•19•

99 23 20
                                    

Kai berjalan melihat sekitar, Hana melihat apa yang dilihat Kai, ia baru sadar kamarnya sudah seperti kapal pecah, sangat berantakan.. Ia malu Kai melihat kamarnya berantakan, Kai melihat kearah Hana, Hana hanya tersenyum smirk malu

•••

Kai menarik Hana menuju cermin, Hana yang melihat penampilannya di kaca sangat malu, ia menutup wajahnya, Kai hanya tersenyum melihat kelakuan Hana, akhirnya Hana memutuskan mandi lalu Kai membersihkan kamarnya Hana satu persatu

Setelah Hana selesai mandi dia keluar melihat keadaan kamarnya yang sangat berbeda dengan sebelumnya

"Wah, kau yang membersihkannya?"

"Ahh, aa..aku hanya membantu merapihkannya saja"

Hana berjalan menuju cerminnya, ia mengambil nature lalu memakaikannya pada wajahnya

Kai membuka tirai hordeng dan jendelanya setelah itu ia duduk di sofa yang ada dikamar Hana

"Kau harus membuka jendelanya agar ruangan ini mendapatkan udara"

"Arraseo" Hana menghampiri Kai yang duduk di sofa "Bagaimana bisa kau datang kesini? Kau tahu darimana rumahku?"

"Ah, sebenarnya tadi pagi aku mendapat pesan dari Chaeyeon, dia mengatakan kau di sandra oleh pria jahat"

"Chaeyeon benar, aku disandra bahkan pria ini sangat jahat" Hana memotong ucapan Kai "ahh lanjutkan" ucap Hana lalu Kai melanjutkannya

"Dan dia menyuruhku datang ke ruangan lalu mereka membawaku kemari"

"Ah jadi kau kemari karena mengkhawatirkanku?" tanya Hana "Ne... Ah aniya, maksudku aku kemari karna Chaeyeon memintaku"

"Ahh jadi karena Chaeyeon?" suara Hana terdengar kecewa "Aniya, maksudku.. Ehh.. Maksudku"

"Ahhhaaahhaa, kiyowo" Hana tertawa keras setelah menggoda Kai

"Tapii, apa itu Angry?" pertanyaan yang membuat Hana berhenti dari tawanya "Ne?"

"Aku kemarin mengirimkan pesan, dan saat aku datang tadi ayahmu bilang aku adalah pria angry"

"Ah itu karena.. Kau.. Kesan pertama kita kau marah padaku"

"Tapi.. Bukankah kau tahu namaku? Kenapa tak memakai namaku saja"

"Ahh, karna aku menyukainya, menurutku itu lucu, bukankah terdengar bagus 'angry Kai'?" Hana kembali tertawa dengan keras, Kai yang tak bisa menahan tawanya ikut tertawa tapi tak sekeras Hana, Ayahnya yang melihat kejadian tersebut ikut tertawa dibalik pintu

Setelah berbincang ini dan itu terdengar suara dari perut Hana

"Kau sudah makan?"

"Belum, aku bahkan tak makan sejak kemarin, habisnya aku kesal dengan ayahku"

"Yaa, sekesal apapun kau tetap harus makan, bagaimana jika kau sakit?"

Kai dan Hana keluar dari kamar menuju dapur, Kai membuatkan makanan untuk Hana, dan Hana hanya duduk di meja makan menunggu makanannya

D A N C E. KJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang