Chapter 19

19 10 2
                                    

"안녕히 계세요,, (Annyeong Higyesseo)"

~Kwang

"Nee,, bye..."
Aku langsung menuju pintu depan. Memakai sepatu sekolahku yang ada dirak dekat pintu dan berangkat.

Aku mulai berjalan riang kearah sekolah. Jarak rumah kesekolah.. menurutku tidak terlalu jauh. Karena itu aku terbiasa jalan kaki untuk menuju sekolah.. kebanding naik subway atau kendaraan lainnya.

"Energy Kinetik Rotasi.. pengertian nya adalah.. Sebuah benda yang bergerak rotasi memiliki energy kinetic karena partikel-partikelnya bergerak terus..."

Aku melihat kearah buku yang aku pegang. Yang mana buku itu adalah catatan fisikaku.

"..walaupun secara keseluruhan benda tersebut tetap di tempatnya atau istilahnya tuhh..tidak bergerak translasi.."

"Hmm... rumusnya tuhh,,  Ek = ½ m v2 = ½ m ω2 r2.."

" jadi.. jika energi kinetik seluruh partikel..-" Aku tak melanjutkan kegiatanku itu,, belajar mata pelajaran fisika.

Aku merasa kesepian didunia ini. Mengapa??! Padahal aku punya teman! Tapi.. mengapa ini terjadi? Hhhh! Lagi-lagi aku merasakan hal demikian.

Hh!! Aku rasa tak akan ada habis-habisnya jika aku terus merutuki diri.. memainkan pikiran.. menghina alur hidupku. Aku akan berusaha terus,, sesakit apapun kisah hidupku. Aku akan terus semangat,, Tuhan menciptakanku kedunia ini karena Dia percaya kepadaku. Aku terpilih!

Rae-ssi!! Semangatt! Ini ujian terakhirmu disekolah! Kamu harus melakukan yang terbaik untuk hari ini .. nee?! Fightingg!

Tak terasa aku sudah sampai diwilayah sekolah. Karena lamuanku tadi mungkin,, jadi tak terasa aku berjalan sejauh bermeter-meter.

Aku menaiki anak tangga. Suara hentakan kakiku saat menaiki tangga terdengar begitu jelas. End,, tak begitu banyak anak tangga yang harus aku naiki. Perasaanku,,

Aku mulai memegang handle pintu kelasku, membukanya. Kakiku langsung menuju kearah dispenser yang ada dipojok kanan.

Seperti biasa, aku menghangatkan air dispenser. Setelah airnya siap aku langsung meminumnya.

"Hhh,, kau penyelamatku..! Hampir saja aku mati kehausan.."

"Terimakasih baybeeehh.." ucapku sambil mengelus-elus dispenser. Nee,, bayangkan saja.. aku berjalan 800 meter dari rumah untuk menuju sekolah ini. Ditambah harus menaiki anak tangga. Nee,, aku merasa semuanya singkat.. tapi badanku tetap merasakan capek.

Aku akan segera duduk sibangku kesayanganku.

"Ommo...ommo.." aku terkejut,, refleks mataku membelalak tanganku menutupi mulut. Persis saat aku membalikan badan aku menemui Kwang sedang duduk dibangkunya. Aku memegangi dadaku yang berdegup begitu kencang,, mungkin karena kaget.  Berbanding jauh dengan Kwang,, ia terlihat tenang.

Aku kikuk sekarang. Rasanya aku mati gaya. Kwang melihat kearahku. Hampir satu menit ia memandangku. Lama bukan??!

"Hhh!" Aku menghembuskan nafas lega saat mata Kwang tidak lagi memandangku. Aku berusaha hembusan nafas lega dariku itu tak terdengar olehnya.

Aigoo,, mengapa aku begitu kikuk. Aku menyadari,, mungkin Kwang masih marah kepadaku. Yaa.. buktinya ia belum membalas pesan dariku sampai saat ini.

Aku berjalan kearah bangkuku. Untung aku tidak jadi mengirimkan satu kata itu kepadanya. Aku terus bersyukur karena waktu itu aku bisa mengontrol tindakannku itu.

Apakah Aku Normal?!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang