Ini tamu spesialnya?!! Guru meyebalkan itu?!!. Hyanggi
Kenapa aku harus anak ini!?. Yoongi
.
.
—
Suasana malam ini begitu akrab di rumah Kim Hyanggi. Obrolan demi obrolan terlontar dari mulut ke mulut. Terlebih kakek yang wajahnya terlihat sangat bahagia. Tidak seperti Hyanggi saat ini."Benarkah? Yoongi seorang guru di sekolah cucuku?" Kata kakek, ia meneguk minumannya kemudian.
"Yoongi-ssi, bagaimana Hyanggi saat dikelas? Pasti kau sangat repot mengurusnya." Mama seakan memanasi anak gadisnya.
"Tidak. Dia anak penurut yang baik." Yoongi tersenyum miring ke arah Hyanggi.
Tentu saja itu bukan senyuman yang ramah, mengingat guru Hyanggi ini tidak pernah tersenyum dan selalu dingin terhadap siapapun.
"Cih! Munafik." Bisik Hyanggi.
"Kakek, apa kau sudah memberi tau keluargamu?" Tanya Yeri. Wanita yang kelihatannya seumuran dengan mama Hyanggi itu.
"Perihal apa, Kek?" Tanya Papa, penasaran.
"Ini tentang janji yang di wasiatkan ayahku bersama kakek Kim." Yeri menjelaskan sedikit. Nampaknya semua orang selain wanita itu dan kakek nampak sangat penasaran.
"Kakek punya wasiat??" Tanya mama Hyanggi.
"Tentu! Kakek ini sudah sangat sepuh, jadi kakek membuat wasiat bersama dengan Tuan Min. Tak kusangka dia akan pergi duluan.." Celoteh kakek sesekali mencomot makanannya.
Hyanggi satu-satunya cucu tersayang kakek itu mengangguk paham. Dia selalu percaya dengan apa yang kakeknya ucapkan.
"Wasiat? Aku baru tau, Bu. Memang apa isinya?" Tanya Yoongi, akhirnya ia ikut bersuara.
"Ituu.. Isinya tentang–"
"Tentang menjodohkan cucuku dengan cucu Tuan Min." Kakek memotong kalimat Yeri begitu saja. Seluruh mata tertuju pada kakek. Termasuk Hyanggi yang perasaannya menjadi tidak enak. Sebalnya lagi kakek tersenyum seperti tak terjadi apa-apa.
.
.
.
"Ahahaha!" Hyanggi tertawa canggung dalam keheningan.
"Bercanda kakek keterlaluan, hahah!" Lanjutnya.
"Hyanggi, kakekmu ini serius." Kata mama.
"Mana mungkin kakek bercanda soal wasiat rekan seperjuanganku, tentu saja kakek serius, hahaha!" Jelas kakek sembari tertawa lepas.
"Ba-bagaimana bisa aku menikahi cucu kakek? Dia masih–"
"Aku juga tidak mau, kek!! Apalagi dengan dia?? Menyebalkan.." Hyanggi beranjak dari tempat duduknya setelah memotong kalimat yang diucap Yoongi.
"Yak! Bicara yang sopan dengan yang lebih tua darimu!" Celoteh mama yang tak sekalipun didengar Hyanggi.
"Wajar dia kesal, Ma." Kata Papa Hyanggi. Dia selalu yang paling tenang bila menyikapi sebuah masalah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dinikahin Om-Om
Fiksi Penggemar"Kalo bukan karena wasiat kakek, aku tidak akan menikahimu, Hyanggi. Mianhae."- Min Yoongi. "Om, maafkan aku. Terima kasih atas segalanya."- Kim Hyanggi. Dan akhirnya kisah cinta beda usia itu akan segera dimulai dari sekarang. Akankah bisa bertah...