2. Dimas Rese

2.4K 401 101
                                        

DERA!! BIMA NGELIATIN LO TUH!

"Ra, ulangan nih, lo udah belajar?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ra, ulangan nih, lo udah belajar?"

Dera baru saja menghempaskan tas sekolahnya di atas meja kemudian duduk di sebelah Ana.

Ariana Deswita, sahabat Dera. Di antara teman-temannya, Ana itu masuk ke dalam cewek populer di sekolah. Ana memiliki tubuh yang tinggi dan langsing, hampir bisa dibilang sempurna. Terlebih Ana itu merupakan anggota Cheers. Beberapa murid cowok di sekolah pernah meminta Ana untuk menjadi pacarnya, tapi itu dulu, sebelum Ana diberi label sebagai kekasih dari seorang Adimas Putra.

"Boro-boro, Na. Bisa masuk ke kelas ajah udah bersyukur gue."

"Udah ketebak sih lo! Palingan juga mimpiin si Bima lagi ya kan?"

Dera meringis kecil sebelum membalas ucapan Ana. "Sialan lo, bener ajah kalo ngomong."

Ana terkikik geli, sementara Dera melengos lalu mencolek bahu gadis yang duduk di depannya. "Ta, bagi contekan ya nanti." Ia mengedipkan matanya saat Metta—cewek di depannya itu menoleh ke belakang.

Namanya Metta, Metta Kana Aisya. Gadis paling pintar di kelas. Metta juga sahabatnya Dera. Di antara mereka bertiga hanya Metta yang memiliki otak paling baik. Ana cantik, tapi tetap saja untuk masalah pelajaran selalu mendapat nilai jeblok. Apalagi Dera, tidak mendapatkan remedial baginya seperti sebuah keberuntungan.

"Iya nanti, kalo bisa gue kasih ya, lo tahu sendiri Bu Eka kayak gimana," balas Metta.

Dera mengangguk. "Hm ... gue sih yang penting keisi aja itu kertas."

Ana yang ada di sebelahnya menoleh dramatis. "Lo coret-coret aja, Ra? Yang penting keisi 'kan?"

"Nyamber aja nih anak!" ketus Dera.

***

Kantin hari ini seperti biasa, selalu ramai dan penuh. Semua murid berebut untuk mendapat tempat duduk, tidak terkecuali bagi Dera dan kedua temannya.

"Laper gue," keluhnya saat mereka berhasil mendapatkan tempat duduk.

Cewek itu memakan rotinya dengan lahap karena tadi pagi ia tidak sempat sarapan. Di sebelahnya ada Metta yang sedang asik membaca novel dengan kaca mata yang melorot di hidung, sementara di depan Dera ada Ana yang sedang sibuk memakan bakso Mang Adi.

"Tadi lo manjat tembok lagi?" Metta bertanya pada Dera tanpa melepas pandangannya dari Novel di tangan.

Dera hanya mampu menganggukan kepala. Tanpa melihat ke arah cewek itu pun, Metta sudah tahu jawabannya.

"Telat mulu lo," sahut Ana yang sudah menyelesaikan makannya, dan dibalas oleh Dera dengan tatapan geram.

Ia mendesah pelan sebelum akhirnya membalas ucapan Ana. "Mau gimana lagi, susah banget bangun pagi gue."

PERFECT BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang