Jungkook POV
Semuanya terasa melelahkan dan abu-abu. Tapi, kehadiran gadis yang baru saja aku temui menjadikan 50% bebanku sedikit berkurang. Entah aku harus berterimakasih atau bagaimana kepadanya karena telah menjadi stress relievedku setidaknya selama hampir 2 jam lebih.
Aku tidak terlalu berpengalaman dengan seorang yeoja, oke? Jangan salahkan aku, kasih sayang dari keenam hyung-ku sudah lebih dari cukup untuk membuatku bahagia. Bukannya aku tidak suka lawan jenis atau bagaimana, tapi untuk saat ini aku hanya ingin fokus kepada mimpiku dan para fansku. Tetapi, setelah melihat beberapa hyung-ku yang memutuskan untuk backstreet diam diam, aku jadi bertanya tanya, apakah aku membutuhkan seorang 'kekasih'? apakah sosok 'kekasih' itu penting? bisakah seorang 'kekasih' membantuku menjalani kerasnya hidup?
Aku adalah tipe pemikir sekaligus ambisius. Aku tidak bisa mengabaikan perkataan orang begitu saja. Ketika ada seseorang yang mengkritik dan mengomentariku, aku bisa memikirkannya selama 2 hari, 2 minggu, atau bahkan 2 bulan. Menjadi idol memang susah, kita dituntut untuk tampil perfect di depan kamera. Untung aku memilih agensi yang tepat, Bighit Entertainment, agensi yang menaungiku selama kurang lebih 6 tahun.
Agensi ini membuatku banyak belajar dan untungnya juga, agensi ini tidak seperti agensi kebanyakan. Bang PDnim membebaskan para artis artisnya untuk menentukan pilihan mereka sendiri, bermusik? silahkan, berkarya? silahkan, mengeluarkan mixtape? silahkan, berhenti? silahkan, bahkan berpacaran pun tak apa asal jangan sampai ketahuan publik dan menganggu profesi kita sebagai seorang idol.
Setelah berjalan sambil melamun, tanpa sadar kakiku sudah melangkah melewati stasiun Yeong Go, yang mana artinya aku sudah sangat dekat dengan dorm sekarang.
Dari jarak 200 meter, sebuah bangunan kokoh yang menjulang ke atas sudah terlihat. Yap, itulah dormku! Kupercepat langkah kakiku hingga tak terasa tau tau aku sudah berada di depan dorm. Jari jariku mulai memencet passcode dengan lincah. Setelah pintu terbuka, aku segera menerobos masuk ke dalam dan cepat cepat mengambil sebotol air mineral ber ion + yang telah disusun berjejer dengan sedemikian rapi di dalam kulkas. Pasti, Jin Hyung telah menatanya kemarin.
Gulp gulp gulpp
"Ah, seger banget." Ucapku tanpa sadar setelah menenggak setengah botol air.
"Abis kemana, Kook?" Suara dari Jimin Hyung yang datang tiba tiba dan langsung duduk di sebelahku, mengagetkanku.
"Cari angin, capek." Jawabku singkat sambil terus menyeka keringat yang sekarang sudah seperti meteor saking banyaknya.
Tiba tiba, muncul dua makhluk lagi yang seakan ingin mengganggu ketenanganku.
"Abis ketemu cemewew ya?!" tebak Tae dengan ngawur.
Aku membulatkan mata kaget. Ya, aku memang baru saja bertemu dengan seorang yeoja, tapi bukan berarti dia 'cemewew', kenal saja tidak.
Kulemparkan botol air mineral yang habis kuminum setengah ke arah Tae. Yak! Headshot bung! Persis, meluncur dengan selamat di kepalanya.
"Anjing! Sakit wey, gelut hayuk" Tantang Tae dengan sikap kuda kuda, seolah ngajak ribut.
Jin Hyung menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kedua dongsaengnya yang rukun. "Kalau berteman jangan disini." lerainya sambil duduk di sebelahku.
"Yeu, goblog," Cibirku pelan, sepelan mungkin. Tapi tuhan tidak berpihak kepadaku karena rupanya Jin Hyung telah mendengar ucapanku.
Aishhh!
"Ngomong apa anda, Jungkookie?!"
"Digoblok goblokin lo bang!" Tae menjadi kompor, ingin kutampol dengan lembut rasanya.
"Lah, fitnah lo congek!" Protesku tak terima.
