Tangisan keduanya terhenti saat pintu ruang rawat inap baekhyun terbuka,menampakan kedua orang tuanya.
Chanyeol mengangguk tipis kala melihat tatapan menuntut dari tuan byun,ia perlahan meninggalkan bangsal yang di tempati baekhyun.
Namun baekhyun menghentikan pergerakanya dengan cara menahan tangan chanyeol.
"Kau mau kemana?" Tanya baekhyun lirih.
"Aku harus pulang sayang" balasnya sembari mengelus surai hitam baekhyun.
"Tapi janji,kau harus kemari setelah itu" ucapnya yang membuat chanyeol terdiam,ia tidak tau bagaimana jika baekhyun tau ia akan pergi selamanya dari hidup si mungil.
"Kau tau sayang,aku sangat mencintaimu,maafkan aku" kata chanyeol sambil tetap mempertahankan senyumannya.
"Sedari tadi kau mengatakan hal itu,kau kenapa,ada sesuatu?" Tanya baekhyun khawatir,sebab ia merasakan sesuatu yang tengah di sembunyikan sang kekasih.
Chanyeol menggelengkan kepalanya,ia masih terus mengusap surai baekhyun,memandangi wajah yang sebentar lagi tidak akan bisa ia lihat dengan jarak sedekat ini.
Ia menyimpan sebanyak-banyaknya memori tentang baekhyun dan wajah manisnya untuk ia ingat selalu di setiap hidupnya.
Apakah jika ia pergi meninggalkan baekhyun,di mungil akan membencinya?
Jika ia pergi,apa baekhyun masih setia dengannya?
Apa baekhyun masih mencintainya?,
Fikiran itu selalu mengganggu chanyeol,ia sangat takut jika fikiran buruknya berubah menjadi kenyataan.
Sebenarnya ia merasa pantas mendapatkan hal itu,namun entah mengapa memikirkannya saja membuatnya semakin sakit dan berat meninggalkan pujaan hatinya itu.
Namun lagi-lagi,ia teringat janjinya terhadap ayah baekhyun,sebagai seorang pria sejati tentu ia tidak bisa mengingkarinya,meski sangat berat,ia harus melepas baekhyun,demi kebahagiaan si mungil kesayangannya.
Chanyeol mengecup dahi baekhyun lama,sambil berbisik pada baekhyun "tunggu aku" yang di balas anggukan lemah oleh si mungil.
Tanpa tau kata itu adalah sebuah perpisahan.Chanyeol menegakan tubuhnya lagi,lalu menghampiri kedua orang tua baekhyun,ia membungkuk hormat pada ayah ibu baekhyun.
Nyonya byun memeluk chanyeol,mengelus punggung bergetar pemuda itu.
Setelah pelukan terlepas,ia beralih pada tuan byun yang masih menatapnya penuh arti,chanyeol tersenyum getir,namun ia tetap harus bersikap sopan pada ayah baekhyun.
Tuab byun menepuk pundak chanyeol sambil berlalu menghampiri putra sematawayangnya itu.
Chanyeol tersenyum di ambang pintu melihat kehangatan keluarga baekhyun,ia yakin,meski tidak adanya dia di samping baekhyun,kekasih mungilnya itu pasti akan selalu bahagia.
Chanyeol mebawa langkahnya pergi meninggalkan baekhyun tanpa menoleh sedikitpun.
Tumit serasa berat ia langkahkan,ia merasa tak sanggup melakukan hal ini,jika tuan byun menginginkan ia pergi dari kehidupan putranya,setidaknya izinkan dia membahagiakan kekasih mungilnya itu,menebus kesalahannya terdahulu.
Pria manis yang seharusnya ia sayang dan jaga,bukan malah memukulinya.
Kekasih yang seharusnya ia perlakukan lembut saat bercinta,bukan malah menapar wajahnya hingga lebam.
Kekasih mungil yang seharusnya menjadikanya tempat bernaung,bukan malah mendapat pesakitan setiap harinya.
Ia sadar,ia sangat brengsek dan jahat,bukankah sangat tidak tahu diri jika ia meminta di beri kesempatan oleh kedua orang tua baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DARK [END]
Fiksi Penggemarkisah seorang kekasih yang di perlakukan seperti layaknya binatang,tak pernah di anggap ada bahkan dia tak mencintai kekasihnya sedikitpun,ia hanya memanfaatkan kekayaan sang kekasih dan menjadikanya pemuas hasrat,ya itu yang di rasakan pria manis n...