33

761 49 44
                                    

    Happy Reading

"assalamualaikum "

"Wa'alaikumsalam "ternyata yang datang sahabat sejati gue

Gue sekarang masih berada dirumah sakit, gue masih harus rawat inap selama seminggu untuk memulihkan kesehatan gue

"asya sayangggg"teriak ani saat memasuki kamar inap gue, diapun berlari untuk memeluk gue sedangkan yang lain hanya berjalan santai lah ani mah lebay

"luh gak usah lebay gitu ni, jijay gue lihatnya"jawab gue yang masih memeluk dia

"ya elah sya, lu kayak gak tau ani aja"timpal aza saat sudah disamping gue

"ye sirik aja lu za, dari pada sirik lu mending nikah siri aja tu sama calon lu dari padang tu"kata ani gak mau kalah

"Whatttttttttt"teriak gue gak percaya aza laku juga

"apaaaaaaaa"teriak mereka

"yang benar lu za?? "tanya ku yang membuat aza merah, ntah karna malu atau marah,gak bisa ditebak

"ani mah ember bocor,in syaa allah sya, ada yang ngajak gue ta'aruf"jawab aza pasrah,biasanya dingajak ta'aruf tu senang lah ini, kayak orang cacingan aja mukanya

"lu kok gak bahagia si za?? emang yang ngajak lu ta'aruf tu siapa? "tanyaku penasaran

"udah lah sya gak usah bahas itu, lu kan baru sadar tu, seharusnya lu gak boleh banyak pikiran "ucap aza mengalihkan pembicaraan

"aza,kalau lu buat gue penasaran kayak gini sama aja lu mau buat gue drop "balas gue

"iya gue diajak ta'aruf sama orang yang waktu itu gue tabrak dipadang, saat liburan dipadang"akhirnya aza cerita dari awal pertemuan sampai saat dia ngajak ta'aruf

"hahahah ngakak za, ini mah bagus dibuat novel, cinta bermula tari tabrakan beruntun " kata gue yang udah tertawa lepas

"jahat banget lu sya,udahlah gak usah bahas tentang itu"

"hahahaha ngakak sya"ketawa ana setelah sekian lama kami tertawa barulah dia tertawa

"telat"balas gue dan ani serempak

**********

Setelah sahabat gue tadi pulang, gak lama kemudian datanglah keluarga umi

"assalamualaikum sayang"salam umi dari luar, gue udah sangat kenal dengan suara umi

"Wa'alaikumsalam"jawab kami yang ada diruangan ini, tadi waktu sahabat gue datang cuma ada bang radit,sedangkan yang lain pulang, tapi sekarang semuanya sudah ada dikamar rawat gue

"gimana keadaan kamu sayang? "tanya umi setelah sampai disampingku

"alhamdulillah sudah baik mi, mungkin tiga hari lagi baru boleh pulang"jawab ku dengan senyum manisku

"alhamdulillah"jawab umi dan pergi mendekati orang tua ku

"gimana keadaan lu?"tanya bang azka sedikit kaku, kan kami bertemu dengan cara tidak baik, mungkin karna itu

"alhamdulillah udah baikan bang"jawabku tak kalah kaku

"maafin ya gue selama ini sering buat lu marah"kata nya

"hm iya ,ila juga minta maaf sudah menuduh yang enggak-enggak sama bang azka"balasku

"hai ila, udah baikan? "tanya bang atha setelah mengobrol dengan keluarga gue tadi

"hai bang, alhamdulillah udah"balasku dengan senyum

"syukur lah, jangan banyak fikiran biar cepat pulih kembali "tambah nya dengan senyum manis nya, yang bikin cewek diabetes

"iya bang"jawabku singkat

"ila cepat sembuh ya, biar bisa hadir diacara pernikahan abang"ucap bang ahkam yang sejak tadi hanya menyimak

"makasih bang, nanti kalau nikah jangan lupa undang ila ya,btw lamarannya kapan bang? "tanya gue penasaran,kan jiwa kepo gue keluar

"kepo"jawab bang azka

"maaf ya bang azka, ila nanya nya sama bang ahkam gak sama situ"balas ku sengit

"gak jadi lamaran, soalnya orang nya diganti, gak jadi yang kemarin" jawab bang ahkam yang membuat gue melongo

"emang bisa gitu ya bang? "tanya gue penasaran

"bisa lah,lah itu tadi terjadi "jawab bang azka kembali

"ya elah yang ditanya siapa, yang ngejawab siapa,dasar dedemit "balasku sinis

"hahaha kalian lucu banget sih, kemaren abang udah lamaran sama perempuan itu, tapi dia menolak abang,dan dia meminta abang menikahi perempuan lain

"dan abang terima aja gitu permintaan nya? "tanyaku lagi, yang kali ini yang jawab bang atha, tadi bang azka yang gitu sekarang bang atha

"ya terima lah, lah perempuan nya mahasiswi bimbingan nya" ucap bang atha yang mendapat kan pukulan ringan dari bang ahkam

"benar bang?? "tanya gue penasaran

"in sya allah iya"jawab bang ahkam yang wajahnya sudah memerah karna malu

"siapa orangnya bang?? "tanyaku dengan semangat

"anak kecil gak boleh tau"jawab bang azka lagi yang hanya gue kacangin, makan tu kacang

"tunggu aja tanggal nikah nya"jawab bang ahkam yang membuat gue kecewa

"Cangcimen Cangcimen "ucap bang atha yang gue tau itu untuk bang azka yang tadi gue kacangin

"bang kalau jualan cangcimen lebih baik di terminal sono, sini gak laku" ucap bang azka kepada bang atha

"ahkam, atha, azka yuk kita pulang" kata umi

"ya udah kami pulang dulu om tante,assalamualaikum "pamit bang ahkam kepada kedua orangtua ku

"kami pulang dulu lisya"pamit umi kepada mama

"Wa'alaikumsalam, hati-hati dijalan"jawab papa dan mama




Cinta Dan HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang