fünfundzwanzig (25)

11.7K 433 28
                                    

Keesokan harinya,

Harlly bangun dari tidurnya dan segera membersihkan diri. Setelah itu dia membangunkan Al dan memandikan'nya karena sebentar lagi Al akan berangkat ke sekolah, setelah rapih mereka langsung turun ke bawah untuk sarapan.

Di meja makan sudah ada Fero dan juga Mike yang sudah memakan sarapan mereka, tapi pandangan Harlly jatuh pada seorang wanita cantik yang duduk disebelah Fero tetapi selalu menunduk, beberapa pertanyaan bersarang dalam kepala Harlly, dari pada dia semakin penasaran dia langsung duduk di meja makan disamping Mike dan Al disamping dirinya.

"Ehem, pagi semua" ucap sapa Harlly, sedangkan Al sudah memakan sarapannya mungkin dia lapar.

"Pagi" jawab Fero datar, tidak seperti biasanya seperti ada yang salah dari sikap Fero. Apa Harlly berbuat kesalahan kepada Fero sampai Fero berubah datar.

"Pagi, sweetie" jawab Mike dengan kerlingan nakalnya.

"P..pagi, nona" jawab Gisel, Harlly terkejut melihat Gisel tapi dia langsung tersenyum manis kepada sekertaris kakaknya itu.

"Jangan panggil aku seperti itu kak. Aku tidak enak cukup panggil namaku saja" jawab Harlly sambil mengoleskan selai kacang pada rotinya.

"Mom, aku pergi sekolah dulu, bye i love you" ucap Al dan mencium pipi Harlly lalu pergi bersama Gisel dan Mike ke sekolah

"Harlly, ikut aku" perintah Fero yang diangguki Harlly dan mereka menuju ke ruang kerja Fero.
"Ada apa kak?" Tanya Harlly sambil menatap Fero yang tidak menampilkan ekspresi apapun.

"JELASKAN!" bentak Fero sambil melempar koran di meja kerjanya. Di dalam sana terdapat gambar Cio yang sedang mencium Harlly.
Harlly tetap bergeming, percuma saja jika di jelaskan Fero tidak akan mau mendengarkan.

"Jawab, apa kau bisu!" Ucapnya tajam yang membuat Harlly sedih tapi tetap menampilkan ekspresi datarnya.

"Sebenarnya mate mu siapa? Diego atau Cio, atau dua-duanya. Kau terlihat murahan melebihi seorang bitch" ucapan tajam itu keluar lagi dari mulut Fero yang membuat Harlly menitikkan air mata.

"Kau menyebutku jalang" lirih Harlly.

"Memang pantas untukmu" ucapnya dingin dengan tatapan tajamnya.

"Dia yang mulai mencium ku, aku sudah melawan tapi tetap saja dia jauh lebih kuat. Dan untuk mate aku tidak tahu tapi aku merasakan aura yang berbeda jika berada di dekat Cio seperti ada yang dipalsukan oleh nya"  ucap Harlly datar. Setelah berbicara seperti itu dia langsung keluar dari ruang kerja Fero lalu pergi menuju perusahaan milik Rahart yang di handle olehnya.

🥀🥀🥀

"Bagaimana, apakah kau sudah mendapatkannya?"

"Tentu saja, dan tolong kau tambahkan kekuatan lagi untuk ku agar aku dapat  terus mengelabuinya"

🍁🍁🍁

Tok...tok...tok

"Masuk" jawab Harlly sambil terus menandatangani dokumen yang menumpuk di depannya, berkat dari menjadi asisten pribadi Fero dia dapat memimpin sebuah perusahaan besar.

"Anda dapat memeriksa dokumen ini seperti yang anda minta" ucap Charlie sekertarisnya sopan. Charlie tampan tapi tidak mau menjalin hubungan, pintar, dan juga berasal dari keluarga terpandang tapi dia mencoba hidup mandiri tanpa mau menggunakan uang orang tuanya.

"Terima kasih,kau boleh kembali" jawab Harlly tetap fokus pada dokumen yang didepannya.

5 jam berlalu,

"Akhirnya selesai, dan aku harus menjemput Al sekarang" ucapnya riang karena pekerjaannya sudah selesai dan segera pergi menjemput Al.

Saat di lobby banyak tatapan memuja dan kagum untuk dirinya, entah dari para lelaki maupun perempuan, tapi banyak juga yang memandang iri dirinya.

Sebuah mobil sport Ferrari hitam sudah bertengger manis di hadapannya, Harlly segera masuk dan menuju ke sekolah Al.

"Mommy, aku kira kau tidak menjemputku" ucap Al dan mencium kening Harlly.

"Mana mungkin aku tidak menjemput mu, my boy" ucap Harlly gemas sambil mengacak rambut Al dan membuat Al terkekeh.

"Kita akan makan siang dulu lalu kita akan pulang" ucap Harlly sambil fokus menyetir kepada Al.

"Ay..ay, mommy"jawabnya sambil memainkan beberapa mobil-mobilan yang disediakan Harlly di dalam dashboard.

Setelah selesai makan siang mereka langsung pergi ke mansion milik Fero. Sebenarnya Harlly masih sedih karena perkataan Fero Tali apa boleh buat dia tidak mempunyai rumah.

Tak lama kemudian mereka sampai di perkarangan mansion Dan segera masuk ke dalam, tapi ada laki-laki yang saling menatap tajam satu Sama lain.

"Al. Masuk ke kamarmu gantunbaju Dan langsung tidur siang" titah Harlly Dan segera dilaksanakan oleh anak laki itu.

"Apa yang terjadi?" Tanya Harlly kepada Fero Dan Cio. Cio laki-laki yang membuat nya naik pitam sekarang karena dia membuat Harlly bertengkar dengan Fero Dan Harlly membencinya.

"Hey, baby. I miss you.do you miss me" ucap nya santai yang membuat Fero marah dan menarik kerah kemeja Cio.

"Kau.jauhi Harlly" ucap Fero penuh dengan peringatan.

"Santai. Aku tidak akan menyakitinya, karena aku.mencintai.Harlly Dan aku akan menikahinya"

"Apa kau bercanda" pekik Harlly Dan tangan'nya gatal untuk menampar Cio tapi dia tahan.

"Aku tidak merestuimu" ucap Fero dengan amarah yang memuncak.

"Aku tidak perduli, aku akan menikahinya dengan atau tanpa restumu" Jawab nya sambil mengetatkan rahangnya.

"Brengsek, aku kakaknya Dan aku tidak merestuimu. Lebih baik kau pulang."

"Aku akan benar-benar membuktikannya bahwa aku MENCINTAINYA." Ucap Cio mengebu-gebu lalu langsung pergi Dari mansion Fero.

"Tenangkan dirimu kak, lebih baik Kita istirahat" ucap Harlly lalu memeluk Fero Dan pergi ke kamarnya.

"Sial, aku Tak akan pernah rela jika Harlly jatuh kepadannya. Tapi aku bisa apa jika Harlly masih mencintainya, arghhh" batin Fero berteriak kesal.

🍒🍒🍒

Maaf kan karena update nya malem eheheheh, soalnye badan gue ga enak pusing flu batuk astagagagag.

Maapkan Kalo gaje ni cerita ma Ada typo.

And Jan lupa vomment.

Salam japo😂




NOT CONSIDERED[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang