6:Clumsy

399 36 0
                                    

"Apa?! Kau berkelahi lagi?!"

Ayato memutar bola matanya malas mendengar omelan Kakak perempuannya itu, dia bersiap pergi namun Touka menjewer telinga adik laki-lakinya yang menyebalkan itu.

"AYATO!!"

-o0o-

Kaneki membalik halaman novel favoritnya sambil sesekali meneguk segelas kopi hitamnya.

"Ohayou KA-NE-KI"

"Hi...hi...de? Kau mengejutkanku!"

Hide terkikik lalu duduk di depan Kaneki sembari melepas topi oranye nya.

"huft...hari ini surat yang kuantarkan benar-benar banyak dan merepotkan"Keluh Hide mengipasi tubuhnya yang gerah dengan topi oranye nya, Kaneki terkikik disaat Touka mendekati meja mereka.

"Konnichiwa, mau pesan apa Nagachika-san?"

"Touka-chan memang selalu kelihatan manis ya!! Aku pesan moka seperti biasa ya!"

Touka mengabaikan pujian Hide sambil menuliskan pesanan Hide pada blocknote lalu tersenyum memberi hormat.

"Silahkan ditunggu pesanannya"

"Touka-chan!"

Touka membalikkan tubuhnya masih dengan senyum palsunya.

"Ada yang bisa kubantu?"

"Touka-chan jadilah-"

"Gomen, aku tidak ingin pacaran denganmu"

Touka berbalik meninggalkan Hide yang terlihat tidak mempermasalahkan penolakan Touka dan ternyata Hide justru masih mengagumi wajah menggemaskan Touka.

"Kawaii nee~"

Kaneki terkikik melihat sikap blak-blakkan sahabatnya itu.

"Kau benar-benar menyukainya hingga ingin berpacaran dengannya, Hide?"

Hide menggeleng masih dengan netra yang menatap lurus Touka sambil tersenyum.

"Tidak... Dia terlalu jauh untuk di gapai orang seperti diriku"

Deg

Entah kenapa, tiba-tiba saja Kaneki teringat pada Rize yang kini hidup sebagai jantung Kaneki itu.

Kaneki menunduk dengan wajah muram.

"Touka-chan mirip dengan Rize-san yang terlalu tinggi untuk digapai"Ucap Kaneki lirih, Hide menghela nafas berat lalu menepuk pundak Kaneki sebal membuat Kaneki sedikit gelagapan.

"B-A-K-A"

"Eh?!"

"Mau sampai kapan kau terus meratapi cinta pertamamu itu? Biarlah dia tenang di alam sana.."

Kaneki menghela nafas sembari mengaduk-aduk kopi hitamnya yang mulai dingin karena di abaikan oleh Kaneki yang sibuk membaca novel Takasuki Sen itu.

"Entahlah, mungkin sampai aku bertemu dengan gadis yang bisa membuatku jatuh cinta lagi"

"Mungkin?"

Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang