🔥Si kembar baru saja pulang dari sekolah mereka. Sebenarnya mereka lebih suka berada di Sekolah daripada di rumah. Ya soalnya kalo di Sekolah kan banyak temen.
"Assalamualaikum. Opahhh! Ipin pulangg,," teriak Bagus dari luar rumah.
"Ish! Apaan si gus. Sejak kapan di rumah ada Opah?!!"
"Hehe"
"Wa'alaikumsalam. Ohh cucu nenek udah pulang?" Jawaban salam dari dalam rumah membuat Bagas membeku. Ini mimpi?
"Wahh, neneekk! Kapan kesini nek? Sama siapa? Naik apa? Bawa jajan nggak nek? Nenek udah makan belum? Ne-"
"Hush! Diem gus" Bagas menyenggol adiknya agar diam. Nenek mereka tersenyum lembut membuat Bagus berbinar dan Bagas merinding.
"Nenek sampe tadi pagi, dianter pamanmu. Yuk makan, kalian laper kan?"
"Yeeeaaay!! Ayo nek! Bagus laper banget. Iya kan bang?" Tanya Bagus ke Bagas.
"Hehe, iyaa.."
...
'Malem hari'
'Tok tok tok'
"Masuk aja" kata Bagus menyahuti, dia sama kembarannya lagi ngerjain tugas jadi jangan harap mau dibukain pintu. Presiden sekalipun. Ehh nggak tau deng?
"Cucu nenek belum tidur?"
'Alamak' Bagas menegang di kursinya. Sebenernya kenapa sih gas? :v
"Ehh nenek! Kita lagi ngerjain tugas nek, bentar lagi selese kok. Iyakan bang?" Jawab Bagus sambil nyengir.
"I-iya nek bentar lagi selesai.."
"Yaudah, cepat selesaikan. Nenek tungguin yaa,,"
"Oke nek!" Ini pasti tau kalian yang jawab siapa.
'Ya Allah.. lindungi Bagas yang ganteng ini.. Aamiin.' Batin Bagas, btw doa macam apa itu?
Setelah selesai dengan tugasnya mereka beranjak tidur. Nenek mereka masih setia disana, duduk di kursi belajar milik Bagas, menemani cucu kesayangannya itu.
"Hm.. nenek belum ngantuk?" Tanya Bagas.
"Belum gas, nenek mau cerita-cerita dulu sama kalian. Nenek kangen, boleh kan?"
"Mmm.. se-"
"Boleh dong nek! Nenek mau cerita ya? Boleh lah, biar Bagus tidur nyenyak. Udah lama nenek nggak cerita sebelum kita tidur. Ya bang?"
'Adek kurang ajar!' Tentunya ini dalam hati.
"Iya.."
"Hmm, kalian mau cerita apa?"
"Horror nek! Kita suka horror. Yang serem ya nek! Uhh, pasti seru!!!"
'Glek' Bagas menelan ludahnya. Adiknya benar-benar kurang ajar.
"Dulu, bekas rumah kalian ini pekarangan bekas penjara jaman penjajahan.."
"Wahh keren dong nek?!"
'Keren pala lu peyang!'
"Banyak yang mati di sini, kebanyakan mayatnya sampai membusuk di penjara.."
"Dan arwah mereka masih sering gentayangan.."
"Masa sih nek?" Tanya Bagas pada akhirnya.
"Iya, mereka jadi arwah penasaran. Karena mayatnya nggak dikubur secara layak.."
"Dan kamar kalian ini, konon jadi markas pengadilan. Setiap yang melakukan tindakan menyeleweng akan diadili di sini. Seperti dipenggal, dipancung, bahkan dibunuh.."
"..."
"Ya udah gas, nenek ke kamar dulu ya. Itu Bagus udah tidur. Selamat malam.."
"Malam nek.."
'Jadi rumah ini lebih angker dari rumah nenek?' Batin Bagas. Dia menengok ke samping. Bagus udah molor, tanpa beban. Kenapa dirinya selalu jadi korban perasaan cerita neneknya?
'Krak! Krak!' Bunyi rantai berderak. Bagas ketar-ketir. Jangan-jangan penghuni penjara itu muncul?
Jam menunjukan pukul 9 lewat. Belum terlalu larut tapi suasana sudah sepi senyap.
"Gus.. Bagus!"
"Hgg apa sih?! Aku ngantuk!"
"Lu denger suara nggak?" Tanya Bagas lirih.
"Dengerlah!"
'Syukur deh, ternyata itu bukan halusinasi. Berarti? Itu hantu beneran dong!!?' Batin Bagas.
"Su-suara apa gus?"
"Suara lu lah! Udah ah aku mau bobo bang! Jangan ganggu!"
"Huu bangsul!" Kata Bagas mendorong bahu kembarannya kesal. Bagus sih masa bodo yang penting dia gak diganggu lagi.
'Krak.. Krak!'
Suara itu lagi. Bagas takut tapi dia mulai berpikir jernih. Selagi dia tidak mengganggu, setan itu nggak akan ganggu. Iya kan? Good job Bagas!
Kemudian Bagas mulai memejamkan matanya. Abaikan apapun itu. Sekalipun bayangan yang tertatih di pojok ka-
'What the? Ya Tuhan.. lindungi Bagas yang ganteng 7 turunan 8 tanjakan ini..'
🔥
#end#
Maaf baru update soalnya paket data abis, ehehehe..
Jangan lupa Vote&Komen ya!
Terimakasih gaes 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Halu Anak Timnas [KELAR] ✔
FanficHumor gagal, Gaje, Kocak, Receh, Brothership dan pastinya Fiktif. ✌😁 . . . 'Halu Anak Timnas' © 2018 by @icejeruk