chapter 4

24.7K 1.3K 153
                                    

Suasana kantor berubah 180 derajat sama dengan suasana hati Baekhyun yang sedang di rundung kebingungan.

Semua karyawan berhilir mudik dengan raut wajah tegang serta frustasi demi melakukan pekerjaan yang terbaik tanpa ada kesalahan sekecil apapun.

Beberapa karyawan sudah mendapatkan amukan di pagi hari oleh Baekhyun hanya karena kesalahan pada tanda baca, atau kopi yang seharusnya di beri gula 2 sendok menjadi 1 sendok.

"Jadwal setelah makan siang bertemu dengan Tuan Song di res--"

Ucapan Luhan, sekretaris Baekhyun terpotong dengan isyarat jemari Baekhyun pertanda untuk menghentikan ucapannya.

"Kosongkan jadwal ku hari ini"

"Tap--"

"Kau mau di pecat?!"

"Tidak" Luhan menggeleng cepat. Lalu segera menjadwal ulang kegiatan bosnya itu dengan rinci.

Setiap ancaman yang direkturnyanya berikan itu tidak pernah main-main. Terlebih lagi saat ini suasana hati Baekhyun jauh dari kata baik. Akan lebih menyeramkan jika seperti itu.

Baekhyun memijit pangkal hidungnya. Benar. Suasana hatinya tidak sedang dalam keadaan baik-baik saja. Ia tidak tau apa yang harus di lakukan.

"Luhan, aku butuh apartement dekat sini"

"Bukankah kau tinggal bersama kedua orang tuamu?"

Luhan tau segala hal tentang Baekhyun. Tapi tidak termasuk bercinta dengan ayah tirinya. Baekhyun tidak segila itu untuk memberitahu sahabatnya hal gila yang ia lakukan bersama ayahnya.

Ya ini gila. Dan tak seharusnya di lakukan.

"Aku tidak bisa terus menerus satu atap dengan mereka. Aku ingin mandiri"

"Aku akan segera mencarikan apartement untukmu. Dan ingat, aku pendengar yang baik"

Luhan meminta izin untuk undur diri setelahnya.

Tak bisa Baekhyun pungkiri bahwa beberapa kali bercinta dengan ayah tirinya membuatnya pada titik mengerikan ini.

Baekhyun merasa telah gagal menjadi anak yang baik. Apakah ibunya masih bisa menerima jika ia tau bahwa putrinya sendiri yang menjadi orang ketiga dalam hubungan mereka?

Tiffany adalah wanita yang baik. Ibu yang baik untuk Baekhyun. Tak pernah sekalipun Tiffany membuat Baekhyun kecewa.

Namun apa yang Baekhyun balas adalah sebuah pengkhianatan yang sangat menyakitkan.

Maka dari itu keputusan Baekhyun sudah bulat untuk tidak lebih jauh melangkah. Ia memilih untuk membiarkan ibunya bahagia bersama lelaki pilihannya. Dan ia akan menjalani hidup seperti sebelumnya tanpa satu orang pun tau tentang tempat tinggalnya sekarang termasuk ayahnya.

Ia ingin menjauh dari ayahnya. Ia tidak ingin menjadi orang ketiga. Ia ingin menjadi anak yang baik bagi orang tuanya.

"Hanya menjauh dan hidupmu akan normal kembali"

Gumamnya seorang diri. Baekhyun merasa bahwa menjauh itu mudah. Lain kata dengan melupakan. Baekhyun bahkan tidak percaya diri apa ia bisa melupakan semua kejadian itu.

Namun ia akan segera melupakannya walau dengan pelan-pelan. Pekerjaan Baekhyun di kantor terkadang membuat Baekhyun lupa dengan segala hal. Maka dari itu, ia akan menjadi seorang pekerja keras mulai sekarang.

Dering telepon berbunyi membuyarkan lamunan Baekhyun.

"Ya?"

"..."

ALL WITH YOU ✓ [SUDAH DI BUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang