1.1

2.1K 278 108
                                    

Lucas diem, liat Yuqi yang megangin pisau. "Salah liat kali lo."

"Lah lo kira ini gunting kuku? Ini pisau, Cas."

Lucas datengin Yuqi, liat pisau yang dibawa saudaranya itu. "Ini kalau pakai sensor, bakal susah Qi. Susah buat identifikasi sidik jari. Udah berdebu, lo juga udah megang. Sidik jari sebelumnya gak bakal keliatan."

Yuqi hela napas berat. Padahal dia cuma mau tau siapa pelakunya supaya kak Jieqiong tenang. Tapi ini gimana coba?

"Darah, darah" Lucas ambil pisau itu dari tangan Yuqi, merhatiin noda darah di sana. "Kalau ini pasti darahnya kak Jieqiong Qi."

"Tau darimana?" mata Yuqi memicing, "Kak Jieqiong jatuh dari sini, Cas. Bukan ditusuk."

Lucas nenggak ludahnya. "Ya mana gue tau kalau dia jatuh."

"Yeh dasar." Yuqi duduk di sebuah kursi. Disusul Lucas.

Cowok itu merhatiin pisau yang dibawa Yuqi, terus diambil. "Lo tau darimana kak Jieqiong jatuh?"

"Orang dia yang bilang." Yuqi merengut. Lucas gidik-gidik ngeri.

Lucas akhirnya ngelilingin atap. Buat nyari alat pelaku lain yang sekiranya jatoh di sini. Mending begini daripada liat kembarannya merengut. Bikin mau muntah.

Sebenernya, bagi Lucas, Yuqi itu cantik. Cuma kadang aneh. Percuma gitu jadinya. Kalo orang lain mikir, 'aneh gapapa. Yang penting cantik'. Lucas malah mikir, 'percuma cantik kalo goblok.'

Yah, Yuqi gak goblok banget sih. Dulu dia lebih pinter dari Lucas. Dan sekarang jadi kebalik gitu.

"Cas."

"Apa?"

"Maaf kalo gue nyeret lo ke sini."

"Yaelah sans kali." kata Lucas. "Itung-itung bales budi. Lo kan sudah nyembuhin gue."

Yuqi senyum.

"Qi."

"Opo?"

"Btw daripada diem, mending ojol deh pesen makan. Laper."

Senyum Yuqi luntur. "Lo yang bayar ya."

"Iya iya ah. Gak usah ribet kali masalah bayaran." Lucas balik keliling. "Ck. Ternyata atap ini luas ya. Mana ada tumpukan meja sama kursi nggak kepake. Kalau ternyata ada alat di antara tumpukan itu kan bakal susah nyarinya."

Yuqi cekikikan aja liat Lucas ngedumel sambil milih makanan di hp.

"Gue sebenernya gak begitu penasaran Cas sama alat atau barang. Gue cuma penasaran siapa pelakunya. Ngeri gak sih kalo lo denger saudara lo ikut masalah pembunuhan?"

Lucas yang mulai nyerah, duduk di samping Yuqi. "Berarti di keluarga kita ada psikopat gitu?"

Yuqi ngangguk.

"Mari kita berpikir sesuatu." kata Lucas.

"Apaan?"

"Lo ke Korea tanggal?"

"Hari ini, setaun lalu."

Lucas tampak mikir-mikir. "Gimana kalo kita ke ruang CCTV? Kita minta izin buat liat apa yang terjadi waktu itu."

Yuqi ngangguk. "Kok lo gak mikir segitunya dari tadi?"

'Gue mulu yang disalahin'
- Lucas

<><><>

"Haduh pak. Sebentar aja kali. Lagian ini cuma buat tau siapa pembunuh keluarga saya. Saya gak bakal nuntut siapa-siapa kok." mohon Yuqi.

Bebal ; YuqiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang