Love Destiny 02

122 38 7
                                    

Bel yang menandakan pulang sekolah telah berbunyi, seluruh teman sekelasku sedang bersiap-siap untuk pulang dan memasukan bukunya kembali ke dalam tas.

Aku memperhatikan seluruh teman-temanku, mereka semua sudah saling akrab dan saling menyapa satu sama lain.

"Hayy Ran, mau pulang bareng?" Ajak salah satu temanku.

"Duluan aja Bel" jawabku sambil tersenyum.

"Serius gak mau bareng? Aku sama yang lain mau pergi ke toko buku, ada Novel keluaran baru loh" Bujuknya.

"Hehe,, enggak deh Bel. Kapan-kapan aja ya" Tolakku.

"Ehm, yaudah kita duluan ya. Byee Kiran"

"Bye Belia"

~~~

Sore ini, Aku pulang sekolah tidak dijemput oleh Kakakku. Aku memilih jalan kaki sambil menikmati udara sore hari dipinggir jalan.

Waktu menunjukkan masih pukul 15.30 p.m Aku pikir masih ada waktu untuk jalan-jalan ditaman kota.

Sekarang aku sudah berada di taman kota, aku duduk di sebuah kursi panjang yang sudah tersedia di sana sambil melihat para remaja cowo yang sedang bermain basket.

Cuaca di sore hari ini cukup bagus, tiupan angin menyentuh halus pipiku.

Tiba-tiba....

"BHUKKKKkkk" sebuah bola jatuh dikepalaku dengan begitu keras.

"Anjirr sakit" ucapku sambil meringis kesakitan

Tiba-tiba salah satu cowo menghampiriku, dan mengambil bola itu kembali.

"Sorry gak sengaja" ucapnya lalu pergi begitu saja.

"Apa sorry doang? lo pikir kepala gue gak sakit?" ketusku, sambil menarik lengan si cowo itu.

Kini Aku dengan dirinya saling berhadapan,  wajah kita hanya berpaut beberapa centi saja.

"Terus mau lo apa? Gue kan udah minta maaf" jawabnya datar.

"Yaa apa kek, kepala gue kan sakit" elakku sedikit salah tingkah. Sambil menggaruk belakang kepala yang tidak gatal.

"Lo mau Gue sujud-sujud gitu, sambil memohon ke Lo agar gue dimaafin sama Lo? Hah" sinisnya.

"What?" Ucapku sedikit terkejut "ya kalo minta tuh yang bener yang IKHLAS" kataku sambil menekankan kata iklhas

"Yaudah Sorry" Ucapnya sedikit lembut namun tetap dengan wajah datar.

Setelah itu, Dia pergi dan menepis kasar pergelangan tanganku yang sedari tadi masih memegangi tangannya.

"Gila tu orang, kasar banget sama cewe" ketusku entah pada siapa.

Masih pukul 16.45 p.m rasanya males banget pulang ke rumah.

*Drrrtttt Drrrttttt....* Handphoneku tiba-tiba berdering menandakan sebuah pesan masuk.

Dengan malas aku melihat handphone dan mengecek siapa yang mengirim pesan itu untukku. Benar dugaanku itu pesan dari kakakku.

Kak Joh :
Dimana Lo Ran?
Mau gue jemput gak?


Gak usah kak,
Kiran udah mau pulang kok

Send √√

Aku kembali memasukan handphoneku ke dalam tas dan menggendong tas itu dipunggungku.

Dengan sangat berat aku berdiri dari kursi sambil menarik napas panjang...

Aku melangkah gontai ditepi jalan sambil menahan sakit di kepala yang tadi kena bola. Sambil menendang-nendang batu kerikil yang ada di pinggir jalan.

Tanpa sadar aku melangkahkan kakiku sedikit ke tengah jalan, dan...

Ttiiidiitttt... "Suara klakson"

"AAaaaa.."teriakku sambil tertunduk lemas dan terjatuh di hadapan motor yang hampir menabrakku.

"Sorry-sorry tadi gue ngelamun" kataku sembari membersihkan debu yang ada dirok dan baju.

Aku belum melihat kearah orang yang hampir menabrakku tadi, aku masih sibuk dengan diriku sendiri.

Dengan bergegas dan tanpa rasa malu aku menjulurkan tangan untuk meminta maaf, sambil menoleh kearah orang yang berdiri dihadanku.

"Maafin gu-" Ucapku terpotong. "Hah? Elo....? "

****



Jangan lupa voment gays😘


Author "ig" : @chaniin.da
Bot admin   : @mimimemo27

Love DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang