"aku pesan cappuccino" kata seorang gadis bercepol dua pada pelayan cafe
"jangan terlalu sering minum kopi Tenten" jawab seorang gadis berambut indigo yang berada tepat didepannya.
Tenten hanya nyengir mendengar perkataan sahabatnya, "aku harus minum ini agar aku tidak tertidur saat mendesain nanti" jawab Tenten dengan wajah polosnya sambil menyeruput minumannya yang baru dibawa pelayan cafe.
Hinata hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabat dari kecilnya itu.
"aku tidak bisa lama-lama, Naruto akan pulang sore ini" kata hinata saat melihat jam di pergelangan tangannya.
"Naruto? Aku sudah lama tidak bertemu dengannya"
"Datanglah berkunjung sesekali bersama pacarmu"
"Tidak, aku belum menikah dengannya"
"kalau begitu segeralah menikah, kau ini sudah perawan tua" Hinata terkekeh saat mengatakan temannya sudah perawan tua.
"Hei, umurku masih 23 tahun dan aku masih muda tau!" Tenten mendengus dan memalingkan wajahnya ke arah lain sambil melipat tangannya ke dada.
"Terserah kau saja, aku harus pulang sekarang, sampai jumpa Tenten" Hinata pergi setelah melambai pada Tenten.
Tinggalah Tenten seorang diri, ia mengaduk aduk minumannya, dan melihat sekeliling cafe, tak sengaja matanya melihat seseorang yang ia kenal, kekasihnya..dan seorang perempuan, mereka terlihat mesra dan mata Tenten mulai meneteskan air mata walau ia sudah menahannya
TBC
Sorry ceritanya pendek..
KAMU SEDANG MEMBACA
Lavender
Teen Fictionmelihat kekasihnya berjalan dengan perempuan lain membuat hati Tenten hancur dan trauma dengan laki-laki, namun apa jadinya jika ia terpaksa menikah karena perjodohan yang dilakulan ibu angkatnya?!