Cerpen | Zulfiandi & Putu

2K 126 8
                                    


🔥

"Long.."

"Lelong!"

"Putu Gede Juni Antara"

"Bangun atau gua tendang!"

"Apaan sih jul. Gue ngantuk! Jangan ganggu atau guwe tendang!" Balas Putu kemudian kembali tidur.

"Yang ada elu yang gua tendang! Minggir! Ini kasur gua!" Teriak Zulfiandi sambil menarik selimut besar yang menggulung Putu.

"Pliss gue mau tidur bentar jul.. Pala gue pusing,," Jawabnya dengan suara lirih.

"Gak! Apaan lu boong pasti kan?! Udah sono minggir!" Zulfiandi tetep keukeuh.

"Hggg" Putu semakin mengeratkan selimutnya. Menutupi seluruh badannya sampai kepala.

"Woy! Bandel banget sih bocah! Heran."

Saat Zulfiandi menarik selimut dari muka coretSAHABATcoret nya itu badannya memang panas.

"Ish. Lu sakit beneran long? Kok lu gak bilang sih?" Ucap Zulfiandi.

"Gue tadi bilang jul.. Lunya aja kuping nggak dipake.."

"Mau sakit kek enggak kek sama-sama nyebelin lu dasar kudanil!"

"Iya serah lu kuda laut!"

Tapi mau sekesel apapun Zulfiandi ke Putu dia masih tetep sahabatnya. Jadilah dia berinisiatif membawa sahabatnya itu ke dokter.

"Ke dokter yuk. Periksa nih penyakit lu. Kali aja umur lu tinggal sehari long.." kata Zulfiandi membuat Putu mendengus. 😂😂

"Bukannya bantuin malah nyumpahin. Orang gila macam apa lo"

"Udah gak usah banyak cingcong kita ke dokter sekarang." Zulfiandi membantu Putu duduk tapi ditepis.

"Ogah! Dokternya yang kesini lah apaan gue lemes kudaa!!"

"Yaelah cemen lo! Udah ayo gua bantuin ini!" Zulfiandi memaksa.

"Gendong!" Kata Putu tiba-tiba.

"What?!" Zulfiandi syok.

"Gendoonggg.."

Glup. Zulfiandi menelan ludahnya.

"Eenggg. Yaudah lu istirahat aja ya, nanti gua beliin obat di apotek.." sarannya.

"Apaan! Gak! Gue mau ke dokter sekarang! Gue takut ada apa-apa sama badan gue! Cepetan gendong! Katanya laki lu cemen masa gendong gue gak kuat!"

"Ya kalo elu enteng.." bisik Zulfiandi.

"Apaan lu bilang gue gendut!?" Kata Putu sinis.

"Bukan long. Yaudah sini lu gua gendong belakang!"

Zulfiandi pasrah kawan.. 😂😂

"Nah gitu dong.." Putu mulai bangkit dari kasur dibantu Zulfiandi. Tangannya kini merangkul leher sahabat karibnya itu.

'Alamak.. Aku merasa hidupku akan berakhir..' Zulfiandi ngebatin mendramatisir.

"Udah belom?" Tanyanya memastikan. Siapa tau Putu berubah pikiran kan?

"Oke siap!" Balas Putu. Oke, doi tidak merubah pikirannya :v

"Mmm. Long,, kalo gua ada salah ama lu, gua minta maaf ya.." kata Zulfiandi sambil berancang-ancang.

"Iyalah udah gue maapin kok.. Hehe" kata Putu sambil tertawa lirih maklum dia lemes bosque.

"Yaudah pegangan yang kenceng! Bismillah ya robb.."

Zulfiandi mampu berdiri tegap meskipun awalnya hampir terjungkal. 😁😅

'Ya Allah.. tolong kuatkan..' batinnya meminta. Kemudian melangkah keluar secara perlahan-lahan.

Putu tersenyum geli. 'Jadi gini rasanya digendong pas lagi sakit? Huuuhhh enak ya ternyata. Hahaha..' batinnya senang. 😄😁

🔥

#end#

Bukannya melebih-lebihkan bli Putu yaa, tapi badannya emang gede sih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukannya melebih-lebihkan bli Putu yaa, tapi badannya emang gede sih. Wkwk.. 😅

Vote&Komen ya!
Terimakasih gaes 😊

P.s : Saya update lagi pas ☆ udah 200 ya? 😂

Halu Anak Timnas [KELAR] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang