––––––
––––
––22.00
.
Yoongi memasuki kamar sambil menghanduki rambutnya yang basah karena baru saja mandi. Rencananya setelah itu ia ingin lanjut membuat bahan materi. Hyanggi tiba-tiba menyandarkan punggungnya di pintu kamar Yoongi.
Yoongi memilih mengacuhkan gadis itu. Karena biasanya Hyanggi ke kamar Yoongi hanya ketika ia ingin mengejek kalau tidak ya mengomel.
"Astaga kau mengacuhkan ku?" Hyanggi bertanya dengan tenang. Sesaat kemudian, ekspresinya berubah cemberut. "Kau bahkan tidak melirik ku?"
"Memang kenapa harus melirik—"
Gotcha!
Lelaki itu kehilangan kata-kata ketika menoleh ke arah gadis itu. Hyanggi menyunggingkan bibirnya ketika ia merasa diperhatikan Yoongi dari ujung kepala sampai ujung kaki.
"Bagaimana menurutmu?" tanya Hyanggi.
Yoongi masih terheran melihat gadis dihadapannya. Kemeja putih itu terlalu tipis jika dipakai untuk tidur. Ditambah lagi kaki jenjang milik Hyanggi terlihat sangat jelas karena ia tidak memakai bawahan. Dan ada apa dengan wajahnya? Polesan Make up membuat wajah Hyanggi terkesan dewasa.
"Kau suka? " tanya gadis itu seraya mulai mendekati Yoongi perlahan. Tak lupa ia menyunggingkan bibirnya dengan nakal.
Entah hilang kemana sisi imut dan menyebalkan Hyanggi malam ini. Yoongi pun tak ingin munafik. Ia menyukainya. Lebih tepatnya Yoongi tergoda. Lelaki mana yang tak tergoda dengan penampilan yang hampir menyerempet sexy seperti itu.
Hyanggi mendorong lelaki pucat itu hingga tubuhnya terhempas ke tempat tidur.Dan dengan senang hati membiarkan Hyanggi berada di atasnya. Netra lelaki itu memejam. Merasakan aroma citrus yang begitu membius dirinya.
"Biasanya kau memakai aroma vanilla.."
"Kau tidak suka? Aku bahkan mengorbankan uang jajan ku untuk membeli parfum ini."
Wajah gadis itu kembali cemberut, tapi terlihat menggemaskan. Jemari lentiknya bermain-main di sekitar kerah piyama Yoongi. Menurutmu Yoongi akan tahan?
"Tidak—"
Yoongi tanpa babibu membalik posisinya. Sehingga dirinya sekarang berada di atas Hyanggi.
"Aku sangat menyukainya.." bisiknya.
Hyanggi menampakkan senyum nakalnya. Ia menarik kerah baju Yoongi agar makin sedikit jarak diantara mereka. Dan sepertinya Yoongi juga menikmatinya.
Lelaki itu makin terhanyut. Hampir Yoongi meraih ranum merah muda milik gadis itu. Persetan dengan umur Hyanggi yang baru 18 tahun.
"Om!"
Suara Hyanggi samar-samar terdengar. Bagaimana bisa Hyanggi memanggil namanya sedangkan ranum manisnya sedang dibungkam oleh bibir penuh dosa milik Yoongi.
"Min Yoongi!"
Suara itu semakin jelas terdengar. Yoongi masih mengacuhkan suara itu. Ia lebih memilih menikmati permainan yang diberikan gadis dibawahnya itu kepada bibirnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dinikahin Om-Om
Fanfiction"Kalo bukan karena wasiat kakek, aku tidak akan menikahimu, Hyanggi. Mianhae."- Min Yoongi. "Om, maafkan aku. Terima kasih atas segalanya."- Kim Hyanggi. Dan akhirnya kisah cinta beda usia itu akan segera dimulai dari sekarang. Akankah bisa bertah...