Berjam-jam Jeno menunggu di depan ruang operasi.
Sedari tadi, Jeno tetap menunggu Nana.
Ia selalu berdoa untuk keselamatan Nana.
Ia masih ingin untuk selalu bersama Nana sampai tua dan maut memisahkan mereka.
Jeno sangat mencintai Nana.
Ia tidak rela jika Nana akan pergi meninggalkan Jeno.
Ia tidak akan pernah rela akan hal itu.
"Nak Jeno..." Panggil Ny. Na
"Eoh ? Ada apa Eomma ?" Tanya Jeno
"Terima kasih telah menjaga Nana, ya"
"Itu tidak masalah Eomma, Nana adalah segalanya bagiku" Ucap Jeno tulus.
"Untung saja ada Kamu Nak... Eomma tidak bisa membayangkan apa yang terjadi jika saat itu ia tidak bertemu denganmu. Pasti ia tidak akan terawat, kami adalah orang tua yang bodoh. Tidak menjaga seorang anak" Ny. Na berucap sambil menunduk.
"Tidak Eomma, kau yang tebaik. Mungkin jika tidak ada Eomma, Nana tidak akan ada di dunia ini. Dan aku juga tidak akan pernah bertemu dengannya" Jeno tersenyum pada Ny. Na
"Hiks- Terima kasih..."
"Tak masalah" Jeno kembali tersenyum.
Tiba-tiba lampu tanda untuk adanya operasi sedang berlangsung pun mati, tandanya operasi sudah selesai.
Seorang dokter keluar dari ruang operasi dan menemui mereka ber-3
"Keluarga dari Pasien Na Jaemin ?"
"Kami Dok, bagaimana operasinya ?" Tanya sang kepala keluarga, Tn. Na
"Operasi berjalan dengan lancar, tapi... Ada suatu hal buruk yang kemungkinan benar-benar akan terjadi" Ucap sang dokter.
"A-apa itu dok ?" Tanya Ny. Na
"Karena penyakit yang diderita pasien sudah terlalu parah, pasien kemungkinan besar tidak akan hidup lebih lama lagi" Papar sang Dokter.
"A-apa ? Tidak mungkin" Jeno menutup mulutnya dengan ekspresi tidak percaya.
"Maaf, itu semua sudah kami kerjakan Semaksimal mungkin. Sekali lagi kami minta maaf. Saya permisi" setelah itu dokter pergi meninggalkan mereka.
Tiba-tiba Ny. Na terjatuh.
"Eomma !" Jeno membantu Ny. Na untuk berdiri.
"Hiks- aku Eomma yang bodoh hiks- anakku...." Ny. Na berusaha memukul dirinya sendiri.
"Eomma ! Tenanglah... Mungkin sudah takdirnya Nana seperti ini" Ucap Jeno menenangkan.
"Jeno benar, mungkin takdir Nana sudah dibuat seperti itu" Ucap Tn. Na membenarkan.
"Hiks- aku tak mau hiks-"
"Sstt... Tenanglah"
"Permisi, pasien ingin bertemu dengan seorang bernama Lee Jeno" seorang suster datang memberi tahu.
"Eh ? Saya ?"
"Ya, silahkan akan saya antar" Suster itu pun mengantar Jeno untuk menemui Nana.
Bibir Jeno tiba-tiba menjadi kelu saat melihat Nana terbaring lemah dengan menggunakan banyak alat di tubuh di atas brankar nya.
"N-nana...." Panggil Jeno.
"Jen..."
"Ada apa Na...?" Tanya Jeno.
"A-aku... Terima kasih" ucap Nana.
"Untuk ?"
"Untuk semuanya, terima kasih sudah menjadi temanku. Terima kasih sudah menjadi kekasihku, terima kasih telah menjagaku sepenuh hati, dan maaf sudah merepotkan dan menyusahkanmu" Ujar Nana dengan suara yang lemah.
"Itu tak masalah Na... Semua yang kulakukan padamu itu memang sudah kewajiban ku" Jeno berusaha untuk tidak menangis di depan Nana.
Nana tersenyum, "Kau memang yang terbaik Jen..."
"Jen... Sekali lagi terima kasih" Nana menggenggam tangan Jeno.
Jeno yang sedari tadi menahan kuat-kuat tangisannya pun akhirnya pecah.
"Hiks... Jangan tinggalkan aku. Kau sudah berjanji kepadaku jika kita akan selalu bersama sampai akhir nanti" Ucap Jeno
Nana pun tersenyum, "sst... Jangan menangis, aku tidak suka melihatmu menangis. Tenang saja, jika aku sudah tiada aku akan selalu melihatmu dari atas sana. Jeno... I will always beside you wherever you are, dear. Aku harap kita akan bertemu lagi"
Tiiit.....
"Nana... Jangan bercanda Na, Nana ! Hiks- Na....." Dan semuanya pun menjadi gelap.
Beside You
Jeno berdiri di sebuah lemari kaca yang berisi dengan sebuah guci kecil dan foto Nana dan Jeno yang sedang berpelukan.
"Aku datang kembali, Na. Spesial untuk hari ini aku membawakan bunga kesukaanmu, Bunga Dafodil" Ucap Jeno sambil tersenyum.
"Nana... Terima kasih untuk semuanya. Terima kasih sudah menjadi teman baikku dan juga kekasihku. Happy 1st Anniversary, Dear" Jeno menghela nafas dan setetes air mata keluar dari mata indahnya.
"Nana.... Aku pergi dulu ya, berbahagialah disana. Aku harap nanti kita akan bertemu lagi sesuai dengan keinginanmu" Lanjut Jeno.
"Sampai Jumpa Na..."
Jeno menaruh bunga itu di dalam vas dekat lemari dan beranjak pergi.
The End
Huhu.... Jelek bet sih END nyaa.
Gapapa lah ya ?
Yang penting udah end ini :v
Makasih ya semuaa !!!
Babay :*
© w a k a n d a a _ _
![](https://img.wattpad.com/cover/165896269-288-k300186.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Beside You | ɴᴏᴍɪɴ✔️
Hayran Kurgu❝I will always beside you wherever you are.❞ Start : Oct 30, 2018 END : Dec 4, 2018 Highest Ranks : #18 Nomin 000000 #4 Nominren 200620 #25 Huang 200620 © 2018, markeumelonz