Chapter 8

29 12 0
                                    

"Terkadang karena persamaan kita tidak bisa bersatu,,"
~Naeun

Bagiku dia adalah segalanya.
Lebih dari kakak kelas. Saat pertama kali bertemu,, meninggalkan sebuah moment yang tak bisa dilupakan. Dia adalah segalanya, Rae eonni.

                                ***

"Kenapa tuuh si Naeun? Kambuh lagii?!" Tanya Kang antusias.

"Hmmm.." jawabku sambil menganggukan kepala. Sebenarnya aku tak mau  membahas hal ini. Tapi sahabatku memaksaku untuk bercerita, karena kejadian siang tadi membuat heboh seisi sekolah.
Alhasil aku menginap dirumah Kang setelah diberi izin oleh kedua kakakku dan nenekku.

"Jelasin dong ke kitaa" Kang berucap lagi. Disusul anggukan dari Jessy.

Jessy adalah sahabatku, dia sangat pintar dalam bidang eksak. Ditambah bahasa inggrisnya yang fasih. Dia menjadi primadona disekolahnya. Kalau saja dia satu sekolah denganku dan Kang, mungkin akan menutupi berita aku dan Naeun yang sedang menjadi buah bibir dimana-mana.

Aku meneguk jus jeruk yang asisten rumah Kang suguhkan. Membiarkan permintaan Kang yang akan berjamur.
Aku malas untuk bercerita tentang semua ini. Karena aku beranggapan bahwa masalah ini akan segera selesai, Naeun akan berubah.. dan bersikap normal kepadaku. Waktu akan mengubahnya.

"Yaaa!! Kau mendengarku?"

"Nee.." aku mengangguk simpel.

"Cerita.." pinta Kang lagi.

"Cerita apa?" Tanyaku.

Kang sudah mulai frustasi.

"Tadi kamu bicara apa aja sama Naeun ditaman? Kita enggak bisa denger meskipun kita udah memposisikan diri sedekat mungkin,," terang Kang. Ahhh... sudah ku duga,, mereka selalu saja peka akan situasi. Mereka menguntit.

"Bocah enggak usahh tau,, ini urusan orang dewasa..." ucapku jahil.

"Aishhh... jangan bilang kamu akan menanggapi Naeun??!" Curiga Kang.

"Iya nihhh kayakknya aku akan nanggapin dia,, menerima cinta seorang Naeun.."

Jessy memukul kepalaku keras.

"Aishhh!! Apa-yo!" Aku langsung memegang kepalaku yang sakit.

"Kamu masih saja bisa main-main dalam situasi ini!" Jessy mulai membuka suara.

"Hhh... abis gimana,,, masalah itu nggak usah diambil ribet!!"

"Nee,, arasseo!! Tapi kamu main-main disaat yang tidak tepat! Coba klo ada Naeun disini,, langsung GR tuhh bocah..!!" Kang menambahkan. Ia nampak sangat sependapat dengan apa yang dipikirkan Jessy.

"Haelahhh... asal aku nggak main-main sama Naeun kan?"

"HAN MI RAE-SSI..!!!" Geram Kang dan Jessy bersamaan. Mereka begitu amarah dengan prilakuku yang menjengkelkan.

Aku hanya mengangkat bahuku polos tanda tak peduli.

"Gimana sihh awalnya kok bisa kayak gini?" Tanya Jessy.

Aku dan Kang saling berpandangan. Aku rasa kini Kang mulai sepikiran denganku.
"Kemana ajah mbakk?? Udah hampir setahun lohhh...!" Kang mulai menyindir sahabatnya sendiri.

"Taukk..! Sibuk sama  rumus-rumus kali.. kimia.. fisika.. matematika.. " Tambahku.

Jessy berdecak sebal. Ia menyeret snack kripik singkong agar lebih dekat dengan posisinya, setelah itu ia langsung melahap kripik- kripik itu.
"Giliran mau ngepoin enggak dikasih tau..!"

Apakah Aku Normal?!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang