8:That Girl

455 39 10
                                    

Ken melirik kearah Touka yang masih menyapu tanpa suara selain suara sapu yang menyapu debu-debu lantai.

Ken benar-benar kagum dengan Touka yang pekerja keras di banding dirinya sendiri, Touka benar-benar giat sekolah.

Sepulang sekolah langsung bekerja dan di sela-sela pekerjaannya terkadang Touka mengerjakan PRnya.

Ken tersenyum melihat ke ramahan Touka pada siapa pun kecuali pada dirinya.

"Oii Kuso Kaneki! Cepat kau cuci cangkir-cangkir kotor itu!!" Desis Touka menyikut perut Ken membuat Ken gelagapan karena sejak tadi asyik memperhatikan Touka bekerja dengan cekatannya.

"Ha......haik Touka-chan!!"

Ken langsung ngacir menuju washtafel tempat mencuci piring dengan sedikit terburu-buru membuat Irimi yang melihat hal itu sedikit tertawa antara lucu dan kasihan dengan Ken yang selalu di bentak-bentak oleh Touka.

"Kau tidak boleh seperti itu, Touka-chan"Tegur Irimi sambil menuangkan air panas pada biji kopi yang akan di jadikan kopi.

"Huh??"

Irimi terkekeh.

"Maksudku, Kaneki-san adalah orang yang sangat baik bukan?"

Touka mendengus.

"Aku benci melihat laki-laki lembek seperti itu!"

cring

"Tadaima!"

"Oka- Ayato!!"

Ayato memalingkan wajahnya sebal karena sebenarnya dia tidak ingin pulang dan bertemu dengam Touka, tapi karena Hinami memaksanya pulang sebagai permintaan maaf atas perebufan first kiss Hinami tempo hari lalu.

Touka mendekati lalu memukul pelan kepala Ayato.

"Baka! Kau membuatku khawatir! Cepat makan malam sana, Ryoko-san membuatkan kalian makanan lezat"Perintah Touka, Hinami menganguk lalu menarik tangan Ayato untuk segera masuk ke ruang staff.

Deg

Deg

Deg

Touka menghela nafas lega, setidaknya adiknya sudah pulang dan cukup melegakan hati Touka ketimbang adiknya terus mengikuti balap motor yang membahayakan keselamatannya itu.

Ken mendekati Touka lalu menepuk pundak Touka.

"Siapa itu Touka-chan?"

Touka mendengus lalu menepis tangan Ken karena risih di sentuh orang yang amat di bencinya.

"Dia adikku, kenapa?"

"A...aku kan hanya bertanya"

Touka memutar bola matanya malas lalu kembali fokus membersihkan kafe padahal jam menunjukkan pukul 10 tapi  Ken ataupun Touka sama sekali belum beranjak dari pekerjaan mereka masing-masing untuk segera pulang.

"To...Touka-chan?"

Touka mendengus, gadis itu benci Ken terus-terusan mengganggunya dengan memanggilnya atau mengajaknya bicara.

"Hmm?"

"A...no....etto...."

Ken nyengir sambil menggaruk tengkuknya.

"Bolehkah aku mengerjakan pekerjaanmu hari ini? Bukankah besok Touka-chan harus sekolah?"Tawar Ken hati-hati, Touka menghela nafas lalu melirik Ken dari bawah sampai atas.

"Memangnya besok kau tak sekolah sialan?"

Ken lagi-lagi nyengir.

Touka benar-benar gadis yang dingin pada dirinya.

Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang