42

706 47 0
                                    

Sebelum kecelakaan

"sya gimana ini kita akan mati bersama hiks hiks"ucap ani yang sudah menangis meratapi nasib dia sekarang ,haruskah dia meninggal bersama dengan sahabat nya, inikah takdir allah yang harus dia jalani?

"kalian harus dengerin gue, kita gak akan mati dalam hitungan ketiga kita semua harus lompat dari mobil ini kalian mengerti?teriak asya kepada sahabatnya dan dibalas anggukan oleh mereka

"satu dua tiga"teriak asya dan mereka pun menuruti perkataan asya untuk melompat dari mobil itu, dalam hitungan detik mobil tersebut menabrak mobil muatan semen yang membuat nya berguling guling tak lama kemudian mobil tersebut meledak
Jdarrrrrr, semua yang menyaksikan itupun berteriak ketakutan kecuali asya

Saat melompat tadi,ternyata disamping asya trotoar dan akhirnya kepala nya pun mendadarat disudut trotoar yang membuat kepala nya berdarah banyak,saat ledakan mobil itu dan saat itu pula dia tak sadarkan diri

Sedangkan sahabatnya yang lain ani kaki kanan nya terlindas mobil yang ditumpangi mereka tadi dia ragu untuk melompat dan pada akhirnya kakinya pun patah

Ana sama dengan asya namun dia hanya sedikit kepalanya berdarah, dan saat ledakan mobil tersebut diapun juga mengalami pingsan

Beruntung aza dia hanya mengalami lecet disekitar kaki dan tangannya namun dia sangat kasihan dengan sahabat nya diapun menangis terseduh seduh dan akhirnya juga pingsan

*******

Disini lah mereka dikamar rawat asya, sahabatnya yang sangat memprihatinkan banyak macam kabel yang berada disetiap badan nya dan tak lupa tabung oksigen

"sya kenapa harus lu yang mengalami koma sya, belum lama lu meninggal karena minum racun dan sekarang lu hiks hiks harusnya gue yang berada disini sya"ucap ani yang sangat merasa bersalah kepada sahabatnya ini dia tidak bisa berkata kata lagi, menangis hanya menangis, itu lah yang bisa dia lakukan

"sya harusnya gue yang disini sya, kenapa harus lu,gue gak mau kehilangan lu lagi sya, bangun dong sya, bangun hiks hiks"teriak aza yang sudah tak tahan melihat keadaan sahabat nya ini, banyak macam kabel yang terpasang dibadan sahabat baiknya ini,melihat ini hati nya sakit,sungguh banyak sekali cobaan yang dilalui asya,dia juga ingin bahagia ya allah, tolong sadarkan lah dia kembali

"sya gue yakin lu akan bisa melalui ini semua, lu wanita yang kuat sya,kami disini menunggu lu untuk sadar, bangun sya bangun hiks hiks"awalnya ia tidak ingin menangis didepan asya nya, dia harus tegar dan kuat, namun dia tidak bisak sok kuat begini, dia sangat rapuh saat mendengar kabar sahabatnya ini dalam keadaan koma

Setelah kepergian sahabatnya tadi, datanglah orang yang selama ini menaruh perasaan kepada ila, saat mendengar kabar kalau orang yang dia cintai mengalami koma diapun langsung terbang menuju tanah air tercinta

Dia heran mengapa begitu banyak cobaan yang dilalui cewek ini, saat kabar dimana cewek ini meninggal, dia sangat merasakan kepedihan, hati nya sangat hancur, namun dia sangat bahagia mendengar kabar kalau sang pujaan hati, hanya mati suri,saat kepergian nya untuk membantu saudara seiman nya di palestina dia menitipkan surat kepada sang kakak untuk diberikan kepada wanita itu

Dia tau kalau bang atha juga memiliki perasaan yang sama kepada cewek ini,mungkin dia sangat egois, gara gara dia bang atha mundur dan memberikan nya lampu hijau untuk mendapatkan sang cinta

"ila gak capek lu pulang balik kerumah sakit terus?? kalau gue capek,apalagi tidur terus,bangun ngapa, gak kangen lu sama gue, kita udah lama lho gak berantem, biasanya kalau kita bertemu tu pada akhirnya pasti berantem, oh ya lu udah dapat surat dari gue? Udah baca belum?

gue suka sama lu dari awal bertemu, gue menyimpan perasaan kepada lu,lu mau gak jadi istri gue? "tak terasa air mata pun jatuh mengenai pipi ila, dia salah satu cowok yang cengeng, ya dia adalah azka yang kadang cengeng

"nama lu kan Rasya fadila, gue panggil rara boleh gak? Anggap aja panggilan sayang gue ke lu dari dokter ganteng kayak gue, pasti lu senang"tak terasa dia kembali menangis,dia sangat takut kehilangan rara

"nak jangan nangis lagi, ila adalah anak yang kuat"ucap papa ila yang membuat azka kaget

"assalamualaikum om,hmm udah lama disini om? "tanya azka gugup, dia takut papa ila mendengarkan semua ucapan nya

"hmmm,rumayan lama"jawab papa ila menahan tawa saat melihat azka yang yang mukanya merah seperti kepiting rebus

"barti om dengerin semua ucapan ila tadi? " tanya azka malu malu

"gak semuanya sih,om restuin"jawab papa ila dan berlalu pergi meninggalkan azka yang diam seperti patung,dia kaget kalau papa ila mendengar semua obrolannya dengan raranya, dia akan memanggil ila dengan panggilan rara, hanya dia yang akan memanggil seperti itu

"apa maksud om tadi? dia menyalakan lampu hijau, dia ngeresruin?"tanya nya pada dirinya sendiri

Setelah menjenguk rara tadi dia pamit pulang kepada keluarga rara, dan dia akan kembali untuk menjaga rara saat papa dan mama ila  mau pulang



Cinta Dan HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang