six

3.3K 169 3
                                    

[Roxanne POV]

"Morning all... " sapaku singkat dan aku terkejut saat melihat wanita itu sudah ada di meja makan rumahku, bahkan dia duduk disebelah Willis oppa.

"Pagi sayang, ayo duduk kita sarapan bersama." mommy menarik tanganku untuk duduk disebalahnya.

"Hmm.. Yuri eonni menginapa disini?" aku mencoba bertanya dengan sopan agar tidak mencurigakan.

"Ya, hari ini oppamu akan menemani Yuri untuk berkeliling melihat kota Seoul." mommy tersenyum gembira sambil melirik oppa dan Yuri.

"Kamu ikut saja, lebih banyak orang lebih ramai kan." Yuri menawarkan padaku sontak membuat oppa melirik Yuri dengan ekor matanya.

"Ide bagus, lagi pulang kau juga tidak melakukan apapun kan dirumah." jawab oppa setuju.

Tapi entah kenapa aku tak suka melihat lirikan mata oppa padaku saat mengatakan itu.

Kami pun melanjutkan sarapan dengan suasana hening yang terasa mencekam. Setelah selesai makan kami pun bersiap untuk pergi.

"Roxanne, kau bisa duduk dibelakang dan aku didepan ya. Aku ingin melihat pemandangan Seoul dengan jelas." aku sudah duduk manis dibangku penunpang sebelah kemudi, tapi tiba-tiba Yuri datang mengetuk jendela pintu dan memintaku pindah ke bangku belakang.

"Tapi aku.."

"Sedahlah Roxe, kau pindahlah ke belakang. Lagi pula kau kan sudah bosan dengan pemandangan Seoul, biar Yuri yang duduk di depan." belum selesai aku bicara tapi oppa sudah lebih dulu menyela, membuka pintu untukku dan menuntunku untuk duduk dibangku belakang.

Aku dengan terpaksa menurutinya dan pindah kebangku belakang. Kami pun memulai perjalanan kami berkeliling Seoul. Sungguh ini perjalanan yang paling aku tidak suka. Bagaimana tidak, disini aku seperti dianggap tidak ada diantara mereka. Yuri terus menempel pada oppa dan tak memberiku sedikitpun kesempatan untuk bicara padanya.

Drrttt...

Ditengah perjalanan ponselku berbunyi. Kulihan nama Jungkook tertera dilayar ponselnya. Tanpa sadar aku tersenyum melihatnya, dan aku pun langsung menjawab telponnya.

"Kookie-a?" sapaku kelewat semangat, dan ku dengar kekehan disebrang sana.

"Are you busy Roxe?" Kookie bertanya dengan hati-hati.

"Aniyo, Wae?" tanyaku balik sembari merilik oppa lewat kaca spion yang berada diatas kepalanya.

Ku lihat dia memperhatikanku dengan tangan yang mencengkam erat kemudi mobilnya, hingga buku-buku jarinya nampak memutih. Aku mendengus remeh dalam hati. Apa dia sedang cemburu? Kalau iya bagus lah.

"Aku hanya ingin memastikan keadaan mu, kau nampak tak baik semalam. Dan aku sangat khawatir."

Lagi-lagi aku tersenyum mendengarnya. "Nae gwaenchana Kookie-a, itu hanya kelelahan. Aku sudah tidak apa-apa saat ini. Terimakasih sudah mengkhawatirkan ku."

"Syukurlah, kau benar-benar membuatku cemas semalah. Lalu apa yang sedang kau lalukan saat ini Roxe?"

"Aku ada di luar saat ini, dengan oppa dah Yuri eonni. Kami ingin jalan-jalan. Waeyo Kookie-a?"

Kuraskan suasana semakin tidak nyaman. Yuri yang sedari tadi banyak bicara sekarang hanya diam entah apa yang dia pikirkan. Oppa juga hanya diam fokus pada jalan didepan, tapi aku tau dia sedang menahan emosi mendengar perkapan ku dengan Jungkook.

"Sebenarnya aku ingin mengajakmu kesuatu tempat, itu jika kau tidak keberatan. Tapi karena kau sedang diluar bersama oppa mu nanti saja kita bicarakan lagi." tersirat nada kecewe dalam perkataan yang dia lontarkan. Aku juga sebenarnya sedikit merasa bersalah pada nya.

Dangerous Brather's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang