduk di ranjang mengeringkan rambut dengan handuk.

'sebaiknya aku bikin coklat panas. ku buat untuk jeno juga sebagai terima kasih karna meminjamkan jaketnya pada ku' batin renjun lalu berjalan keluar kamar menuju dapur asrama.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
haechan , chenle dan jisung sedang duduk di meja makan dapur asrma. mereka sedang meminum coklat panas dan memakan camilan mereka sambil berbincang-bincang.

"kalian tau? tadi renjun di ajak jeno pergi" ucap haechan.

chenle dan jisung langsung membulatkan matanya terkejut.

" benarkah? ada apa dengan jeno hyung?" tanya jisung.

"woahh.. sepertinya gegeku membawa perubahan pada jeno hyung akhir-akhir ini" ucap chenle lalu di benarkan oleh jisung.

"aku juga berfikir seperti itu. menurut kalian.. apa jeno menyukai renjun?" tanya haechan.

"mm.. aku belum yakin tentang itu. jeno hyung susah untuk di tebak" jawab jisung.

"itu benar. bahkan saat dia tiba-tiba berpacaran oleh wanita itu saja aku sangat terkejut. padahal jeno hyung kan tidak pernah menunjukkan rasa suka pada seseorang. dia terus bersikap datar dan dingin. seperti ini" ucap chenle sambil meniru wajah dingin jeno.

"eii.. kiyowo" jisung langsung mencubit pipi chenle.

"stt.. stt.. injun datang" ucap haechan dengan pelan. jisung dan chenle langsung menoleh ke arah renjun.

"gege.." panggil chenle.

"eoh? kalian sedang apa di sini?" ucap renjun menghampiri mereka bertiga.

"kami hanya sedang menghangatkan perut.. kau mau?" tanya haechan sambil menunjuk coklat panasnya.

"tidak.. aku akan buat sendiri saja" jawab renjun dan di balas anggukan oleh haechan.

renjun mengambil 2 gelas dan mulai membuat coklat panas.

"gege, kau minum 2 gelas sekaligus?" tanya chenle melihat gegenya membuat 2 coklat panas.

"tidak.. ini untuk jeno"

"tapikan-" belum selesai mengucapkan sesuatu, mulut jisung sudah di bungkam oleh tangannya Haechan.

"tapi apa?" ucap renjun menoleh ke arah 3 temannya. dan haechan dengan cepat melepaskan tangannya dari jisung.

"tidak apa-apa injun. tadi jisung sedang bicara denganku hehe" ucap haechan sambil tersenyum kaku. renjun hanya mengangguk dan melanjutkan membuat coklat panasnya.

"jangan beri tau renjun. biarkan saja" ucap haechan tanpa bersuara.

"nah. sudah selesai. haechan jisung chenle aku kembali ke kamar duluan ya" ucap renjun sambil memegang 2 coklat panas di tangannya.

"ne.. hati-hati panas injuni" jawab haechan.

"ne" ucap renjun lalu pergi meninggalkan 3 temannya.

"hyung. kenapa tidak bilang saja bahwa jeno hyung kan tidak suka manis" ucap jisung saat renjun sudah pergi.

"sudah biarkan saja." jawab haechan.

'aku akan segera tau perasaan jeno ke renjun' batin haechan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
'kemana anak itu?' batin jeno saat keluar kamar mandi dan tidak menemukan sosok laki-laki mungil.

jeno keluar kamar mandi menggunakan celana selutut dan sweater panjang dengan handuk yang bertengger di bahunya. dia mengambil handphonenya di meja lalu duduk di ranjang. jeno membuka handphonenya dan tersenyum saat melihat wallpaper yang bergambar dirinya dan renjun berfoto saat malam Helloween.

'aku heran mengapa dia bisa sangat menggemaskan' batin jeno sambil mengusap layar handphonenya.

cklek

pintu terbuka dan jeno langsung terburu-buru meletakkan handphonenya di ranjang.

"eoh? kau sudah selesai?" tanya renjun.

"hm"

renjun menutup pintu lalu berjalan ke arah jeno dan memajukan salah satu gelas di tangannya.

"ini"

"apa?"

"coklat panas untukmu. karena mau sudah meminjamkan jaketmu tadi"

jeno berdiri dari duduknya mengambil gelas itu lalu meletakkannya di meja.

"tanda terimakasih?"

"mm" jawab renjun mengangguk kepalanya dan meminum coklat miliknya.

"terimakasih. tapi aku ingin yang lain bagaimana?" ucap jeno sambil berjalan mendekat ke arah renjun.

"yak. yak. mau apa kau?" renjun langsung refleks mundur dengan cepat menghindari jeno.

"cih. aku hanya minta keringkan rambutku. cepat"

"mwo? apa kau tidak bisa melakukannya sendiri?"

"tidak. aku malas"

"hhh.. yasudah iya"

renjun meletakkan gelasnya di meja lalu berjalan ke hadapan jeno. dia mengambil handuk yang di pundak jeno dan sedikit berjinjit untuk mengeringkan rambut laki-laki yang ada di hadapannya.

"duduk lah di ranjangmu" ucap jeno karna kasihan melihat renjun.

"mm? untuk?"

"lakukan saja"

renjun mengambil handuk itu lalu duduk di ranjangnya. jeno mengambil coklatnya di meja lalu duduk di lantai membelakangi renjun sambil meminum coklat panasnya.

"tanganmu bisa kebas bila terangkat terus. lanjutkan" ucap jeno.

renjun yang mendengar itu pipi dan telinganya memerah karna malu. apa jeno perhatian dengannya? ada apa dengan jeno hari ini? mengapa sikapnya berubah-ubah. renjun mulai mengusap kepala jeno mengeringkan rambutnya  dan jeno tersenyum saat merasakan tangan renjun di kepalanya.





Tbc



tapi boong :v ku dabel up malam ini huhuhuuuuu '.ㅅ'


jangan lupa vote and coment JUSEYO ❤😁

So beautiful my roomate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang