26

804 45 2
                                    

Matahari bersinar terang,seolah-olah menembus jendela kamarku,gue hari ini bangun lambat, karna gue lagi gak boleh salat, jadinya bangun pukul 07.26

Triiingggg,,,,,triingggg,,,,
Dering ponselku, gue pun mencari dimana ponsel tersebut, dengan mata yang masih terpejam, nah dapat

"assalamualaikum ila" salam orang disebrang sana, dan ternyata umi

"Wa'alaikumsalam umi, tumben uni nelfon ila pagi ini"tanyaku

"umi sekarang lagi dirumah bibi nya atha,umi cuma mau bilang itu, maaf kalau umi pergi gak ngasih tau ila, soalnya ini sangat mendadak, bibi nya atha sakit, jadi umi langsung aja kesana dan lupa kasih tau kamu"jawab umi

"owh gitu ya mi, gpp kok mi, titip salam untuk bibi bang atha disana cepat sembuh, umi gak perlu minta maaf sama ila, umi gak salah kok"balasku

"syukur lah, umi tutup dulu, assalamualaikum "salam umi

"Wa'alaikumsalam "jawabku

Pagi ini gue buat sarapan sendiri yaitu nasi goreng,selesai buat nasi goreng, gue juga makan sendiri, ini mah cerita nya gue curhat guys,maklumin aja jomblo

Hari ini gue sama sahabat bpjs rencananya mau kumpul bareng dirumahnya aza

"za adik lho kok udah gedek aja,perasaan baru kemarin brojolnya"tanya ku saat sampai dirumah aza dan didepan rumahnya ada adiknya lagi bermain

"lu nya aja minggat kelamaan, yakali adek gue kecil terus, sekarang adek gue udah sd"jawab aza,bener juga ya, waktu adeknya lahir aja kami baru masuk SMA

"guys apa rencana kalian untuk membongkar kejahatan tu ular lidi? " tanya ani saat sudah masuk kedalam kamar aza

"gue belum tau, otak gue buntu kalau udah bahas tu ular"jawabku dengan lemah

"sya lu ingat gak sih,kakel yang bilang lu pembunuh waktu SMA? "tanya ana kepadaku, dan akupun kembali teringat akan kejadian itu, dimana kakel ngatain gue pembunuh

"iya gue ingat"jawabku
"menurut gue ada sangkutpautnya dengan masalah lu ini, tapi gue gak tau"ucap ana
"iya tu sya, kan bokap nya aliya meninggal pas itu juga"timpal ani
"betul tu, gimana kita cari kakak kelas itu, dan kita tanyakan langsung kepadanya"kata aza
"lu masih ingat gak wajah kakel itu? "tanya ana lagi
"ingat, yang gue tau waktu itu dia kelas 12 ips 2"kataku
"kita cari informasi tentang kakel itu, mana tau dia tau semua tentang aliya, kita bisa jadikan dia bukti"ucap aza

********

Seminggu sudah pencarian informasi tentang kakel itu, dan kamipun tau kalau dia tinggal samping rumah aliya yang lama, dan kamipun pergi kesana untuk menjumpainya menggunakan mobil aza

"benarkan ini alamat rumahnya? "tanya aza saat berhenti didepan rumah kakel itu

"iya ini rumahnya,ya udah yuk turun"kataku dan kamipun turun

"assalamualaikum "salam kami
"Wa'alaikumsalam "jawab seseorang didalam rumah
Ceklek,,,,,
Terbukalah pintu tersebut, dan keluarlah cewek yang ditanganan ada balita yang digendong nya

"maaf, benar ini rumah fadiyah azara? " tanyaku sopan
"yah betul, dengan saya sendiri "jawab tu cewek, ternyata dia sudah menikah dan memiliki anak
"benar kakak yang waktu itu menuduh saya sebagai pembunuh? "tanyaku baik-baik,dan diapun ingin menutup pintu tersebut namun kami dulu menahannya
"kak kami tidak ingin kakak jujur jenapa kakak menuduh saya seperti itu, kalau tidak saya akan bawak masalah ini kekantor polisi, kakak tau sendiri kan kalau saya adalah seorang pengacara "ucapku menekan kata pengacara
Diapun menyuruh kami untuk masuk kerumahnya
"maaf kan saya waktu itu telah menuduh kamu, saya sedang membutuhkan uang untuk mengobat ibu saya yang sedang sakit,makanya sana menerima tawaran untuk menuduhmu sebagai pembunuh"jawab nya bersalah

