Acara sudah selesai.
Jeno sebagai kekasihnya Nana, ia akan mengantar Nana pulang.
"Nana, ayo kita pulang. Hari sudah mulai larut" Ucap Jeno.
"Baiklah, Kajja"
.
.
.
"Ya sudah Jeno, terima kasih sudah mengantarku" Nana tersenyum manis.
Jeno pun membalas senyumannya. "Sudah kewajiban ku sebagai kekasihmu, Na"
Ucapan Jeno membuat pipi Nana memerah.
"Y-ya... K-kalau begitu. Berhati-hatilah di jalan" Nana berucap sambil menundukkan kepalanya karena malu.
"Arrasseo, jangan lupa untuk menggosok gigimu dan mencuci kaki serta wajahmu sebelum tidur. Bye bye Na"
"Itu pasti Jen. Bye bye"
Setelah Jeno pergi, Nana langsung masuk ke rumahnya sambil tersenyum senang.
Tiba-tiba saat ia menaiki tangga ia merasa pening di kepalanya.
Dan kesadaran pun hilang.
•••
Drap...drap...drap...
Suara deru langkah kaki menggema lorong rumah sakit.
Siapa lagi pelakunya jika bukan Jeno.
Brak !
"Nana !"
Nana yang sedang asyik melihat pemandangan dari jendela ruang inap di rumah sakit langsung melihat ke sumber suara.
"Eh ? Jeno, ada apa ?"
Grep !
"Bagaimana bisa.... Bagaimana bisa kau pingsan di tangga ?" Tanya Jeno dengan nada khawatir.
"Eum... Itu, aku hanya kelelahan saja kok" Nana menjawab pertanyaan Jeno sambil tersenyum.
"Disaat yang seperti ini, kau masih bisa tersenyum Na ?"
Nana terdiam tak berkutik.
"Apa kau tak tahu, bagaimana perasaan ku saat mendengar kau masuk rumah sakit dengan kepala yang berdarah ?"
Nana masih terdiam.
"Aku khawatir Na.... Sangat..." Jeno mempererat pelukannya.
"Tak apa Jen..."
"Sebenarnya, kau sakit apa ?" Tanya Jeno membuat Nana gelagapan.
"Anu... Eum, ini sudah lewat dari waktu berkunjung Jen. Pulanglah sebelum di tegur" Nana mengalihkan pembicaraan.
"Jangan mengalihkan pembicaraan Na" Ucap Jeno dengan suara yang benar-benar dingin.
"A-aku....."
Cklek
"Maaf, waktu berkunjung sudah habis. Anda bisa berkunjung nanti" Seorang security masuk ke dalam ruangan.
"Arrasseo, Na. Aku kan mengunjungi mu lagi nanti. Cepat sembuh sayang" Jeno menggenggam tangan Nana dan mengecup tangannya serta ia juga mengecup kening dan bibir pucat Nana.
"Sampai Jumpa" Jeno melambaikan tangannya.
"Bye..."
Saat Jeno benar-benar sudah pergi dari hadapannya Nana berucap sesuatu...
"Maafkan aku Jen, aku terkena penyakit Leukemia"
TBC
Huhu... Kira-kira sad ending atau nggak ya...
See you in next chap !
© w a k a n d a a _ _
KAMU SEDANG MEMBACA
Beside You | ɴᴏᴍɪɴ✔️
Fanfic❝I will always beside you wherever you are.❞ Start : Oct 30, 2018 END : Dec 4, 2018 Highest Ranks : #18 Nomin 000000 #4 Nominren 200620 #25 Huang 200620 © 2018, markeumelonz