neunundzwanzig (29)

9.3K 326 8
                                    

Harlly POV

Ya, mulai sekarang aku akan melupakan kejadian pahit yang menimpahku. Tidak selamanya kita harus menyimpannya bukan.

Aku senang melihat Diego yang berubah menjadi lebih baik lagi, setidaknya aku harus memperjuangkan Diego dan tidak boleh menjadi pribadi yang lemah lagi, apalagi disini ada Vina yang mencintai Diego.

"Babe" panggil Diego yang menyadarkan ku.

"Mengapa melamun? Apa ada yang kau tidak sukai dari sini" tanyanya khawatir membuat ku senang karena dia mulai benar-benar sayang kepadaku.

"Tidak, aku hanya...umm lupakan"

"Harlly.." ucap Diego serius "aku lihat-lihat mengapa wajah Al mirip denganmu? Atau hanya perasaanku"

Benar jika diperhatikan dari dekat wajah Al mirip denganku...oh tidak lebih tepatnya seperti Digo kakak ku apa mungkin..tidak semoga tidak.

"Ummm...aku tidak tahu" jawab ku cuek untuk mengalihkan pembicaraan ini.

"Baiklah, kau tahu Vina yang tadinya tidak suka melihat anak-anak tapi saat melihat Al dia menyayangi nya tulus seperti anaknya sendiri" ucap Diego yang membuat ku terkejut.

"Bukan kah itu bagus?.....setidaknya dia tidak akan menyakitinya." Jawabku dengan berbisik dalam ucapan terakhirnya.

"Ya. Selagi Al lagi bermain dengan Vina aku ingin menghabiskan waktuku hari ini denganmu" bisik Diego sambil memelukku dari belakang dan kami memutuskan untuk membaca buku di balkon dengan semilir angin juga awan yang sedikit hitam menemani kegiatan kami.

___

Harlly dan Diego benar-benar menikmati kegiatan mereka sambil menyelami perasaan masing-masing. Pintu digedor Secara tidak bersahabat dari luar membuat Diego sedikit marah dan akan menegurnya saat dia akan membuka pintu tapi diurungkan setelah melihat siapa yang menggedor nya.

"Mama" gumam nya membuat perempuan paruh baya itu menatapnya dengan tajam.

"Kamu ya, tidak ingat dengan ibumu lagi. Mentang-mentang kamu sibuk kamu mau mama hukum!" Omel perempuan berperawakan paruh baya itu membuat Harlly bangun dari tempatnya dan mendekati Diego yang telinganya sedang ditarik.

Jika ada yang melihat Alpha king mereka sedang di omeli dan telinganya ditarik ini pun pasti akan tertawa melihat ekspresi wajah nya yang biasanya dingin,tegas,datar, dan berwibawa berubah seperti anak kucing yang takut dimangsa oleh ular.

Harlly bedeham menahan tawanya melihat Diego yang meringis kesakitan tetapi tidak bisa melawan. "Mama ampun sakit, ma."

"Mau ditaruh dimana wajahku jika rakyat dan pegawai di kastil ini melihatku dengan keadaan seperti ini."

"Kamu ya! Berani ngelawan mama.....eh siapa kau? Apa aku mengenalmu,sayang." Ucap Ibu Diego kepada Harlly yang menunduk tidak enak.

"Dia mate ku,ma" sahut Diego yang membuat ibunya tersenyum bahagia sambil memeluk Harlly.

"Akhirnya, siapa nama mu,sayang? Perkenalkan aku Catherine Gilbert ibu dari anak nakal ini." Ucapnya antusias yang membuat Harlly tersenyum.

"Nama saya Harlly, Luna queen." Jawab Harlly sopan.

"Panggil aku mama, aku akan menjadi nama mu juga. Tapi mengapa kau sedikit mirip dengan Natalie Alexander." Ucapnya dengan nada sedih di akhir Kalimat nya.

"Natalie? Dia ibuku" jawab Harlly membuat Catherine terkejut lalu tersenyum sambil memeluk erat Harlly.

"Jika kau disakiti Anak nakal ini bilang padaku!, Aku akan membuang nya ke sungai"

"Mah, ada aku disini. Where my father?"

"Di kamar nya, sana cepat temui ayahmu" perintah nya membuat Diego langsung pergi menemui ayahnya.

"Mengapa ada Vina disini? Kau harus menjaga Diego dari Vina atau tidak Diego akan direbut oleh iblis satu itu, ugh aku tidak menyukainya." Kata Catherine.

"Aku tidak mengerti mengapa Diego tidak mau mendengar keburukan yang dibuat iblis itu" sambungnya dengan aura yang menyeramkan membuat Harlly sedikit merinding.

"Bolehkah aku bertemu cucuku?dia sangat mirip denganmu. Ugh tentu saja kau yang melahirkannya betapa bodohnya aku gara gara melihat iblis itu" Tanya nya antusias.

Harlly tersenyum manis, "tentu luna. Tapi sayangnya dia bukan anak kandung ku, dia kutemukan di taman dengan keadaan tanpa orang tua jadi aku mutuskan untuk mengangkatnya menjadi anak ku."

Catherine mengerenyit bingung tapi dia tidak mempersalahkan nya , "tapi dia mirip dengan mu, bukan?"

Harlly tersenyum.

"Ah sudahlah, aku tidak perduli. Yang penting dia cucuku" sambung Catherine dengan antusias dan menarik lengan Harlly ke tempat Al berada.

Sampai disana terlihat Al dengan wajah ceria nya bermain bersama Vina. Mereka tertawa lepas seakan tidak ada beban.

"Vina" panggil Catherine membuat Vina menghentikan tawanya melihat wajah Catherine yang berjalan kearahnya.

"Mama, apa kabar?" Ucapnya manis sambil memeluk Catherine, sedangkan Catherine tidak rela membalas pelukannya.

"Baik"

"Ada apa,ma?"

"Aku ingin bermain dengan cucuku. Catherine memanggil Al yang terlihat malu-malu bersembunyi dibalik tubuh Vina. Al, jangan takut aku grandma mu"

Harlly yang melihat kedekatan Al dan Vina membuat hatinya sedikit sakit
karena Al lebih terlihat nyaman dengan Vina dibandingkan dengan dirinya.

"Al, tidak boleh seperti itu. Ayo, temui grandma" ucap Harlly lembut dan Al mulai mendekat ke arah mereka.

"Wah, hebatnya cucuku. Siapa nama panjang mu,tampan?" Tanya Catherine sambil memeluk sayang Al.

"Logan Allaric Abraham, grandma"

"Baiklah, bagaimana kita jalan-jalan membeli ice cream?" Tanya Catherine yang langsung diangguki semangat oleh Al.

Setelah mereka pergi tersisa Harlly dan Vina dengan aura permusuhan. Vina menatap Harlly tidak suka dan benci yang kentara.

"Kau. Apa yang kau lakukan disini?!" Tanya Vina mengejeknya sambil berjalan mendekat Harlly.

Harlly bungkam dan malas meladeninya.

"Apa kau bisu? Kau tidak ingat bagaimana Diego lebih memilihku. Ingat aku selalu ada di hati Diego dan sebentar lagi Diego akan menikahiku. Jadi....lebih baik kau mundur. Vina memainkan ujung rambut Harlly lalu menariknya dengan keras. Rasakan!!"

"Sakit. Lepaskan" ucap Harlly sambil meronta-ronta tapi yang dia dapat malah kakinya yang di injak Vina dengan higheels nya yang tajam.

"Ouch, maaf" ucapnya dengan nada meremehkan dan mendorong Harlly yang masih merasa perih dikakinya.

"Bye, Luna hahahaha" tawanya puas.

"Iblis, sialan. Sampai kapanpun aku tidak akan rela jika Diego jatuh kepelukan mu"

🐺🐺🐺

Up up up Alhamdulillah akhirnya selesai juga setelah ada mood.

Eheheh maaf ya lama up.

Dan maaf juga karena nih cerita makin absurd but thanks karena kalian masih mau baca juga voment.

Jan lupa voment.

Ily guys, bye.

_japo

NOT CONSIDERED[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang