28

14.9K 1.6K 344
                                    

jaehyun menolehkan kepalanya mengikuti perintah anaknya. dan benar saja, dia melihat beberapa orang yang keluar dari rumah itu dan melihat seseorang menggunakan Hoodie di dalam gendongan salah satu dari orang itu lalu masuk kedalam mobil. jaehyun membulatkan matanya saat melihat orang yang berada di belakangnya.

"Chanyeol hyung. Chanyeol hyung. lihat, itu b-bukan kah dia-"

"renjun? apakah yang di gendong itu renjun? dan-

Changmin?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
renjun yang berada dalam gendongan samuel dengan mulut tertutup, kaki dan tangan terikat serta wajahnya yang di tutupi kupluk Hoodie milik samuel hanya bisa diam dan berdoa. saat dia mendengar suara pintu mobil terbuka, renjun langsung menggenggam baju samuel dengan sangat erat dan bergetar.

"apakah aku bisa ikut?" ucap samuel dan 3 orang yang berada di depannya langsung melihat kearahnya.

"untuk apa kau ikut?" ucap hwal.

"hanya jawab boleh atau tidak" ucap samuel dengan wajah dinginnya.

"ya kau boleh ikut" ucap Changmin lalu masuk kedalam mobil.

"tapi appa, untuk apa dia ikut?" ucap hwal dengan nada kesalnya.

"bagaimanapun dia hyungmu. lagi pula kita butuh untuk mengawasi anak ini" jawab Changmin.

"cih. aku dia bukan hyungku. aku tidak sudi mempunyai hyung yang lemah" ucap hwal sambil menatap samuel dengan dingin.

"hwal. cepat masuk" ucap siyeon yang sudah berada di dalam mobil.

hwalpun masuk dan duduk di kursi tengah bersama siyeon. sedangkan samuel berada di kursi belakang dengan renjun.

"seo, hubungi moon untuk terus mengalihkan dia lebih lama" perintah Changmin lalu langsung di laksanakan oleh pak seo.

samuel merasakan tubuh renjun terus bergetar menangis ketakutan. dia tidak bisa bicara untuk menenangkan renjun bila situasinya seperti ini. bisa saja dia di curigai dan rencana untuk melindungi renjun gagal. maka Samuel hanya diam dan sesekali mengusap tangan renjun yang terikat untuk menenangkan renjun.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"sehun, mobil itu mulai bergerak. ikuti dia dengan hati-hati dan usahakan jangan sampai dia tau. aku akan memutar balik dan segera di belakangmu" ucap Chanyeol.

"ne hyung" ucap sehun lalu melaju kendaraannya dengan jarak lumayan jauh di belakang dan dia mematikan lampu mobilnya supaya tidak terlihat. untung saja hampir tengah malam, jadi tidak ada polisi yang menilangnya.

Chanyeol menekankan tombol pada alat di telinganya untuk menghubungi anaknya sambil melajukan mobilnya memutar balik untuk mengikuti mobil itu dan tidak lupa mematikan lampunya.

" tae ,apa yang dia lakukan?" tanya Chanyeol.

"dia sedang memilih makanan. tadi dia sempat mengangkat telfon"

"mereka mencoba mengalihkan perhatian. kau di pancing supaya kau mengikutinya, tapi orang yang di dalam itu pergi membawa renjun. kau terus awasi dia, appa dan yang lain sedang mengejar mobil itu. hubungi appa bila ada sesuatu" ucap Chanyeol.

"sial! mereka licik sekali. baiklah appa, bila dia terus melakukan hal yang tidak penting aku akan menyusulmu."

"ne"

pip

Chanyeol menekan tombolnya dan terputus.

"hyung, pantas saja rencana mereka sangat pintar untuk menghilangkan jejak. ternyata di balik semua ini adalah musuh bebuyutanmu" ucap jaehyun.

So beautiful my roomate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang