Anger!

28 6 1
                                    

'Kamu boleh menyimpan perasaan mu selama yang kamu mau. Tapi jangan harap dia akan tahu dengan sendirinya'

 Tapi jangan harap dia akan tahu dengan sendirinya'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    "Kenapa aku harus memberi kabar. Sok spesial sekali, ingin diberi kabar tanpa memiliki hubungan dengan ku"

                        ***

Pukul 11:25, ruang musik

     "Aminor.. #F.. #C.. #G"

'brakk'

    Pintu dibuka sedikit kasar, membuat Kent menghentikan permainan gitar nya.

    Seorang gadis mendekati Kent. Membuat ujung bibir Kent terangkat, tersenyum tanpa mendapatkan balasan.

    "Ceritain tentang sejarah musik nusantara" dengan nada bicara dingin.

    Bahkan dengan sengaja memasang wajah tidak suka.

    "Vio" ucap Kent

    Gadis itu langsung duduk di hadapan Kent. Mengeluarkan buku, pulpen, dan handphone. (Terusir dari kelas)

    Tidak ada siapa pun diruangan itu, kecuali mereka berdua.

    "Disuruh pak Geon ya?" tanya Kent.

    "Dari banyak siswa disekolah ini, kenapa harus kamu yang harus aku datangin!"

    "Mungkin karna aku yang paling tau di antara mereka" Kent tersenyum.

    Tidak ada respon.

    "Ceritain sekarang" perintah Vio, sambil mulai menyalakan perekam suara.

    "Itu buat apa?"

    "Rekaman"

    "Ngerekam apa?"

    "Ngerekam kamu cerita. Emang nya mau kalau di suruh cerita berulang ulang sampai aku paham"

    "Mau, asalkan buat kamu"

    Vio langsung melirik tajam, telinga nya baru saja mendengar kata-kata yang sangat tidak ingin dia dengar. Ekspresi kebencian benar-benar Vio tunjukan.

    Sambil merapatkan tangannya di dada. Vio mengubah posisi duduk bersandar dengan kaki menyilang.

    "Receh" ucap Vio

    Kent hanya tersenyum manis.

    Kali ini senyuman itu tidak akan mendapat pujian apa pun dari Vio.

    "Oke.. Mula nya musik nusantara ini berkembang....... bla bla bla"

    11:36

    11:40

    "(Rasa manggo)"

    Vio sama sekali tidak mendengarkan apa yang Kent katakan. Pandangan nya hanya termenung pada dua permen yang ada di kantong baju seragam Kent.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang