21++🙈
***
Entah sejak kapan chanyeol berubah.
Dia berubah?
Atau memang ini sifat aslinya?.
Baekhyun hanya bisa menghela nafas panjang-panjang atas sikap pria bermarga park itu,iya sangat mencintainya,katakan jika baekhyun bodoh.
Ya,ia akui ia memang bodoh,selalu saja terlena dengan permainan di balik topeng chanyeol.
Setiap chanyeol bersikap manis atau romantis padanya,baekhyun selalu merasakan kehangatan pada jantungnya,bedegup keras dan terus berbunga,sedang dia sadar,bahwa perlakuan chanyeol hanya sebuah keterpura-puraan.Lamunan kecil tentang chanyeol buyar seketika,saat tubuhnya tersentak terkejut dengan kedatangan kekasihnya itu.
Ya,seperti biasa,baekhyun menunggunya pulang hingga larut,itu merupakan suatu hal yang biasa ia lakukan,ia tak masalah,selagi chanyeol tidak meninggalkanya,atau lebih parahnya memutuskan hubungan asmaranya,memikirkan hidup tanpa chanyeol saja ia tak sanggup.
jika kalian tidak tau,si byun bodoh itu terperangkap dengan cinta bodohnya terhadap park chanyeol,kekasihnya.***
"Kau sudah pulang chan?,apa harimu menyenangkan?" Tanya baekhyun seraya membawa tubuhnya untuk berdiri dari duduknya di sofa.
Chanyeol hanya melirik sekilas,dan beralih menuju dapur untuk mengambil segelas air.
Baekhyun mendekat ke arah chanyeol,mengambil jaket yang pria itu lempar tadi sebelum menuju dapur,dan menaruhnya di tempat menggantung jaket."Apa kau lapar?,aku akan membuatkan sesuatu yang lezat untukmu" lagi,baekhyun melanjutkan percakapan sepihak sembari membuka lemari es,melihat isiannya.
Prang!!
Sontak suara pecahan gelas mengejutkan baekhyun,ia melirik ke arah chanyeol,pria itu menggeram dan melempar gelas yang tengah ia genggam tadi.
"Bisa kau berhenti bicara byun? Aku muak,bahkan untuk mendengar suaramu saja aku muak,apalagi melihat dirimu,aku akan pergi,membosankan" maki chanyeol dengan nada akan syarat kebencian di sana.
Baekhyun terdiam,menahan isak yang sebentar lagi akan lolos,hatinya terasa nyeri di sana.Apakah chanyeol sebenci itu padanya?
Apa kesalahan yang ia perbuat?
Pertanyaan itu selalu saja berputar di kepalanya,namun tak ada keberanian darinya untuk menyuarakan.
Berbeda dengan hari ini,remasan pada ujung kaos yang ia pakai membuat keberanianya terkumpul untuk menanyakan, "apa salahku?" Isakanpun tak dapat ia hindari.
"Apa salahku sehingga kau benci padaku?,kau tau,kau berubah" ujarnya lagi sembari terisak,sedikit takut-takut akan reaksi chanyeol.Prai tinggi yang tengah bersiap memakai jaketnya terhenti dari aktivitasnya.
Ia membalikan tubuhnya lalu menatap tajam pada sosol mungil yang masih berdiri setia di depan lemari es sambil terisak.
Chanyeol berdecak kesal, "berhenti menangis sialan,atau aku akan pergi dari apartemen ini selamanya" ancaman itu lagi,chanyeol tau,baekhyun akan lemah jika ia mengancam hal itu.
Lihat saja sekarang,pria mungil itu berlari dan berlutut memegangi kaki chanyeol,menahannya untuk tidak pergi meninggalkannya.yeah,chanyeol akui,bagian ini menyenangkan.
"Jangan,aku mohon jangan tinggalkan aku,aku mencintaimu,apapun yang kau inginkan chanyeol,asal jangan pernah berfikir meninggalkanku"ujar baekhyun dengan isakan yang sedikit-sedikit ia redam dan tahan dengan sesekali menggit bibir bawahnya agar tidak mengeluarkan isakan,dia tau,chanyeol benci itu,dia tidak ingin prianya itu semakin membencinya karena isakanya.Chanyeol menyeringai dan menarik kaos baekhyun agar pria cantik itu berdiri.
Chanyeol mengelus pipi baekhyun kasar menghapus air matanya,sedangkan pemilik wajah malah menikmati sentuhan kasar itu.
"Jangan banyak bertanya apapun byun,mengangkanglah di bawahku,aku akan memaafkan mu" ucapnya sembari menarik si mungil menuju kamar dan di hempaskanya kasar di atas ranjang."Dan kau berjanji tidak meninggalkanku?" Tanya baekhyun di sela-sela kegiatan chanyeol menelanjanginya dengan kasar.
Plak!!
Tamparan tidak terelakan,baekyun memegangi pipinya,dan ia terkejut saat darah segar keluar dari sudut bibirnya.
"Kau tau kesalahanmu byun?,aku benci saat kegiatanku kau ganggu" ucapnya dengan nada rendah mengintimidasi.
Kaos baekhyun ,chanyeol jadikan ikatan pada tangan baekhyun,mengikatnya dengan keras sehingga pergelanganya memerah.Chanyeol selalu seperti itu,ia tidak membiarkan si mungil menyentuhnya,jika baekhyun nekat atau sekedar mencari pelarian atas kesakitan beserta kenikmatan itu ia akan menjambak atau memegang pundak chanyeol,yang berakhir pukulan keras pada wajahnya,semenjak itu chanyeol selalu mengikatnya.
***
Sudah terlampau 3 jam lamanya chanyeol bergerak brutal di atas sana,menghujam si mungil tanpa ampun.
Tidak heran di setiap mereka bersetubuh,baekhyun akan menagis kesakitan,darah selalu keluar dari lubangnya,selalu seperti itu tanpa ampun,tapi bodohnya baekhyun menyukai itu,menyukai apapun yang ada pada chanyeol,termasuk sikap kasarnya.Chanyeol bergerak semakin menggila menghentak di atas sana.
"Henti hentikan ch chaaan~,sakit hiks,sakit sekali hiks,kumohoh, aaah awwh hiks" baekhyun terus saja terisak di bawah sana,dia tidak bisa menahannya kali ini,rasa nikmat mendadak pergi terganti dengan kesakitan yang amat sangat.Plak!!
plak!!
Plak!!
Tamparan pada pipi baehyun pun terjadi lagi,sudut bibir yang sudah robek semakin terlihat jelas di sana,darah yang sudah kering,terganti dengan darah segar baru yang keluar.
"Desahkan namaku,jangan merengek,atau aku pergi,sial kau jalang,kau sungguh nikmat,aku benci mengakui ini" rancau chanyeol di atas sana,menjemput kenikmatanya tanpa lelah,sedang pria mungil di bawah sana sudah setengah sadar.
4 jam berlalu,chanyeol mengakhiri kesakitan baekhyun yang sudah hampir kehilangan kesadaran.
Chanyeol berdiri di pinggir ranjang lalu berdecil membuang ludah puranya.
Ia mendekati tubuh terengah yang setengah sadar dan mencengkram dagunya kuat agar menatap hazelnya."Cih,jalang sialan" umpatnya sebelum membawa dirinya memasiki kamar mandi untuk membersihkan diri,meninggalkan baekhyun dalam keadaan mengenaskan.
"Aku mencintaimu park" gumamnya sebelum kesadaranya benar-benar hilang.
*vote and comment juseyooooo~~*
#next?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DARK [END]
Fiksi Penggemarkisah seorang kekasih yang di perlakukan seperti layaknya binatang,tak pernah di anggap ada bahkan dia tak mencintai kekasihnya sedikitpun,ia hanya memanfaatkan kekayaan sang kekasih dan menjadikanya pemuas hasrat,ya itu yang di rasakan pria manis n...