Chapter 17

10.8K 1.1K 219
                                    

Ga akan aku kasih minimal Vote sama Komen. Tapi tetap harus menghargai ya. Karena vote sama komen kalian yang buat aku semangat nulis walaupun suka ngaret update. Maaf ya.

Vote dan komen. Kalau ga Chapter depan hangus ! 😂😂😂

Aku ngaret juga karena ada alasannya. Dunia ku ga melulu di wattpad. Aku juga punya real life. Aku terkadang susah ngatur waktu tapi harus tetap aku paksain karena kalian nunggu cerita ini. Makasih ya yang udah sabar nunggu setiap Chapter nya yang terkadang 1 bulan kemudian baru update.

Happy Reading

Baekhyun membereskan semua bajunya ke dalam koper. Setelah berpikir panjang, Baekhyun akan kembali ke Apartment nya yang dulu. Ia pikir sudah tidak ada harapan lagi ketika Chanyeol memilih untuk mengiyakan ucapan Baekhyun.

Tetapi sebelum melangkahkan kakinya keluar kamar hotel, ada panggilan telepon dari Jongin.

"Halo Jongin"

"Noona, aku akan menjemputmu sekarang juga. Dimana kau berada?"

"Ada apa?"

"Tak ada waktu untuk menjelaskannya"

"Aku tidak akan memberitahumu jika kau tidak menjelaskannya"

"Chanyeol Hyung. Dia membunuh Jessica. Dan baru saja Chanyeol Hyung menelpon Kris Hyung. Kau tau, Kris Hyung tidak akan mengampuni siapapun yang berani menyentuh istrinya. Dan kini aku sudah tidak meragukan lagi betapa bodohnya Chanyeol Hyung karena memasrahkan diri pada singa kelaparan"

Baekhyun merasakan sesak di dalam dadanya. Apa Chanyeol akan di bunuh?

"Hotel Richpeople kamar nomor 69"

Lalu sambungan telepon mati. Baekhyun menunggu Jongin dengan gelisah. Ia ingin cepat menemui Chanyeol. Ia tidak boleh terlambat. Nyawa Chanyeol menjadi taruhannya.

Selang beberapa menit kemudian Baekhyun dan juga Jongin menuju ketempat gedung tua di dekat Sungai Han. Jongin mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Di ikuti beberapa Bodyguard. Lelaki itu tidak ingin Chanyeol menjadi sasaran atas amukan Kris. Walau Chanyeol sendiri yang berhasil membuat Kris mengamuk.

Baekhyun mendengar suara ribut di dalam gedung tua tersebut. Ia berlari tanpa menimbulkan suara yang kontras. Baekhyun melihat seorang wanita tak bernyawa tergeletak dan bersimbah darah di lantai.

Lalu pandangannya dengan cepat beralih kepada Kris yang memunggunginya. Lelaki itu membawa pisau yang sudah berdarah bersiap untuk membunuh Chanyeol. Sementara Chanyeol benar-benar memasrahkan diri.

Wanita itu mencari sebuah benda yang keras dan ia menemukan sebuah balok kayu yang berukuran lumayan besar.

Jleb!

Brak!

Baekhyun tak bisa menyelamatkan Chanyeol. Ia terlambat. Kris telah menusuk Chanyeol. Dan ia akan membalaskan dendam Chanyeol dengan menancapkan pisau tepat di jantung Kris.

"Urus mayat itu. Jangan sampai ada jejak" ucap Baekhyun kepada Bodyguardnya.

"Sehun, Jongin, kita bawa Chanyeol ke rumah sakit" ucap Baekhyun. Ia menangis melihat lelaki nya tak berdaya.

~ooOoo~

Baekhyun mengusap punggung tangan Chanyeol sejak tadi. Menunggu lelaki itu sadar. Air mata Baekhyun tak kunjung mengering.

Sehun dan juga Jongin berkali-kali memperingatkan Baekhyun untuk beristirahat karena keadaannya yang sedang hamil. Mereka takut jika terjadi sesuatu kepada Baekhyun dan juga kandungannya. Bisa-bisa Chanyeol memenggal kepalanya lalu menggantikan kepala mereka dengan tempurung kelapa.

"Kau tidak marah kan kepadaku karena sudah membunuh Kris?" Tanya Baekhyun kepada Chanyeol yang masih setia memejamkan matanya.

"Aku hanya... aku tidak suka jika ada yang menyakitimu. Dia menusukmu. Tentu aku membalasnya"

Baekhyun menunduk. Ia takut jika Chanyeol marah padanya. Baekhyun tidak ingin itu terjadi.

"Noona harus istirahat. Aku yang akan menjaga Chanyeol Hyung"

"Tidak mau"

"Kau sedang hamil. Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan kandunganmu?"

"Tidak"

"Bebal sekali"

Baekhyun mencebikkan bibirnya. Sehun dan Jongin sejak tadi tidak berhenti memintanya untuk beristirahat. Tetapi Baekhyun dengan keras kepala tetap memilih untuk menjaga Chanyeol hingga prianya terbangun.

"Aku berjanji tidak akan membiarkanmu kembali bersama Mommy. Maafkan aku untuk yang tadi"

"Bagaimanapun juga, aku akan memperjuangkanmu. Aku tidak akan membiarkanmu bersama wanita lain termasuk Mommy. Aku tau kau sudah jatuh cinta kepada ku sampai kau rela membunuh orang yang telah menyakitiku. Aku tau aku sangat mempesona hingga kau menjadi budak cinta seperti ini"

Baekhyun menghirup udara sebanyak-banyak. Dan ucapan terakhir Baekhyun membuat Sehun dan Jongin membuat ekspresi muntah yang di buat-buat.

"Karena aku pun seperti itu. Aku membunuh Kris karena dia sudah menusuk perut sixpack ini. Luka ini pasti tidak akan pernah bisa hilang. Berani sekali pria tonggos itu membuat lelaki ku memiliki luka abadi"

"Hei. Pria yang kau sebut tonggos itu kakak ku" protes Jongin.

"Aku tidak peduli"

Lalu jari jemari Chanyeol bergerak. Mata Baekhyun berbinar. Air matanya ia usap. Telapak tangannya mengusap rambut Chanyeol dengan pelan sembari menunggu kerjapan demi kerjapan mata bulat Chanyeol.

"Daddy!"

Lelaki itu mengusap matanya. Melihat sekeliling dengan bingung.

"Daddyyy! Akhirnya kau sadar juga" Baekhyun memeluk Chanyeol dengan pelan.

"HYUNG!" itu Sehun dan juga Jongin.

"Kau... siapa?" Tanya Chanyeol yang menjauhkan tubuh Baekhyun dari pelukannya dengan pelan.

Baekhyun mengerjapkan matanya. Lalu mengerucutkan bibirnya. Kedua lengannya tertekuk di depan dada.

"Yang luka itu perutmu. Bukan kepalamu!"

Baekhyun berjalan menuju sofa menjauhi Chanyeol yang sedang tersenyum melihat tingkah Baekhyun yang menggemaskan.

"Kemarilah" Chanyeol memberikan isyarat kepada Baekhyun untuk mendekat. Tapi Baekhyun masih enggan. Bahkan wanita itu memalingkan wajahnya.

"Aku ingin menyapa baby" Baekhyun masih enggan "dan big Baby. Kemarilah"

Pada akhirnya Baekhyun tetap tidak bisa berlama-lama marah dengan Chanyeol. Ia mendekat dan masuk ke pelukan Chanyeol. Lelaki itu menyematkan kecupan di beberapa spot wajah Baekhyun.

"Terima kasih sudah menyelamatkanku, sayang"

"Kau bodoh sekali"

"Ya aku tau" Chanyeol mengecup pundak Baekhyun.

"Tapi aku mencintaimu hingga sedalam ini"

"Aku tau" kecupannya sudah menjalar hingga belahan dada Baekhyun.

"Karena akupun juga sedalam itu mencintaimu" ucap Chanyeol yang setelah itu melumat bibir Baekhyun dengan penuh cinta.

"Jangan pedulikan aku"

"Aku hanyalah sebuah kentang"




END




























tapi boonk wkwkwkwkwk

ALL WITH YOU ✓ [SUDAH DI BUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang