Waktu terasa lama sekali berlalu, kami masih berteduh ditempat yang sama. Mungkin sudah lebih dari 20 menit.
"kamu ga kedinginan?" Aku yang memunggungi nya itu kemudian mencoba membuka percakapan
"Eh?"
"Badan mu kan basah kuyup"
"Oh, gapapa. Aku dulu sering latihan kok."
"Hah? Sering latihan apa?"
"Loh, ga tahu ya? Waktu SMP kan aku ini kapten klub basket!"
"Ya mana aku tahu, nama panjang mu saja aku ga tahu"
"wah jahatnya, Shani Indira Natio"
"Oh iya, emang bener ya orang yang main basket itu tangannya jadi besar?"
"hmmm, mungkin. Yang pasti jari-jariku jadi tebal sih"
"Hah kenapa?"
"Mungkin kebanyakan Dribble Bola"
"Emang ngaruh ya?"
"gatau juga sih hahaha selain itu---"
Kata-kata dari Gracia terhenti, karena tangan kami tidak sengaja saling bersentuhan.
"Ah, maaf" reflek ku saat tangan kita bersentuhan, dan langsung menarik tangan tersebut.
"Ah, iya. Gapapa."
Kemudian kembali hening, Gracia kembali terdiam mengamati hujan yang turun diluar tempat telepon umum ini. Aku pun juga melakukan hal yang sama.
Ah, hujan nya sudah mulai mereda.
"Seperti nya sudah gapapa"
"Aku bisa pulang sendiri"
Kenapa ya.... Aku rasanya berat mau ngomong kayak gitu?
Ah, sudahlah. Kita tunggu saja hujan nya reda.
"Shani, hujannya udah jadi gerimis kecil"
Aku terkaget sejenak saat Gracia tiba-tiba membuka suara.
"Kita lari pulang yuk, bisa kan Shan?"
"I-- iya, bisa."
"Oke kalau gitu, ayo keluar"
Ajak Gracia yang kemudian dia keluar lebih dahulu, kemudian aku menyusul di belakangnya.
Entah kenapa, udara diluar terasa berbeda.
----
"Sudah ya aku pulang dulu, Shani"
Tidak terasa, langit sudah gelap dan kita sudah sampai di depan rumah ku.
"Besok aku akan mengantarmu lagi"
Mata kita bertatapan, Gracia menatap ku dengan sangat lembut.
"Selamat malam, Shani" Ucap nya terakhir kali, kemudian mulai berjalan menerobos hujan gerimis
"Hei... Anuuu..." ucap ku tertahan sebelum Gracia benar-benar pergi meninggalkan pintu rumah ku, dia pun menengok
"Kenapa? Kamu gamau ku antar lagi?"
"Eh... bukan begitu...."
Ah, sudahlah! Aku harus bicara!
"Aku.... Senang, kamu mengantarkan ku. Terimakasih"
Gracia POV
"Aku.... Senang, kamu mengantarkan ku. Terimakasih"
Kamu....
Tatapan mata mu yang tersipu.
Raut wajah mu yang malu-malu.
Gelagat aneh bahasa tubuh mu.
"Cu-- cuma itu saja kok!"
Aku.... ingin sekali memeluk mu.
Aku suka padamu, Shani.
Suka sekali, sangat amat suka.
Tanpa sadar, raga ku ini sudah merengkuh mu dalam pelukan ku, bahkan dengan sangat eratnya, seperti tidak akan lepas.
"Tu-- tunggu! Lepaskan aku!" Teriak nya saat aku memeluk nya erat
"Gracia! Kamu kan bilang nggak akan berbuat apa-apa!"
Tubuh shani berontak dalam pelukan ku, aku pun tersadar dan sontak langsung melepaskan pelukan ku.
Air mata itu.... Air mata itu kembali jatuh dari mata indah mu.
"hiks, Pembohong!"
Aku menyukai mu, Shani.
Hanya itu saja...
KAMU SEDANG MEMBACA
Morning, day & night
Fanfiction"Meski kau tolak berkali-kali, yang ada dalam pikiran ku hanya kau seorang" - Gracia