"Jen, ku dengar Nana masuk rumah sakit lagi"
Brak !
Jeno membuka pintu kelasnya kasar dan menuju ke parkiran sekolah.
Ia segera menyalakan motor dan pergi ke rumah sakit dimana Nana di rawat.
Skip-
Drap drap drap drap....
Jeno langsung menuju ke arah resepsionis dan menanyakan dimana Nana berada.
"Permisi, dimana pasien bernama Na Jaemin ?" Tanya Jeno.
"Pasien berada di ruang ICU—"
Tanpa mendengar kalimat lanjutan dari sang resepsionis ia pun langsung menuju ruang ICU.
Dan ternyata disana ada orang tua Na Jaemin.
"Eoh ? Apa kau kekasih Nana ?" Tanya Ny. Na
"Eung... iya, aku kekasihnya" jawab Jeno malu-malu.
"Aigoo.... Tampannya. Pantas saja Nana ingin sekali sekolah" Ucap Ny. Nana sambil tertawa kecil.
"Eh ? Maksud Nyonya ?" Tanya Jeno.
"Sebenarnya kemarin Nana belum boleh sekolah dulu, Dokter menyuruhnya untuk istirahat. Tapi Nana keras kepala ingin sekolah. Ia bilang, Ia tidak mau tertinggal pelajaran. Tapi, sepertinya Ia tidak ingin tertinggal untuk melihat wajahmu. Oh ya, panggil aku Eomma saja dan panggil Tn. Na dengan Appa saja" Ucap Ny. Na panjang lebar.
"B-baiklah Eomma" Ucap Jeno malu-malu.
"Nana juga sangat Nakal" Ujar sang Ayah.
"Maksud Appa ?" Tanya Jeno.
"Kemarin sore, seharusnya Ia check up. Tapi ia malah belanja" Ucap Tn. Na
Ucapan Tn. Na membuat Jeno merasa bersalah.
"Anu... Saya juga minta maaf, saya yang mengizinkannya pergi" Jeno meminta maaf pada Tn. Na
"Tak apa" Tn. Na tersenyum.
Tiba-tiba seorang dokter datang menghampiri mereka.
"Maaf jika saya mengganggu. Pasien Na Jaemin setuju untuk melakukan operasi nya" Ucap sang dokter.
Ucapan itu membuat ketiganya tersentak kaget.
"B-benarkah ?" Tanya Ny. Na
"Ya, kami juga ingin meminta persetujuan dari kalian. Jika kalian setuju, operasi akan di lakukan sekitar 1 jam lagi" lanjut sang Dokter
"Baiklah, saya setuju" Tegas Tn. Na
"Sa-saya juga. Jika itu keinginan anak kami, kami pasti akan menyetujui nya" Ujar Ny. Na
"Baiklah, masih ada satu jam lagi. Jika kalian ingin menjenguknya. Silahkan saja. Saya permisi" dokter itu langsung pergi dari hadapan mereka.
"Eomma... Appa... Sebenarnya Nana sakit apa ?" Tanya Jeno.
"Kau bisa bertanya pada Nana secara langsung Nak" Jawab Ny. Na lembut.
"A-Arrasseo"
Jeno serta orang tua Nana masuk ke dalam ruangan yang di tempati Nana.
"Nana..." Panggil Jeno.
Nana yang mendengar suara Jeno, tersentak kaget.
"J-jeno..."
"Katakan padaku. Kau sakit apa ? Kenapa kau menutupinya dariku ?" Tanya Jeno.
"A-aku.... Maafkan aku Jen" Lirih Nana.
"Katakan padaku"
"A-aku... Aku terkena penyakit Leukemia hiks-" Jelas Nana
"A-apa ?! Bagaimana bisa ?!"
"Maafkan aku hiks- Jen..."
"Bagaimana bisa kau menyembunyikannya.... Kenapa ?"
"A-aku takut Jen..."
"Takut ?"
"Aku takut, kau akan meninggalkan ku" Jelas Nana.
"Aku yang lebih takut Na ! Aku takut kau meninggalkanku... Aku takut" Jeno berucap dengan nada penuh kesedihan.
"Maafkan aku..."
"Tidak apa, yang penting kau sudah mengatakannya" Jeno tersenyum manis pada Nana.
"Nana... Aku berdoa. Semoga operasimu berjalan lancar" Lanjut Jeno.
"Hiks.... Terima kasih Jen... Hiks-"
"Aku mencintaimu" Jeno mengecup bibir pucat Nana dan keningnya lama.
"Aku mencintaimu juga" Ucap Nana dengan lirih.
"Permisi, Pasien atas nama Na Jaemin akan dipindahkan ke ruang persiapan operasi" Seorang suster datang dan memberi tahu.
"Baik, Sus" Ucap Nana
"Jeno... Aku janji, kita pasti masih bisa bertemu lagi" Ujar Nana sambil mengelus wajah Jeno.
"Ku pegang janjimu Na"
Nana tersenyum.
Percakapan mereka berakhir seiringnya brankar Nana yang di dorong.
.
.
.
TBC
Satu chap lagi Gaeees....
Thanks ya udah mau baca
© w a k a n d a a _ _
KAMU SEDANG MEMBACA
Beside You | ɴᴏᴍɪɴ✔️
Fiksi Penggemar❝I will always beside you wherever you are.❞ Start : Oct 30, 2018 END : Dec 4, 2018 Highest Ranks : #18 Nomin 000000 #4 Nominren 200620 #25 Huang 200620 © 2018, markeumelonz