3. Rendezvous

3.5K 372 18
                                    

Ren.dez.vous/meaning./a meeting at an agreed time and place, typically between two people//

Song: BANKS - Someone New

---

Annabeth.

Semenjak menjadi arwah penasaran atau arwah tak tau arah, aku benar-benar berjalan kemanapun mengelilingi kota New York. Setelah menjadi hantu seperti ini, aku betul-betul tidak mengingat apapun lagi.

Tapi berhari-hari menjadi hantu, ada hal menarik yang menarik dari dunia ini. Kau tahu, aku masih bisa makan.

Ya, makan. Di saat aku melintasi café di pinggir jalan, dan orang yang sedang makan lupa untuk berdoa, maka aku bisa ikut makan dengannya. Aku bisa ikut mencicipi makanannya, menikmati harumnya, dan juga merasa membaik kemudian. Tapi tidak bisa ikut mencicipi jika ada orang yang berdoa sebelum makan.

Orang-orang tak bisa melihatku, aku berjalan dengan santai. Aku pernah bertindak iseng, yaitu meniup leher seseorang yang sedang berdiri sendirian menunggu lampu penyebrangan di pinggir terotoar ketika malam hari.

Orang itu kemudian berdeham sambil mengusap lehernya, "kenapa tiba-tiba terasa dingin dan... perasaanku tidak enak?"

Aku hanya terkikik geli melihat dirinya yang terlihat gelisah dan ketakutan. Sampai kemudian lampu penyeberangan berwarna hijau dan dia sampai berlari menyebrang jalan sambil terus mengusap lehernya.

"Hahaha, astaga!" Aku terbahak sambil memegang perutku.

"Annabeth Ramsey."

Aku tersentak dan langsung menoleh ke kanan. "Oh, Dwayne. Kau muncul! Padahal aku belum memanggilmu." Ucapku dengan sisa tawa yang ada. Namun Dwayne hanya menatapku dengan datar. "Kau lihat orang tadi, Dwayne? Hahaha, di sangat lucu! Aku meniup lehernya dan dia langsung bergidik ngeri."

Aku tertawa lagi dan meniup-niup leher Dwayne juga. "Memang napasku terasa dingin, ya?!"

"Napasmu bau." Jawab Dwayne sambil mendorongku keras.

"Huh," aku bersungut marah.

"Kau harus segera menemukan wanita yang tubuhnya cocok untuk kau rasuki sementara waktu, Annabeth Ramsey." Dwayne kemudian menyipitkan mata menatapku sok galak. "Dan jangan bersikap usil seperti itu. Jika kau terus usil, maka wajah cantikmu itu bisa berubah menjadi wajah menyeramkan dan kau akan menjadi hantu gentayangan yang terus menakuti orang-orang hingga kiamat nanti."

Mendengar itu, spontan saja mataku terbelalak lebar dan aku membekap mulutku sambil menggeleng kencang. "Aku tidak mau itu terjadi!"

"Makannya jangan buang-buang waktumu dan cari wanita itu." Dwaynee melangkah begitu saja mendahuluiku.

Aku mendengus kencang sambil menghentak-hentakkan kaki mengikuti langkahnya. "Bukankah New York itu luas, Dwayne? Bagaimana aku mencari wanita yang bisa aku rasuki."

"Wanita itu ada di New York." Dwayne kemudian membalikkan badannya kearahku. Membuatku harus menahan napas sejenak dan mendongak untuk menatap wajah Dwayne yang begitu tampan.

"Dwayne..."

"Hm?" Dwayne menjawab malas.

"Dengan wajah tampanmu ini, apakah kau punya pacar?" Tanyaku sambil memiringkan kepalaku untuk semakin menamati wajah tampan Dwayne.

THE NOT PERFECT NOORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang