12

2.1K 200 3
                                    

"Shani!"

"Aku tidak akan minta maaf!"

"Karena aku suka padamu! Aku memeluk mu, karena merasa kamu sangat cantik! Apa salahnya!"

Hah? Barusan dia bilang apa?

Ditengah dingin nya malam, Gracia menatap yakin kearah ku dari pembatas, gerbang rumah ku.

"Apa-apaan?! Sikap mu itu memalukan! Aku ga percaya!"

"Justru sikap mu yang tidak bisa dipercaya! Kamu menyuruhku masuk ke tempat telpon koin yang sempit, sambil bilang 'kau tak akan melakukan apapun kan' hingga membuat ku hilang kendali!"

"Apa katamu?! Siapa Suruh salah mengartikan kebaikan orang lain?! Pikiran mu mesum!"

"Hei aku ini masih cewe ya! Lebih parah kalo kamu sama laki-laki! Semua laki-laki itu pikiran nya sama, mesum! Apalagi waktu kamu bilang 'aku senang kamu antar' ya gimana dong aku gabisa mikir logis lagi! Gara-gara kamu terlalu manis!"

"Apaan sih?! Bodoh! Menggelikan! Ternyata kamu memang serigala! Pulang sana! Terimakasih dan selamat tinggal!"

"Shani!!"

Brak! 

Pintu rumah pun aku tutup dengan kencang.

Gracia POV

Lagi-lagi. Kenapa sih aku selalu berbuat salah dalam hal-hal seperti ini.

Baiklah, mungkin sebaik nya aku menyerah. Sebaiknya aku pulang, hari sudah malam dan dingin pula.

Aku pun membalikkan tubuh ku untuk meninggalkan rumah Shani

Blam!

Hah? Bunyi apa itu?

Aku pun memberanikan diri menoleh kebelakang.

Tiba-tiba, tangan Shani sudah terulur pada ku, sambil memberikan payung di tangan nya.

"gara-gara aku, kamu jadi basah kuyup. Jangan punya pikiran macam-macam lagi!"

"aku masuk dulu"

Shani pun memberikan payung nya dengan paksa, kemudian dengan cepat masuk kedalam rumah nya lagi. 

"Besok! Besok aku pasti akan mengantarkanmu lagi, pasti!"

Teriak ku lantang, yang entah di dengar oleh nya atau tidak.

Ah, aku memang sangat menyukai nya. Sungguh menyukai nya.

Morning, day & nightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang