Chapter 8

1.7K 109 14
                                    

Prang!!!

Suara benda pecah terdengar di gendang telinga Tenten, waktu itu ia sedang bermain dengan mainan-mainannya di ruang keluarga. Tenten yang masih berumur 3 tahun berdiri dan berjalan ke arah sumber suara. Tatapannya yang polos dan menggemaskan menangkap dua orang bocah laki-laki umur 5 tahun sedang di marahi seorang wanita di teras rumahnya.

Bocah berambut kuning jabrik dan bocah berambut mangkok, mereka terlihat memegang telinganya yang memerah karna di jewer wanita yang sedang mengomel di depannya.

"Sekarang kalian bersihkan pot bunga itu, baru kalian bisa pulang!" Tsunade berbalik dengan wajah masam, namun raut wajahnya tiba-tiba berubah saat melihat gadis kecil bercepol dua sedang berdiri di depan pintu.

"Sayang, kenapa di sini nak? Ayo masuk, ibu akan masakkan kue untuk mu" Tenten hanya melihat ibunya dan tidak merepon, matanya masih tertuju kepada dua bocah laki-laki yang sedang membesihkan pot bunga dan tanah yang berserakan di lantai. Tsunade tersenyum, ia menyadari anaknya ingin bermain dengan teman yang seumuran, namun tidak ada anak yang seumuran Tenten di dekat tempat tinggalnya.

"Kau ingin bermain dengan kakak-kakak itu?"

"Kaa...kak?" Tsunade gemas mendengar Tenten bicara, ia masih belajar bicara dan ada banyak suku kata yang masih belum dia ketahui.

"Iya sayang, ayo, ibu perkenalkan" Tsunade menggandeng tangan mungil Tenten dan menuju ke arah dua bocah laki-laki yang ogah-ogahan membersihkan lantai.

"Naruto, Lee, kemari sebentar" Tsunade memanggil dua bocah itu mendekat.

"ada apa nenek?" bocah jabrik mendekat dan seketika berhenti karena mendapat tatapan memangsa dari Tsunade.

"Ma-maksudku ka-kak ha..ha"

"Wah, ada adik kecil" giliran bocah berambut mangkuk yang kemudian mendekat, namun matanya langsung melihat gadis kecil yang mengandeng Tsunade.

"Aku perkenalkan, namanya Tenten"

"Apa ini keponakan bibi Tsunade?" Lee bertanya

"Bukan, dia anakku"

"Memangnya laki-laki mana yang mau punya anak dengan nenek?"

"Naruto!!" Naruto membuang mata ke samping kirinya pura-pura tidak tau.

"Haah..." Tsunade menghela nafas panjang, berusaha sabar dengan tingkah bocah jabrik di depannya.

"Ini anakku, namanya Tenten, aku mengangkatnya sebagai anak seminggu yang lalu, orang tuanya sudah meninggal karna kecelakaan. Mulai sekarang maukah kalian berteman dengannya?"

"Tentu saja kami mau!" Mata kedua bocah itu berbinar melihat tatapan polos Tenten.

"Kaakak" Tenten menarik ujung baju Naruto lalu tersenyum malu saat melihat ke arah Lee.

"Kau imut sekali" Lee menggandeng tangan Tenten lalu mengajaknya bermain di taman.

"Hei tunggu aku!" Naruto ikut mengandeng tangan mungil Tenten karna cemburu pada Lee.

"Jaga dia baik-baik, bibi masuk dulu"

"Siap nenek Tsunade!" Naruto tertawa lebar melihat Tenten ceria bermain bersama mereka, tangannya tetap memegang Tenten agar ia tidak terjatuh saat berlarian mengejar mereka.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LavenderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang