"Kak Luhan."
Hari ini hari liburs. 6 a6 lah emang, hari yang paling ditunggu Yuqi karena enak. Mwehehehehe.
Karena hari libur, maka kak Luhan pun ambil cuti pula buat nemenin adek-adeknya yang terlantar. Kasian, ditemenin aja udah kayak gembel apalagi ditelantarin.
"Apa?"
Yuqi geleng-geleng, terus nyender di pundak Luhan.
"Gue kepikiran kak Jieqiong..."
Luhan ngernyit, "Kenapa gitu?"
"Ya kepikiran ajalah kak. Lo emang gak pernah kepikiran?" ini Yuqi lagi fishing doang siapa tau kan dia ketemu siapa pelakunya.
"Sesekali pernah sih. Cuma dia 'kan gak pernah mikirin gue. Gak mau gue kalau gue doang yang mikirin."
Lah kok lah kok?
"Menurut lo kak Jieqiong dibunuh atau bundir?"
Luhan ndelikkan bahu, "Peduli apa gue sama dia? Dia aja gak peduli sama perasaan gue."
"KOK LO GENDENG SIH SUKA SAMA SODARA SENDIRI."
"Lo yang gendeng ngapain teriak di telinga gue." Luhan ngusep telinganya yang berasa terlahir kembali (?)
"Eh tapi serius kak lo suka sama Jieqiong?"
"Habis dia cantik sih."
"Ngaca aja, lo juga gak kayak cowok tuh."
Luhan cuma bales pake 'Hmm'. Spending many time kalau debat sama Yuqi.
"Menurut lo yang bunuh kak Jieqiong siapa kak?"
Luhan ngelirik Yuqi, "Karena dia meninggal di sekolah, pasti temennya atau warga situ dek. Tapi gak tau kalau bundir." Luhan minum Americanonya, "Emang kenapa sih?"
Yuqi ngangguk, "Kata temen gue, salah satu saudara gue ikut bunuh kak Jieqiong."
"Hah?!" Luhan kaget sebentar. "Hoax itu jangan percaya. Dia ngomong gitu biar lo mikir. Udah usang noh otak lo."
"Gue serius kampret."
"Loh? Malah pms." Luhan nimang-nimang gelasnya. Agak kepikiran juga sama yang Yuqi omongin. Niat hati pengen becandain biar gak tegang amat. Sekalinya Yuqi lagi serius.
Ternyata dia bisa serius toh...
Kayaknya Yuqi harus dikasih tau sesuatu.
Luhan narik napas panjang, terus keluar lewat pantat. Iya, kentut. Yuqi yang lagi serius ngasih deathglare. Si Luhan malah cengar-cengir, "Iya iya gue serius. Bener kata temen lo. Yang bunuh emang salah satu dari saudara lo."
Yuqi terkejut sampai mau pingsan rasanya. "Gue panggil detektif ya!"
"Woi santai gak usah kalap bego. Gue belum selesai ngomong." Luhan geregetan sendiri jadinya. "Saudara lo, tapi bukan gue."
"Terus? Lucas?"
"Lo kan deket sama dia. Menurut lo aja, gimana?" Luhan berdiri, ninggalin Yuqi yang masih mikirin teka-teki ini.
Semuanya gara-gara dibisikin Mark!
"Mark kampret!"
<><><>
"Yer. Pusing banget gue." keluh Yuqi.Yeri yang lagi make foundation cuma ngeliat Yuqi sekilas, terus lanjut ngerapiin make-upnya itu. "Ya terus? Kok tumben pusing?"
Yuqi geleng-geleng. "Nggak taulah... Pusing gue hadepin masalah Jieqiong."
Yeri berhenti, natep Yuqi. "Sekolah aja gak ambil pusing buat kasus itu. Apa lagi yang lo pusingin?"
"Saudara gue..."
"Lulu bersaudara kan calon laki gue. Gak mungkinlah mereka begitu."
Heran. Gak ada yang serius emang kalau Yuqi ajak ngomong.
Akhirnya Yuqi diem. Dia lagi serius gini orang lain malah ngira bercanda. Emang sih hidup Yuqi isinya candaan doang setaun terakhir. Tapi kan, gak segininya. Harusnya, kalau orang seneng bercanda lagi serius, orang lain tuh takut. Tapi kok ini nggak?
Nggak adil.
"Gak boleh ngelamun Qi. Ntar dirasukin." kata Yeri, nyapuin maskara ke bulu matanya.
"Emang udah dirasukin." jawab Yuqi asal.
"Gendeng. Siapa?"
"Lo."
"Anjing."
Yuqi ketawa kecil. Suka banget godain Yeri.
"Bentar lagi kan semester dua Qi. Lo ada ide buat prom?"
Yuqi geleng-geleng. Emang, dia gak ada ide buat prom. Kepikiran buat ikutan aja nggak. Emangnya mau datang sama siapa?
"Oh iya lo kan jomblo." kata Yeri, kayak tau apa yang Yuqi pikirin.
Yuqi ngerogoh make-up pouchnya, terus ngasih cermin ke Yeri. "Ngaca."
:)
- Yeri"Bangunin pas pak Sehun datang." Yuqi nelungkupin kepalanya, mau tidur sebentar.
Sebentarnya Yuqi itu seperti menempuh perjalanan 30 tahun cahaya.
"Hmm..." Yeri beresin alat-alat make-upnya. Setelah itu, "Qi, pak Sehun datang."
Ah... Sudah biasa...
Tbc
Buat kalian yang suka Taehyung x Yuqi, baca cerita dari kimtaeyux ya. ASIQ KOK BENEGHAN!!
Kalau gak baca tak peperin upil :)