vierzehn (14)

14.6K 563 15
                                    

"kita sudah sampai, sweetheart" ucap Diego sambil memeluk Harrly yang sedang memfokuskan dirinya dengan pemandangan yang ada di depannya.

"Terima kasih Diego" hanya kata itu yang bisa Harrly kepada Diego.

"Apakah pemandangan itu lebih penting daripada diriku" ucap Diego seperti anak kecil yang sedang merajuk karena tidak dibelikan mainan.

"Ayolah Diego, aku hanya menikmati pemandangan ini, apa kau tidak lihat pemandangan ini" ucap Harrly berhenti sebentar untuk merasakan hembusan angin malam yang membuatnya sedikit tenang.

Lalu Harrly melanjutkan ucapannya yang terpotong, "lihatlah bintang yang paling bersinar dari bintang yang lainnya, aku ingin seperti bintang itu yang selalu bersinar paling terang agak banyak yang memandangku dan membuat semua orang bahagia"

"Aku mempunyai mimpi bersama dirimu, matamu bersinar dengan terang dan senyuman yang manis, aku membutuhkan ini selamanya mimpi yang indah hanya bersamamu" Ucap Diego sambil memeluk Harlly dengan erat dan menyatukan kening mereka.

"Lebih baik kita pulang sekarang, malam sudah semakin bertambah larut" ucap Harlly dengan mata yang dipaksa untuk terbuka walaupun susah karena sudah mengantuk.

Diego hanya tertawa, "baiklah ayo"


🐺🐺🐺

Harlly terbangun karena saat meraba ranjang sebelahnya sprei-nya terasa dingin yang bertandakan orang itu sudah pergi dari tempatnya sudah lama.

Karena malas memikirkan kemana orang itu pergi, Harlly segera membersihkan diri dan memutuskan untuk memakai Hoodie crop berwarna abu-abu dan hot pants berwarna hitam.

Saat Harrly berjalan ke bawah untuk sarapan dia mendengar seseorang tertawa seperti seorang wanita dan pria yang sudah kenal dari lama dan suara wanita itu terasa familiar di telinga Harlly.

"Vina" pekik Harrly, betapa terkejutnya Harlly melihat Vina yang berada di dalam kastil milik Diego dan Harlly mencium aroma Vina seperti seorang vampire dan witch.
*Yang lupa sama Vina bisa lihat di bab sieben (7).

"Harrly, aku kira Diego bercanda jika kau tinggal disini bersamanya" ucap Vina sambil memeluk Harlly dengan nada yang terdengar sedikit jengah.

"Memangnya salah jika aku tinggal disini? Dan ada urusan apa kau kesini?" Tanya Harrly dengan senyuman yang manis.

"Tidak apa-apa, aku kesini hanya ingin bertemu dengan sahabat ku yaitu vampire bodoh ini" ucapnya sekenanya saja.

"Ohh kalian sahabatan"

"Diego aku ingin minta izinmu, aku ingin pergi ke kota sebentar" ucap Harlly dengan tatapan memohonnya.

"Boleh, asal kau pergi bersamaku" ucap Diego yang sudah mau mengambil kunci mobil Range Rover miliknya.

"Tapi kau sudah berjanji ingin pergi ke mall bersamaku, dan aku tahu kau tidak akan melanggar janjimu apalagi jika denganku" ucap Vina yang membuat Harlly tiba tiba-tiba jengkel.

"Yasudah, aku akan pergi bersamamu tetapi aku akan mengantar Harlly ke kota terlebih dahulu" ucap Diego yang langsung dilarang Harlly.

"Sudahlah Diego, lebih baik kau temani Vina aku bisa pergi SENDIRI, tidak perlu kau antar"

"Tapi Harlly ganti pakaian mu dulu, apakah kau yakin pergi dengan pakaian seperti ini" ucap Diego yang sedikit terlihat kesal.

"Aku pergi dahulu, selamat bersenang-senang kalian berdua" ucap Harlly yang langsung meninggalkan Vina dan Diego.

"Ayo kita berangkat Vina" ucap Diego sambil menghela nafas berat karena merasa tidak enak dengan Harlly, dan sedikit marah melihat pakaian yang dikenakan Harlly, sedikit memamerkan bagian perutnya yang indah dan betisnya terekspos dengan mulusnya.

🐺🐺🐺

Harlly POV

"Sial, mengapa aku sedikit kesal dengan tingkah Vina yang manja kepada Diego"

"Dan bodohnya lagi Diego malah mementingkan Vina, hahahaha apa kau tidak sadar Harlly sebenarnya kau lah yang menjadi segelintir wanita yang datang di hidupnya Diego"

Ntah sadar atau tidak kaki Harlly melangkah ke arah danau yang biasanya dia datangi.

Dia tidak menyadari jika jarak dari kastil Diego ke arah danau lumayan jauh mungkin karena efek dari Vina yang membuatnya sedikit cemburu dan kesal.

🐺🐺🐺

Diego POV

"Kemana perginya Harlly? Mengapa dia tiba-tiba saja hilang dari pandangan prajurit yang sedang memata-matai nya"

"Harusnya aku ikut bersama dengan Harlly bukannya Vina, apakah dia terluka karena aku lebih mementingkan Vina yang hanya sahabatku dan dia mate ku"

"Diego jangan melamun, aku dari tadi memanggil mu" ucap Vina kesal dan menghentak- hentakan kakinya.

"Kenapa? Maafkan aku"

"Menurut mu bagus tidak jika aku memakai gaun ini" ucapnya sambil menunjukkan sebuah gaun berwarna biru tua yang hanya sampai diatas lututnya.

"Bagus, ambilah jika kau mau aku yang akan membayarnya" ucapku dan Vina langsung memelukku dan mencium pipiku, aku yang sudah terbiasa di perlakukan seperti ini hanya tersenyum dan mengacak rambutnya.

"Dan satu lagi, kau maukan menemaniku nanti malam ke acara temanku" ucapnya dengan puppy eyes.

"Baiklah, aku akan mengabari Harlly agar dia bisa ikut" saat aku ingin menghubungi Harlly Vina langsung menahan tanganku dan mengambil handphone ku yang langsung dia masukan ke tasnya.

"Kumohon, hanya berdua saja aku tidak ingin ada yang menggangu kita" dengan suara yang terdengar hampir menangis.

Karena tidak tega aku langsung menyetujui omongannya tersebut.

"Baiklah ayo kita pulang, kau harus bersiap bukan" ucapku dan kami berdua langsung meninggalkan pusat perbelanjaan itu.

🐺🐺🐺

Unchhhh apa kabar kalian?

Jangan lupa voment nya dan ada yang mau buat grup line tydak?

Nanti sebelum Ulangan atau sesudah ulangan gue bakalan up kok.

Bye 🐥✨😚



NOT CONSIDERED[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang