13:Different sight

309 29 3
                                    

Hari yang tenang setelah kejadian di saluran pembuangan seminggu yang lalu.

Namun, belakangan ini Touka jadi mengurung diri di kamar dengan alasan sakit dan Hinami seperti sudah mulai menerima kematian kedua orang tuanya.

Hinami sudah bersekolah sepeti biasa dan Ayato mulai masuk sekolah lagi walaupun masih karena ajakan Hinami.

Kaneki berhasil menumbangkan Amon dengan pisau kecil yang tidak sengaja terbawa di kantung jaketnya, pisaunya mengenai mata kiri Amon dan akhirnya Kaneki di bantu oleh Yomo yang menyusul Touka.

Sedangkan Touka yang bertarung habis-habisan dengan tangan kosong sempat sekarat dan entah karena keberuntungan sedang berpihak Hinami atau kebetulan, Hinami berhasil merebut pistol milik Mado dan menembakkannya tempat di dada Mado.

Kaneki berhasil menyusul Touka beberapa menit setelah Mado menghembuskan nafas terakhirnya setelah Hinami menembaknya.

"Touka-chan kau terluka parah! Biar aku mem-"

"Urusai!Aku bisa berdiri sen-"

Dengan cepat Kaneki menangkap Touka yang hampir jatuh karena berusaha berdiri.

"A...aku tidak butuh bantuanmu!"Gerutu Touka sebal dengan wajah merona lalu mendoro tubuh Kaneki menjauh, dengan langkah-langkah tertatih-tatih Touka berjalan mengikut Yomo yang menggendong Hinami.

"Um Touka-chan bisa aku pinjam bahumu?"

"Hah?!"

Tanpa menunggu jawaban Touka, Kaneki langsung memapah tubuh Touka dengan cara meletakkan tangan Touka di pundaknya.

"Begini lebih baik"Ucap Kaneki sambil nyengir yang entah kenapa membuat dada Touka bergemuruh.

"Kau menyebalkan!"Gerutu Touka sebal dengan wajah yang terasa panas setiap kali melihat cengiran khas Kaneki..

-o0o-

"Yoshimura-san?"

Kuzen yang baru saja akan keluar kafe pun menghentikan langkahnya dan menoleh kearah Kaneki yang sepertinya juga akan keluar kafe untuk pulang ke apartemennya.

"Ada apa Kaneki?"

"Apakah Touka-chan masih sakit?"

Kuzen hanya tersenyum membenarkan topi hitamnya.

"Kenapa kau tak melihat sendiri?"Tanya Kuzen sedangkan yang di tanya hanya nyengir menggaruk-garuk pipinya dengan telunjuk.

"Touka-chan sangat membenciku jadi aku takut dia akan menolak kedatanganku"

Kuzen pun tertawa sembari menepuk-nepuk pundak Kaneki.

"Dia tidak membencimu"

"Lalu, kenapa dia selalu marah-marah setiap kali aku di sekitarnya?"

"Touka hanya sulit menerima orang baru yang masuk ke kehidupannya, apa kau tidak sadar jika belakangan ini Touka sudah sedikit melunak padamu?"

Kaneki terdiam sejenak mencoba mengingat-ingat sikap Touka belakangan ini justru terlihat aneh di mata Kaneki.

"Mungkin?entahlah tapi menurutku Touka-chan justru bersikap aneh belakangan ini"

Kuzen tertawa penuh arti.

"Berarti dia sudah menerimamu"

"Maksudnya?"

"Kau temuilah dia sekarang, ini alamatnya"

Kuzen menyodorkan secarik kertas sembari keluar dari kafe, Kaneki memandangi secarik kertas itu dengan tatapan bingung.

"Menerimaku?Apa maksudnya?"

Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang