"Unnie, kau menyukai Taehyung sunbae?"
"Nde, waeyo?"
"Apa unnie ingin mendekati Taehyung sunbae?"
"Nde, kenapa kau menanyakan ini Tzuyu-ya?"
"Unnie, aku menyukai Jongin sunbae. Bagaimana kita mendekati mereka bersama?"
"Daebak, jinja? Kau menyukai Jongin sunbae?"
"Nde unnie, tapi seperti nya Jongin sunbae dan Taehyung sunbae sedang dekat dengan seseorang"
"SIAPA WANITA ITU YANG BERANI MENDEKATI MEREKA?!"
"Jennie Kim"
"KEDUANYA MENYUKAI PEREMPUAN RENDAHAN ITU?!"
Tzuyu dan Sana yang sedang mengobrol bersama di cafe tidak memperdulikan suasana sekitarnya yang memang kebetulan tidak terlalu ramai. Seseorang tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka sedari tadi, bahkan dia merekam seluruh pembicaraan mereka
-----
"Oppa akan mengikuti acara MMA nanti. Jaga kesehatan Oppa, jangan terlalu banyak memikirkan hal yang tidak penting"
"Arrasso Jennie-ya, Jen kau juga akan ikut MMA kan?"
"Entahlah, aku akan pergi ke luar negri untuk event jadi masih tidak tau"
Entah sejak kapan kini keduanya menjadi sangat akrab, keduanya sudah sering melakukan video call dan voice call bahkan setiap hari mungkin. Kedua melakukan itu baik di tempat kerja, umum maupun di rumah mereka
"Oppa. Aku tutup video call nya dulu ya, sepertinya paket ku sudah datang"
Setelah sambungan video call mereka terputus, Jennie langsung berlari kecil menuju intercomnya dan ternyata benar
"Jennie-ssi? Tolong tanda tangan di sini"
"Nde, gamsamida"
"Jennie-ssi, bisa saya meminta foto dan tanda tangan anda? Saya penggemar berat anda"
"Tentu saja"
Jennie menyambut dengan ramah fan tersebut yang hanya seorang kurir, dengan penampilan sederhana dan tidak menggunakan make up sama sekali Jennie tetap berfoto bersama sang fan
Jennie memesan sebuah masker wajah yang biasa dia gunakan setiap harinya. Bukan untuk menjaga kecantikannya tetapi masker ini berguna untuk membantu Jennie untuk terlelap karena belakangan ini Jennie susah tidur
Jam menunjukan pukul 22 lewat 10 menit tetapi tiba-tiba bunyi tanda ada seseorang yang memencet bell terdengar. Dengan perasaan was-was Jennie mengecek intercomnya, terlihat seorang pemuda dengan menggunakan pakaian serba hitam
"Nduguseyo?"
"Naeya"
"Jo..Jongin Oppa?"
Jennie tidak tahu ada unsur apa Jongin datang ke rumah nya malam-malam dan sangat bertanya-tanya dari mana diri nya bisa tahu bahwa dia tinggal di sini? Padahal awak media pun masih belum mengetahui
"Sedang apa kau di sini Oppa?"
Dengan nada dingin dan datarnya Jennie menanyakan alasan Jongin datang ke rumahnya tengah malam pula
"Ku tan--"
Jennie tidak dapat melanjutkan perkatannya kala Jongin membuka masker yang dia kenakan. Bahkan saat masker dikenakan, Jennie masih bisa mengetahui diri Jongin
"O..Oppa.. Gwencana?"
Bohong jika Jennie berkata bahwa dia tidak kaget dan peduli dengan wajah Jongin yang babak belur
"Oppa, kau kenapa? Kenapa bisa sampai seperti ini eoh?"
Tanpa disadari oleh dirinya sendiri, Jennie sudah menangkup wajah Jongin dan memperhatikan tiap luka lebam yang ada di wajahnya tanpa
"Oppa, katakan padaku kau kenapa?"
"Jennie-ya.. Ternyata kau masih peduli kepada ku"
Tangan Jennie diturunkan dari wajah Jongin dan langsung di genggam oleh nya dengan senyuman yang sudah lama tidak dilihat Jennie
Jennie langsung melepaskan genggaman tangannya yang di genggam oleh Jongin
"Katakan pada ku kau kenapa, atau tidak aku akan mengusir Oppa"
Hening menyelimuti keduanya untuk seketika. Jongin menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya dengan pelan
"Dia Jen.. Dia sudah balik dan dia tiba-tiba saja datang kepada ku dan langsung menghantamku dengan sangat keras"
"O..Oppa.. Lalu kenapa Oppa tidak melawannya Oppa? Kenapa?"
"Karna katanya, jika aku melawannya. Maka dia akan kembali ke dalam hidup mu dan membuatnya hancur seperti dulu"
"Kenapa?"
"Karna aku tidak ingin kau terluka Jen"
Jennie hanya bisa membisu saat perkataan itu keluar dari mulut Jongin. Jennie tidak berpikir panjang lagi dan segera mengambil kotak P3K nya dan segera mengobati Jongin dengan sangat amat telaten
Ada perasaan rindu yang besar di diri Jongin dan perasaan bersalah yang besar di diri Jennie. Perasaan yang berbeda namun sama besarnya melanda mereka
Seleasi sudah Jennie mengobati Jongin, waktu menunjukan pukul 23.00 dan Jongin masih di rumah nya. Karena ada perasaan bersalah, dengan terpaksa Jennie harus melakukan ini
"Oppa, tinggalah dulu di rumah ku. Besok pagi Oppa bisa pulang, sekarang sudah larut malam dan Oppa pasti butuh beristirahat"
"J..Jen?"
"Akan ku antar Oppa ke kamar tengah. Kamarnya tepat berada di samping kamar ku"
Jongin bahagia sangat amat dalam. Kebahagiannya melebihi dia memenangkan award setiap tahunnya. Jongin berpikir apa ini sebuah tanda Jennie membuka pintu hati nya kembali untuk diri nya
-----
Apdet semua nya!!!!
Besok aku mau ret-ret di bandung 3 hari jadi kemungkinan tadi nya hari jumat mau ku apdet lagi tapi gak jadiCuman mau curhat sedikit aja, gak di baca gak papa soalnya aku gak tau mau curhat ke siapa lagi. Pacar aku yang udah pernah aku bilang itu, aku nangkep dia bohong sama aku. Sahabat aku yang cowo dari jaman orok skarang ngejauh jadi berada kayak orang asing buat aku jadi aku sama sekali gak tau mau curhat sama siapa. Sahabat? GAK ADA! Sahabat macem mana yang ngomongin sahabat nya di belakang? Ahaha! Miris banget ya!
Vote and Comments ya readers
~L.A.S.R~
KAMU SEDANG MEMBACA
DISBAND {TAENNIE} ✔
Romance[END] Kalung. Ya, berawal dari kalung Jennie yang ada di Taehyung. Setelah Jennie sudah bukan menjadi member dan Leader BLACKPINK, kini dia tinggal di rumah besar miliknya yang berada di Gangnam District Supermarket dan anak kecil itu, merupakan ala...