🔥Rian atau lengkapnya Rachmat Irianto dan kawan-kawan sekarang lagi nonton tv bareng. Nggak semua sih, soalnya sebagian pada sibuk main hape, apalagi bucin-bucin yang lagi cengar-cengir di pojok kasur itu(?)
"Hiks.. sadis banget ya tuh orang, gue kira dia baik. Ternyata.. Ternyataa! Huwaaaaahhhhhh-" Dayat teriak-teriak gaje ngebuat semua orang ngelirik dia. Asnawi yang sedari tadi ikut nonton nepuk-nepuk pundak Dayat penuh tenaga. 'Sekalian bales dendam' pikirnya.
'Jadi ini yang dielu-elukan fans? Yang katanya kalem dan berjiwa pemimpin?'
'Preett!!'
Tiba-tiba ada suara kentut menggelegar, semua mata tertuju pada Abi yang dari tadi cengengesan. Reflek mereka menutup hidung sambil kipas-kipas ngerasa sesak napas.
"Iiuh" ucap Saddil tanpa sadar.
"Anjir! Bau bangke!!" Teriak Luthfi yang dari tadi pokus main game.
'Plaakk!'
"Janc k! Entutmu mambu wedhus bi!" (Kentutmu bau kambing bi!) Teriak Rian nggak sadar dia malah misuh-misuh (mengumpat) sambil nabok kakinya Abi yang tiduran di sampingnya, padahal kemaren abis cedera (sadis).
"ANJIR! SAKIT GILA LO YA!" Teriak Abi bangkit dari boboknya :v
Tanpa sungkan dia menggeplak kepala Rian, bodo amat mau geger otak juga."JAN-" Ucapan Rian terpotong,
"Santai woy! Ini cuplikan sinetron Orang Ketiga buat besok mau mulai, yang mulutnya nyrocos terus gue gampar!" Kata Dayat.
Yang lain langsung mengatupkan mulutnya rapat-rapat, bahkan Saghara yang lagi bobo di samping Rossy secara reflek menutup mulutnya, entah sadar atau enggak padahal matanya merem.
"Hahahahaha.." Witan ketawa ngakak, diikuti Egy sambil nabokin pantatnya Rafly yang lagi tiduran dengan posisi tengkurep.
"Anjir! Ngapa lu nabokin pantat sexy gue gy? Naksir lu jangan-jangan" kata Rafly pervert.
"Najis!!" bales Egy.
"Sumpah gue laper.." Kata Firza gak nyambung sambil elus-elus perut, dia mulai bangkit dari duduknya pindah ke samping Saddil yang dari tadi sibuk baca kamus Inggris-Indonesia. 'Mau nyemilin kamus dia jangan-jangan!'
"Yailah, 28 menit yang lalu kita kan abis makan Zai" kata Samuel, heran sama Firza yang kecil tapi perutnya kaya tong.
"Gue ada kacang Za kalo lu mau.." ucap Riyandi. Reflek semua mata melotot ke arah sang pemilik kacang.
"Errr.. pada kenapa sih? Gue ada banyak kok, kalian semua mau?" Tawarnya bingung, kemudian diangguki semuanya yang ada di sana, bahkan Saghara dan Iqbal yang tadinya molor langsung bangun denger suara makan bersama.
"Oke. Keluarin semua makanan kalian! Kita makan bersama." Seru Dayat yang lain mah nurut aja, daripada kena gampar.
...
"Trus kita ngapain nih? Masa cuma makan-makan doang. Kan nggak seru!" Ucap Witan yang diangguki yang lain.
"Main game?" Usul Saddil.
"Boljug tuh, kalo main kartu gimana?" Usul Egy.
"Nggak ah. Haram." Kata Rafly.
"Astaghfirullah. Nggak pake duit pak ustadz. Main poker biasa!" jelas Egy tapi Rafly tetap menggeleng.
"Gimana kalo uler tangga?" Kata Abi yang kini udah nggak pegang hapenya.
"Yailah bosen gue, dari lahir sampe segini mainnya gitu-gitu mulu nggak ada peningkatan, paling mentok juga monopoli." Kini giliran Rian yang tak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halu Anak Timnas [KELAR] ✔
FanficHumor gagal, Gaje, Kocak, Receh, Brothership dan pastinya Fiktif. ✌😁 . . . 'Halu Anak Timnas' © 2018 by @icejeruk