"Udah udah, dengerin cerita Jungkookie dulu napa. Ayo Kook, story time sini." Jimin Hyung menepuk nepuk pahaku, pertanda dia ingin segera mendengar cerita dari pengalamanku hari ini.
Story time adalah rutinitas anak bangtan sehari hari. Kita pasti meluangkan waktu sedikit untuk bercerita satu sama lain. Hal hal seperti inilah yang semakin mendekatkan kita. Tanpa sadar, kita tumbuh bersama sama dan semakin hari semakin menempel seperti lem.
Jadi, story time bebas diceritakan oleh siapa saja yang mempunyai pengalaman paling menarik. Berhubung ketiga hyungku yang lain sibuk dalam pembuatan album terbaru kita, jadi mereka tidak sempat mengikuti story time hari ini. Aku paham ketika aku masuk dan minum, Jimin Hyung pasti tahu ada sesuatu yang telah aku alami, oleh karena itu ia ingin aku segera menceritakannya. Entah ia dapat kekuatan darimana, yang pasti Jimin Hyung adalah orang yang sangat peka. Tak heran, jika member lain mendapat masalah maka dialah yang pertama kali tahu.
"Ada yang menarik, Kook?" kini Tae berjalan mendekat dan tanpa basi basi langsung duduk di sebelah Jimin, tak lupa ia mengambil bantal untuk dibuat bantalan.
"Aku ketemu seorang yeoja," Perkataanku sontak mengundang seluruh atensi mereka bertiga, ketiga tiganya mendekatkan wajahnya sambil membelalak.
"Terus.. terus?"
Lalu aku menceritakan semua yang telah aku alami bersama yeoja tersebut. Aku menceritakan kronologinya dengan lengkap tanpa mengurangi satu adegan sekalipun. Mereka bertiga juga nampak cukup antusias mendengar ceritaku. Aku semakin bersemangat dan menggebu- gebu melihat reaksi mereka. Sejujurnya reaksi mereka bertiga sangat lucu, ketiga tiganya sangat serius dan beberapa kali mereka membuka mulutnya lebar, hanya Jimin Hyung yang selalu tersenyum kecil di sela sela ceritaku. Selesai aku bercerita, ganti mereka yang menghujaniku dengan berbagai pertanyaan.
"Penampakannya gimana, Kook?"
"Cantik gak?"
"Cewek?"
Oke pertanyaan yang ketiga sangat 'hujat-able'. Jelas jelas di awal aku memberitahunya bahwa dia seorang yeoja! dan jelas jelas aku menyebutkan di akhir cerita bahwa aku memanggilnya gadis center! Dasar tuyul Taehyung😤
"Satu satu, dong." Ujarku dengan kesal.
"Oke oke, yang pertama, gimana penampakannya?"
"Penampakan gimana njir, lu kira setan?! ya cantik sih, matanya bulet coklat, double eyelid --" Aku sengaja menghentikan ucapanku karena reaksi mereka sangat lucu, "-- yang lainnya rahasia negara!"
Sontak mereka bertiga menoyorku, "Yeee, kalau ngedeskripsiin jangan nggantung, Martono!"
Aku hanya terkekeh pelan, seru juga membuat hyung-hyungku penasaran. Jin Hyung lalu bertanya, "Terus, namanya siapa?"
"Ya mana gue tau."
"GOBLOK" Teriakan mereka bertiga yang sangat dekat di kupingku membuatku sedikit berjengit. Sedikit tidak menyangka adek sendiri bakalan digoblok-goblokin.
"Terus ID kakao talknya mana?"
"Ya.. gue gak kepikiran minta lah."
"GOBLOK KUADRAT"
"Udah gitu, doi nggak lo anterin pulang?"
"Nggak lah, gue mana tau rumahnya dimana."
"GOBLOOOK KUBIK JUNGKOOK!!!!!" Ketiga hyung-nya meneriaki Jungkook gemas, bagaimana tidak? hal-hal yang seharusnya dilakukan seorang cowok saat bertemu dengan seorang cewek malah tidak dilakukan sama sekali oleh dongsaeng mereka, Jungkookie.
💐💐💐
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny
أدب الهواة• Jeon jungkook, 22 tahun, seorang member boygroup naik daun, BTS, yang digemari banyak wanita --baik dari kalangan wanita biasa maupun kalangan idol lainnya-- , sering mendapat love call namun tak pernah dirinya hiraukan, ambisius, motto hidupnya '...