dreißig (30)

9.4K 315 20
                                    

Grenade- Bruno Mars

____
.
.
.
Harlly menunggu Diego yang dari siang hingga tengah malam belum kembali ke mansion dan Vina yang tiba-tiba saja pergi entah kemana dari sore hari, entahlah pikiran Harlly berkelana tentang omongan Vina. Seketika ia tersadar jika yang Vina ucapkan memang benar apa adanya.

Bruk!

Harlly POV

Pintu masuk di buka dengan kencang dan kasar membuatku terlonjak terkejut dan turun untuk melihat sumber asalnya. Dan berharap jika orang tua Diego dan Al tidak terbangun.

Harapanku terwujud aku berjalan ke bawah dan samar-samar melihat bayangan tubuh seperti Diego dan bayangan tubuh mungil perempuan,

Tunggu apa?! Bayangan perempuan!

Aku berjalan mengendap-endap ke arah bayangan itu dan terlihat tubuh sental Vina dan Diego yang menempel satu sama lain dan...mereka.... menyatukan bibir mereka.

A...p..apa aku selalu dikelilingi oleh seseorang yang menyakitiku?

Apa aku tidak berhak bahagia?!

Aku membekap mulutku untuk tidak mengeluarkan suara sialan ini dan menahan secara keras agar air mata sialan ini tidak terjatuh, tapi percuma butiran bening itu menembus membasahi kedua mataku dengan derasnya.

Di dalam dada ini, hati ini sakit sekali melihat mereka bercumbu dengan mesra nya.

Dia menghianatiku, diriku dan hati ini, aku tidak kuat..tapi jika aku menyerah lagi Vina akan memenangkan permainannya dan semakin menginjak ku.tidak!! Aku tidak akan membiarkan itu terjadi.

Terserah apa yang mau mereka lakukan, yang pasti aku tidak sanggup melihatnya lebih baik aku pergi ke kamar dan tidur berharap terbangun dari mimpi buruk ini.

Ya, aku harus tidur dan terbangun tanpa ingatan buruk ini. Tapi kaki ini terasa sangat kaku dan tidak mau bergerak dari sisinya.

Hatiku terus menjerit untuk pergi dari sini tapi otakku memerintahkan untuk tetap disini dan melihat apa yang mereka lakukan.

Aku terus memusatkan pandanganku dengan mereka yang semakin menjadi-jadi dan mereka meninggalkan ruang tamu setelah Vina menutup pintu, mereka mau kemana?!

Mereka menuju lorong menuju kamar Vina, apa yang mereka lakukan! Apa! Aku harus mengikutinya. Selama aku mengikutinya mereka tidak sadar jika aku berada di belakang mereka dan mereka memasuki kamar iblis sialan itu lalu terdengar dari dalam pintu dikunci.

Aku harus bagaimana!

Aku meluruhkan tubuhku di lantai dan mulai menagis tanpa suara sambil mencoba memindlink Natasa.

'Natasa kau dimana?! Tolong jawab aku! Aku membutuhkanmu. Hiks.'

'Harlly jangan menangis, lebih baik kita berfikir positif, kita harus kuat Harlly'

'ingat aku selalu bersamamu' ucap Natasa dengan nada kecewa dan sedih. Ya, benar aku harus kuat aku masih punya Natasa.

'lebih baik kita tidur,selamat malam' ucapnya dan menghilang di dalam pikiranku.

Aku memutuskan untuk tidur dengan air mata yang masih meluncur bebas dengan deras.

___

Pagi harinya Diego terbangun dengan kepala yang amat pusing dan mengumpulkan kesadarannya dia menoleh kesamping dan mendapatkan Vina disampingnya tertidur dengan pulas.

'Mengapa aku ada disini?!' batin Diego sambil memijat pelipisnya mengurangi rasa pusing yang menyergapnya.

Dia memastikan jika tadi malam tidak terjadi apa-apa antara dirinya dan Vina. Syukurlah dia masih memakai celana jeansnya tadi siang dan segera memakai kembali kaosnya lalu pergi meninggalkan Vina yang masih terlelap.