"kalau boleh saya tau, siapa yang menyuruh itu? "tanyaku
"Maafkan aku, aku sudah berjanji tidak akan membocorkan rahasia ini kepada orang lain" jawabnya lemah
"kalau kakak tidak mau mengasih tau secara baik-baik, saya akan membawa masalah ini kepengadilan"ucap ku
"jangan, saya akan menceritakan yang sebenarnya "jawabnya takut

"Aliya hasana dialah yang menyuruh saya menuduh kamu,dia dendam sama orang tua kamu,yang telah merenggut nyawa papa dan membuat mamanya depresi,dia akan membuat keluarga mu hancur secara perlahan dan berniat akan membunuhnya"kata kakak tersebut setelah dia menceritakan semuanya barulah kami pulang

Diperjalanan
Ting,,, suara pesan masuk dari whatsapp dan ternyata itu pesan dari no yang tak dikenal namun karena penasaran gue pun membukanya,dan ternyata itu vidio bang radit dan raken yang sedang berantem, dan disitu nampak bang raken hidung nya berdarah sedangkan bang radit diujung bibirnya yang berdarah

"kenapa sya? "tanya ana kepadaku
"ini"jawabku dan melihatkan vidio tersebut kepada mereka
"astagfirullah kenapa mereka berantem seperti itu? "tanya ana
"akupun tak tau"jawabku
"coba lihat pengirimnya"ucap aza yang masih fokus menyetir
"aliya"jawab ku lemah
"aliya?? "tanya ani yang kubalas dengan anggukan

Ting,, pesan masuk kembali

Lihatlah abang kamu berantem hanya gara-gara merebutkan aku Rasya fadila, mereka sudah jatuh hati kepadaku, tunggulah kelanjutan ceritanya asya

"memang licik tu orang"kata aza setelah kubacakan pesan yang masuk tadi

"kita harus secepatnya mengungkap kejahatannya sya"balas ani yang nampak marah

"sekarang juga kita harus kesana"balasku yang bisa lagi berfikir jernih

Setelah sampai dirumah yang telah lama kutinggalkan ini,senang rasanya bisa menginjakkan kaki lagi dirumah ini "assalamualaikum "salamku dan terbukak lah pintu rumah yang dibukakkan oleh art yang aku sendiri tak tau namanya

"papa,mama,bang radit,bang raken"tetiakku setelah sampai didalam rumah

Dan keluarlah semua penghuni rumah "ila"akupun melihat diatas disitu ada bang radit dan bang raken, "sayang " akupun melihat kearah dapur disitu sudah ada mama yang sangat kurindukan,akupun langsung berlari dan memeluk mama "ila rindu sama mama"ucapku dipelukan mama
"mama sangat sangat rindu sama kamu sayang"balas mama
"oh masih ingat jalan kerumah"
ucap seseorang dibelakangku dan ternyata itu papa

"maafin ila pa, ila tau ila salah"ucapku dan barjalan kearah papa, namun papa malah menamparku yang membuatku jatuh tersungkur
"papa"ucap mama dan langsung mendekatiku,"biarkan saja ma, toh kita sudah punya anak yang lebih sayang kepada kita"balas papa yang membuat gue sakit hari, apakah aku benar tidak dianggap lagi??

Tak lama,datanglah aliya dan mendekat kearah papa, seharusnya aku tidak melihat ini, papa memeluk aliya, sedangkan aku anak kandung nya sendiri ditampar,sungguh membuatku ingin mati saja sekarang, papaku sendiri lebih memilih aliya dibanding kan anak kandungnya

"benarkah tak ada sedikit pun rindu untukku pa? apakah aku tidak kau anggap lagi sebagai putrimu??"tanyaku disela tangisku sekarang aku berada dilelukan mama

"seharusnya saya yang menanyakan itu kepadamu"balas papa, apa kata papa tadi dia mengucapkan saya bukan papa kepada dirinya, ya allah akankah aku bisa kembali lagi ke dalam keluarga ini??

"dia yang papa sayangi, tidak seperti yang papa tau, dia ingin membalas dendam atas kematian ayahnya kepada papa"ucapku dan menunjuk kearah aliya

"jaga ucapan mu,selama kau tinggal sendiri inikah yang kamu dapatkan??keluar kamu dari rumah ini"ucap papa dan menyeretku untuk keluar dari rumah gue sendiri
"tidak papa, dia anak kita, jangan kau usir putriku ini"kata mama dan menahanku
"dia tidak anak kita ma, buktinya dia pergi meninggalkan kita selama ini"balsas papa dan kembali menyeretku

"tak adakah sedikitpun maaf untukku pa?? untuk abang kembarku, jangan kau berantem hanya karna perempuan ini"ucapku sebelum papa menutup pintu

Cinta Dan HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang