Jennie menggeliat dalam tidurnya. Tulangnya terasa remuk, badannya sakit, ia menggerakan tubuhnya dan meringis kesakitan akibat rasa perih dibagian kewanitaannya.
Ia ingat kejadian semalam.
Jisoo menusuknya habis-habisan, membuatnya melayang merasakan nikmatnya surga dunia.Ia tak menyangka dengan kenyataan ini.
Jisoo memiliki itu? For the sake? Membayangkan lagi betapa panjang dan besarnya penis Jisoo memenuhi lubang vaginanya.
OMG!! Wajah Jennie tiba-tiba berubah merah.
Ia menampik pikiran mesumnya dan beranjak pelan untuk duduk bersandar diheadboard sambil memainkan ponselnya.
Tubuhnya masih naked dan hanya ditutupi oleh selimut tebal.Saat ia bangun Jisoo sudah tidak ada disampingnya tapi layar game computernya sudah menyala.
Jennie berpikir mungkin Jisoo ada dilantai bawah.Tatapannya teralihkan pada pintu yang terbuka, menampilkan sosok Jisoo yang memakai baju kuning oversize sedang membawa nampan berisi sandwich dan segelas susu coklat.
"Sarapan.. Aku tau kau pasti lapar. Aku tidak bisa memasak jadi aku hanya bisa membuatkanmu ini. Mianhae.." Ucap Jisoo lembut.Jennie yang mendapat perlakuan manis itu tersenyum kearah Jisoo. "So cheesy.." Ia terkikik pelan.
"Tidak mau? Ya sudah aku makan saja."
"Yahhh!!" Jennie memukul tubuh Jisoo. "Berikan sini, aku lapar."
"Kupikir kau tidak mau." Lalu Jisoo duduk dipinggir tempat tidur memperhatikan Jennie menyantap sarapan buatannya.
Jennie melirik kearah Jisoo dan menyodorkan sandwich itu kemulut Jisoo tapi Jisoo menggeleng. "Aku sudah sarapan tadi."
"Bantu aku menghabiskan ini, aku tidak mau gemuk sendiri." Rengeknya yang akhirnya membuat Jisoo menurut dan membuka mulutnya menerima suapan Jennie.
Akhirnya mereka menghabiskan sandwich itu bersama dan saling menyuapi.
Jennie meminum susu buatan Jisoo dan meneguk setengahnya lalu memberikan setengahnya lagi pada Jisoo yang langsung ditandaskan isinya oleh gadis itu."Sana mandi.. Kau bau." Ejeknya pada Jennie yang masih terduduk bersandar dikepala ranjang.
"Aku tidak bisa jalan." Ucap Jennie dengan mempoutkan bibirnya membuat dahi Jisoo mengernyit.
"Wae?"
"Yahh kau pikir kenapa? Tentu saja karenamu." Semburnya yang hanya mendapat tatapan bingung Jisoo.
Jisoo menunjuk wajahnya sendiri. "Karenaku? Waee~"
"Aishhh si bodoh ini.. Semalam kau bermain sangat kasar dan keras. Kau bermain seperti orang kesetanan." Seketika semburat merah menghiasi pipi Jisoo. Ia malu dengan sikapnya semalam.
"Mianhae.. Ya sudah aku akan menggendong mu ke kamar mandi. Kajja.." Jennie langsung merentangkan tangannya menyambut gendongan Jisoo.
Jisoo menggendong tubuh Jennie yang terlilit selimut ala brydal style dan membawanya ke dalam kamar mandi. Lalu menyiapkan air hangat dan perlengkapan mandi Jennie setelah itu meninggalkannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story (Jensoo)
De TodoJisoo adalah gadis pengangguran yang pemalas, maniak game juga chikin. Sebenarnya Jisoo adalah gadis yang cerdas tapi kecerdasannya tidak ia manfaatkan, karena Jisoo lebih suka menjadi orang bodoh yang pemalas tapi pintar dalam bermain game . Maka d...