Diego membuka pintu tapi terkunci, dia mengernyit heran jarang sekali Vina mengunci pintu, ia tak perduli yang sedang menjadi pikirannya apa Harlly melihatnya tadi malam?

Diego berhasil membuka pintu dan langsung pergi menuju kamarnya untuk menemui Harlly, dan kekhawatiran nya hilang setelah melihat wajah tenang dan cantik juga polos milik Harlly.

Ia mendekat kearah Harlly dan mencium lembut pelipis Harlly lalu mengusap nya halus.

Setelah itu ia langsung pergi ke kamar mandi dan membersihkan dirinya hampir 30 menit sudah ia keluar dengan handuk putih yang menggantung di pinggangnya dan rambut basah yang masih menitikkan air ke punggungnya.

Ia menuju lemari dan mengambil kaos juga celana pendek lalu memakainya dengan cepat dan menghampiri Harlly yang masih terlelap sambil mengusiknya agar Harlly bangun.

"Bangunn" Diego mengguncang pelan lengan Harlly.

"Bangun, baby" ucapnya lagi sambil menciumi seluruh wajah Harlly dan membuat Harlly terusik.

"Eungh" Harlly merenggangkan tubuhnya lalu mengerjap polos menatap Diego yang tersenyum geli.

"Akhirnya" Diego menariknya kedalam pelukannya yang hangat Harlly merasa sekujur tubuhnya kaku karena mengingat kelakuan Diego tadi malam.

"Menyingkirlah" seru Harlly ketus membuat Diego terheran.

"Kau kenapa Harlly? Apa aku ada salah?"

Harlly hanya menampilkan wajah datarnya dan melongos pergi ke kamar mandi.

Diego masih setia menunggu Harlly yang sedang membersihkan diri selama 20 menit akhirnya Harlly keluar dan berjalan mengambil pakaiannya lalu masuk ke dalam kamar mandi lagi.

Tak lama kemudian Harlly keluar dengan dress peach polos diatas lutut dan mengeringkan rambutnya dengan hairdryer.

"Sini aku bantu. Diego menarik hairdryer itu dari tangan Harlly, tapi tidak mendapat respon apapun. Kau kenapa Harlly?"

"Tidak"

"Dibalik kata tidakmu itu, pasti ada apa-apanya"

Diego berfikir keras dimana letak kesalahannya tapi tidak menemukannya, tiba-tiba sekelebat bayangan kejadian tadi malam melintas di pikirannya. Bayangan tentang ia yang mencumbu Vina.
Seketika ia langsung panik dan menatap menyesal dari pantulan cermin.

"Hufttt... Harlly, maafkan aku. Aku tidak sadar tadi malam, aku mabuk berat, Harlly. Sehingga aku mencium Vina. Aku mohon maafkan aku Harlly" pinta Diego dengan nada menyesal.

Harlly bangun dari kursinya lalu menyisir rambutnya dan berjalan kearah pintu, ia tidak tahan melihat Diego.

Diego menyesal dengan sikap iblisnya, dia menyakiti Harlly lagi. Kemarin ia melakukan kekerasan sekarang ia melakukan hal bodoh yang membuat Harlly sakit.

Bagaimanapun ia harus mendapatkan maaf Harlly!! Harus.

Dan kali ini ia membiarkan Harlly menenangkan dirinya dulu.

"Argh!!!" Teriak Diego frustasi sambil mengacak rambutnya.

🐺🐺🐺

Up up up

Nambah ga jelas kayaknya nih cerita.

Ini cerita hampir 2 tahun bulan Juni or juli ga kerasa dan belum selesai. Doain ya biar rajin up dan cepat selesai.

Ok thanks for reading.

Dan kalau mau cepet up rajin comment karena dengan comment an kalian buat aku jadi semangat wkwkwk.

Jan lupa voment yang banyak.

Bye. salam japo

NOT CONSIDERED[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang