Sudah 2 hari sejak insiden pingsannya, kini Jennie sudah sehat kembali namun Jisoo melarangnya untuk pergi ke kantor dan melakukan segala hal yang bisa membuat gadis itu kelelahan. Jisoo juga melarang Jennie untuk terlalu banyak berpikir karena Jisoo tidak ingin Jennie banyak pikiran.
Selama 2 hari itulah Jisoo yang menghandle semua pekerjaan kantor, entah itu mengerjakan proposal, meeting didalam gedung maupun diluar gedung, menandatangani berkas-berkas yang sangat menumpuk, mengecek laporan hasil kerja karyawannya. Semua itu ia lakukan sendiri, tapi prioritasnya tetap Jennie. 2 jam sekali Jisoo akan pulang ke apartement untuk memastikan kondisi Jennie baik-baik saja, saat waktunya makan maka Jisoo akan menyuapi Jennie dulu dan memastikan gadis itu meminum obatnya lalu menyuruhnya tidur, setelah Jennie tidur maka Jisoo akan kembali ke kantor dan melanjutkan aktivitasnya, semua itu ia lakukan selama 2 hari berturut-turut bahkan 3 hari terhitung dengan hari ini.
Tak jarang juga Jennie menemukan Jisoo yang tertidur masih mengenakan pakaian kerjanya.
Ada rasa tak tega membiarkan Jisoo bekerja keras sendiri seperti ini. Tapi disatu sisi Jennie senang, karena Jisoo menepati janjinya untuk memperlakukannya seperti princess. Jennie merasa istimewa jika Jisoo terus memperlakukannya dengan manis seperti 3 hari terakhir ini."Ahh ne ne, siapkan saja ruang meetingnya. Aku akan sampai 10 menit lagi."
".."
"Mworago? Urus semuanya, aku tidak ingin ada kendala apapun.."
"Diam Ji.." Jennie yang tengah merapihkan blazer Jisoo jadi ikut bergerak kesana-kemari karena Jisoo tidak bisa diam ditambah Jisoo yang sedang menelpon membuat Jennie jadi tidak bisa mengomelinya keras-keras.
"..."
"Baik. Aku akan tiba segera disana." Tutttt~ Panggilan berakhir.
Jisoo berhenti bergerak dan membiarkan Jennie merapihkan pakaiannya.
Jika seperti ini ia berpikir jika dirinya dan Jennie sudah menikah, Jennie pasti akan menjadi istri yang sangat perhatian.
Dia selalu menyiapkan pakaian kantor Jisoo setiap hari, membantunya untuk terlihat rapih setiap waktu. Jennie tau Jisoo alergi parfum maka yang Jennie lakukan memberi pewangi saat melaundry pakaian Jisoo, membuatnya tetap tercium wangi tanpa mengganggu indra penciumannya.
Jisoo tiba-tiba terkekeh membayangkan Jennie benar-benar menjadi istrinya.
Jennie mengerutkan dahinya saat tiba-tiba mendapati Jisoo yang terkekeh tanpa sebab.
"Kau kenapa?"
"Aniyo. Apa sudah selesai?" Tanyanya seraya tersenyum manis.
Senyum Jisoo menular pada Jennie membuat gadis itu ikut tersenyum juga. "Sudah.. Aigooo, kenapa my Bongie begitu menawan begini?"
"Jinja?" Jisoo bertanya tak percaya lalu berjalan kearah cermin dan melihat penampilannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story (Jensoo)
LosoweJisoo adalah gadis pengangguran yang pemalas, maniak game juga chikin. Sebenarnya Jisoo adalah gadis yang cerdas tapi kecerdasannya tidak ia manfaatkan, karena Jisoo lebih suka menjadi orang bodoh yang pemalas tapi pintar dalam bermain game . Maka d...